Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ramadan 2023

Bulan Puasa, BBPOM Manado Ingatkan Masyarakat soal Higienitas Takjil dan Makanan Siap Saji

BBPOM Manado memperingatkan masyarakat soal higienitas takjil dan makanan siap saji. Selain itu, jangan terlalu banyak membeli takjil.

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.co.id/Fernando Lumowa
Kepala BBPOM Manado, Dra Hariani Apt, mengimbau masyarakat memperhatikan keamanan pangan di tengah menjamurnya penjual takjil dan makanan siap saji. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Bulan puasa membuat banyak orang menjual penganan untuk buka puasa (takjil).

Penjual takjil dan makanan siap saji menjamur di mana-mana.

Sebagai antisipasi, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Manado mengingatkan masyarakat untuk memperhatikan soal keamanan takjil dan makanan siap saji.

Kepala BPOM Manado, Dra Hariani Apt, mengatakan selain bahan berbahaya, masyarakat juga perlu memperhatikan higienitas takjil dan makanan siap saji.

Biasanya, kata Hariani, meskipun takjilnya dibuat dari bahan yang aman dan tidak mengandung bahan berbahaya, tapi proses penjualan bisa membuatnya tercemar.

"Karena ini musiman, biasanya itu display-nya yang tidak sesuai. Proses penjualannya tidak baik," kata Hariani di sela uji sampel takjil di Kawasan Megamas Manado, Senin (3/4/2023).

Ia memberi contoh, lokasi penjualan yang tidak tepat, membuat makanan mudah terkontaminasi pencemar seperti debu dan bahan lainnya.

"Kalau tidak ditutup pakai wadah plastik misalnya, bisa kena debu. Lalu, kami imbau ke pedagang, ya kalau pegang duit, jangan pegang kue lah," katanya lagi.

Konsumen juga diimbau agar hati-hati dan tidak membeli secara berlebihan.

"Ada pangan yang jika disimpan akan mengubah rasa dan bisa juga tidak aman," katanya.

Baca juga: Conny Rumondor Minta Ketua DPC Gerindra se Sulut Kawal Data Pemilih Pemilu 2024

Baca juga: Sepekan Jalur Trans Sulawesi Desa Komangaan Bolmong Antre, Pengendara Resah, Ganggu Ibadah Ramadan

Antisipasi Takjil Mengandung Bahan Berbahaya, BBPOM Manado Sulawesi Utara Uji Sampel Keliling

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Manado melakukan uji sampel keliling untuk penganan berbuka puasa (takjil) di sejumlah daerah di Sulawesi Utara.

Uji sampling takjil ini digelar bergilir di kabupaten/kota.

Khusus di Kota Manado, digelar Senin (3/4/2023).

Petugas BBPOM Manado membeli sampel takjil dari pedagang di sepanjang Jalan Pierre Tendean (Boulevard), Manado.

Petugas melakukan uji cepat sampel takjil di bus khusus pengujian BBPOM Manado di Kawasan Megamas, Manado, Sulawesi Utara, Senin (3/4/2023). 
Petugas melakukan uji cepat sampel takjil di bus khusus pengujian BBPOM Manado di Kawasan Megamas, Manado, Sulawesi Utara, Senin (3/4/2023).  (Tribunmanado.co.id/Fernando Lumowa)

Sampel yang diambil yang dicurigai mengandung bahan berbahaya.

Sampel yang dibeli itu kemudian diuji di bis khusus pengujian.

Pengujian menggunakan alat uji cepat (rapid test kit).

Kepala BBPOM Manado, Dra Hariani Apt, mengatakan jika nanti ada sampel positif, akan dikonfirmasi lewat uji laboratorium.

"Kalau misalnya nanti positif, kita akan rekomendasikan ke Dinas Kesehatan. Kan ada data penjual dan pembuatnya," kata Hariani di sela uji sampel di Kawasan Megamas Manado, Senin sore.

Baca juga: Cerita Youtuber Cantik PaoPao Ditusuk 17 Kali oleh Teman Kampus, Diselamatkan Sopir, Viral pada 2010

Baca juga: DPRD Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara Usul 3 Nama Calon Penjabat Bupati, Masih Ada Rinny Tamuntuan

Katanya, uji sampel sebagai bentuk antisipasi di bulan Ramadan menyusul menjamurnya penjual takjil.

"Kita mengedukasi sekaligus melindungi masyarakat," katanya.

Selain di Boulevard, sampel diambil di sejumlah titik lain di Manado, yakni Kelurahan Istiqlal (Kampung Arab), Ketang Baru, dan Banjer.

Ada puluhan sampel yang diambil di lapangan.

"Sejauh ini, di Kota Tomohon misalnya, hasilnya negatif," ujarnya lagi.

Petugas melakukan uji cepat sampel takjil di bus khusus pengujian BBPOM Manado di Kawasan Megamas, Manado, Sulawesi Utara, Senin (3/4/2023). 
Petugas melakukan uji cepat sampel takjil di bus khusus pengujian BBPOM Manado di Kawasan Megamas, Manado, Sulawesi Utara, Senin (3/4/2023).  (Tribunmanado.co.id/Fernando Lumowa)

Katanya, bahan berbahaya yang kerap ditemui pada makanan ialah pewarna tekstil seperti Rhadamin B (warna merah muda) dan metanil kuning.

Selain itu, ada formalin dan borax.

"Penandanya biasanya warna yang mencolok tapi bukan satu-satunya penentu," katanya.(*)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved