Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan Lalu Lintas

Kecelakaan Maut Pukul 14.10 WIB, Anggota TNI Tewas Ditabrak Mobil yang Melaju di Tengah Jalan

kecelakaan maut di Jalan Raya Brosot–Nagung, Pedukuhan Prembulan, Kalurahan Pandowan, Kapanewon Galur, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta

Editor: Glendi Manengal
Tribun Jambi
Foto Ilustrasi kecelakaan 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi kecelakaan maut di Jalan Raya Brosot–Nagung, Pedukuhan Prembulan, Kalurahan Pandowan, Kapanewon Galur, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Peristiwa kecelakaan tersebut melibatkan kendaraan motor dan mobil.

Akibat kecelakaan tersebut seorang pengendara motor meninggal dunia.

Baca juga: Ibadah Jumat Agung di GMIBM Efrata Bohabak, Bolmut Sulawesi Utara, Diaken: Merenung dan Menghayati

Baca juga: Kecelakaan Maut Pukul 14.10 WIB, Anggota TNI Tewas, Korban Tabrakan Adu Banteng dengan Mobil

Kecelakaan merupakan hal buruk yang selalu ingin dihindari setiap orang.

Mau itu dalam berkendara, bekerja ataupun aktifitas lainnya.

Namun walaupun kita sudah berhati-hati kecelakaan bisa tetap terjadi.

Karena kecelakaan memang tidak bisa diprediksi atau tak ada yang tahu kapan dan dimana kejadiannya.

Tapi kecelakaan juga banyak disebabkan oleh kelalaian pengendaranya atau hal lain.

Terkait hal tersebut seperti insiden kecelakaan berikut ini.

Kecelakaan maut di Kulon Progo Yogyakarta menewaskan seorang anggota TNI pada Kamis (6/4/2023).

Kecelakaan maut itu terjadi di Jalan Raya Brosot–Nagung, Pedukuhan Prembulan, Kalurahan Pandowan, Kapanewon Galur.

Korban diketahui bernama Sugiyanto (50), warga Kapanewon Bambanglipuro, Kabupaten Bantul.

Anggota TNI tersebut mengalami luka berat akibat tabrakan adu banteng motor dengan mobil.

“Korban meninggal dunia di tempat,” kata Kepala Unit Penegakkan Hukum Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kulon Progo, IPDA Satya Kurnia, Kamis (6/4/2024).

Tabrakan terjadi di lokasi yang disebut orang sebagai Pal 18 pada pukul 14.10 WIB.

Lokasinya tidak jauh dari Rumah Sakit Pura Raharja.

Kronologi berawal ketika Sugiyanto naik Honda Beat hitam AB 4353 KP saat peristiwa terjadi.

Sugiyanto melaju dari Timur ke Barat.

Ia mengenakan pakaian dinas hijau doreng dan sepatu medan.

Pria ini juga mengenakan jaket. Saat bersamaan, melaju mobil roda empat G 1473 B dari arah berlawanan.

Mobil dikemudikan Subarjo (65), seorang pensiunan asal kecamatan Juntinyuat.

Mobil membawa keluarga Subarjo, yakni Madiyati (65) dan Ihvan Ans F (29).

Keduanya juga asal Juntinyuat. Ketika itu, mobil melaju melebihi marka tengah jalan.

Sugiyanto yang datang dari arah sebaliknya tidak bisa mengelak.

Adu banteng tidak bisa dihindari.

“Lantas terjadi kecelakaan itu,” kata Satya.

Tabrakan membuat bagian muka sebelah kanan dari mobil pecah.

Sementara bagian muka Honda Beat hancur dan ringsek.

Pengemudi mobil dan penumpangnya selamat. Keduanya tidak terluka.

Nasib tragis justru dialami Sugiyanto. Ia tewas di tempat.

Ambulans Palang Merah Indonesia (PMI) Kulon Progo membawa jenazah ke RSUD Wates. (*)

Tips Hindari Kecelakaan di Jalan

Meski telah berhati-hati, pengemudi mobil harus memahami, bila kecelakaan yang terjadi bisa datang dari kendaraan bermotor lain.

Untuk itu, kita sebagai pengemudi kendaraan wajib mengetahui tanda-tanda dari mobil di sekitar pengguna jalan lain.

Lantas, seperti apa tanda-tanda dari kendaraan lain yang menjadi indikasi kecelakaan?

Dirangkum dari keterangan resmi Auto2000, berikut adalah tanda-tanda sekitar mobil dari pengguna jalan lain yang harus diperhatikan demi keamanan bersama agar terhindar dari kecelakaan:

1. Manuver sembarangan

Masih banyak pengguna kendaraan bermotor yang tidak mau mematuhi aturan lalu lintas sehingga melakukan manuver sembarangan yang berbahaya.

Seperti, pindah lajur tanpa mengindahkan mobil lain di sekitarnya.

Begitu melihat ada yang seperti itu, jangan ragu untuk segera menjaga jarak aman dan tidak terprovokasi oleh tindakan mereka.

2. Melawan arah jalan

Tidak hanya sepeda motor, pemakai mobil pun ada yang nekat melawan arah demi kepentingannya sendiri.

Meskipun salah, namun tetap lebih baik jika Anda tidak terpancing emosinya.

Serta menjaga jarak aman dengan cara menghindar kalau terlihat ada yang melakukan perilaku salah tersebut.

3. Sein kanan padahal belok kiri

Gurauan ini banyak terdengar untuk mengomentari pengguna jalan yang tidak peduli cara memberikan sinyal belok dengan aman.

Alhasil, bukannya menyalakan lampu sein yang sesuai arah, malah abai dan menyalakan lampu sein yang salah, bahkan tidak memberikan isyarat apapun.

Jaga jarak aman kalau Anda menemukan tipe pengemudi seperti ini.

4. Bermain ponsel

Dengan alasan sibuk atau mau tetap eksis di media sosial, beberapa pengemudi tetap bermain ponsel ketika mengemudi mobil.

Padahal perilaku tersebut dapat mendistraksi fokus dan kewapadaan sehingga melakukan tindakan ceroboh, seperti pindah lajur tanpa sadar atau lupa mengerem.

Segera hindari dan beri jarak aman waktu bertemu pengemudi seperti ini.

5. Lampu rem mati

Masih banyak pengemudi yang tidak peduli lampu rem mobilnya berfungsi atau tidak.

Padahal, lampu rem yang mati membuat pengemudi lain tidak tahu kapan mobil atau sepeda motor di depannya mengurangi kecepatan.

Hindari mengikuti dari belakang kendaraan yang lampu remnya mati, seperti dengan pindah lajur atau menyalip kalau aman.

6. Membunyikan klakson seenaknya

Mungkin Anda pernah terganggu oleh pengemudi lain yang menyalakan klaskon tanpa alasan yang jelas, seperti traffic light belum hijau tapi sudah berisik menekan klakson.

Meskipun kesal, tetap kendalikan emosi dan tidak perlu terpengaruh oleh sikap mereka.

Berikan jalan jika memungkinkan dan biarkan mereka melaju sehingga tercipta jarak aman.

Baca berita Tribun Manado lainnya di Google News

Telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved