Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Viral Medsos

Kisah Tukang Ojek, Kerja dari Jam 6 Pagi sampai 11 Malam, Kini Bangun Villa Mewah di Kampung

Berkat kerja kerasnya dari pagi hingga malam hari, pria bernama Quych ini berhasil membangun villa terbesar di desanya.

Editor: Indry Panigoro
(yan.vn)
Tukang ojek kerja dari pagi sampai malam, kini bisa bangun villa sendiri 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Man jadda wa jadda.

Barang siapa yang bersungguh-sungguh, dia pasti berhasil.

Ungkapan ini merupakan pepatah bahasa Arab yang banyak dijadikan motivasi.

Ungkapan ini juga mungkin bisa disematkan kepada pria satu ini.

Bekerja menjadi tukang ojek pagi hingga malam dirinya kini akhirnya berhasil mewujudkan impiannya.

Villa mewah kini dibangun dari hasil kerja kerasnya.

Jadi tukang ojek dari jam 6 pagi hingga 11 malam membuat dirinya kini bisa beristirahat di villa mewah.

Tukang ojek itu bernama Quych.

Untuk mewujudkan impiannya punya villa, Quych kerja keras menjadi tukang ojek. Setiap hari ia mangkal dari jam 6 pagi sampai 11 malam.

Quych akhirnya berhasil membangun villa megah bahkan terbesar di desanya. Seperti apa? Berapa biaya yang ia butuhkan?

Kerja keras tak mengkhianati hasil, begitulah yang dialami tukang ojek dari Vietnam ini.

Berkat kerja kerasnya dari pagi hingga malam hari, pria bernama Quych ini berhasil membangun villa terbesar di desanya.

Villa tersebut dibangun di desa Ngoc Vi, Dinh Chu, Lap Thach, Vinh Phuc, Vietnam.

Quych yang merupakan tukang ojek membangun proyek villa ini selama 3 tahun, mulai dari desain hingga konstruksi.

Dikutip dari yan.vn pada Sabtu (1/4/2023), Quych sehari-harinya jadi tukang ojek di terminal bus My Dinh.

Untuk waktu yang lama, dia selalu bekerja dari jam 6 pagi sampai jam 11 malam.

Selain itu, ia juga selalu menabung setiap sen.

Tabungannya dari dulu dikumpulkan untuk membangun rumah.

Tukang ojek kerja dari pagi sampai malam, kini bisa bangun villa sendiri
Tukang ojek kerja dari pagi sampai malam, kini bisa bangun villa sendiri ((yan.vn))

Tidak hanya itu, ia juga merancang dan membangun semuanya sendiri tanpa mempekerjakan pekerja luar.

Hanya untuk bagian yang membutuhkan mesin khusus, barulah Quych meminta bantuan orang yang lebih terampil.

"Awal konstruksi pada Januari 2018.

Saat itu, itu adalah rumah tua 4 tingkat.

Saya memutuskan untuk membongkarnya dan membangun yang benar-benar baru.

Selain rumah ini, ada juga 2 kamar lain di sebelahnya.

Setiap 2 tahun saya mulai membangun dan memperbaiki satu.

Rumah ini adalah yang baru dan terbesar, dengan antusiasme terbesar," papar Quych.

Quych menambahkan bahwa dia dulu bekerja di bidang konstruksi.

Berkat pekerjaan inilah dia bertemu dengan istrinya.

Selama pembangunan rumah, sang istri juga antusias membantu suaminya.

"Pada hari kerja, saya bekerja di perusahaan seperti biasa.

Di akhir pekan, saya memanfaatkan waktu istirahat untuk memindahkan pasir, mencampur mortar," ujar istri tukang ojek.

"Saat mulai membangun villa ini, mereka hanya memiliki uang tunai Rp255 juta.

Setelah itu, mereka bekerja, mereka menabung untuk membangun rumah," ujar ibu Quych.

Karena dia bukan ahli dalam profesinya, vila Quych memiliki banyak detail yang membingungkan.

Namun Quych tetap cuek karena baginya, yang penting dia secara pribadi menyukai desain villanya.

Begitu diposting, vila Quych mendapat banyak perhatian dari masyarakat.

Hingga kini, masih ada sederet komentar seputar rumah ini.

Menurut Quych, masih ada beberapa area di rumah yang belum selesai.

Setelah konstruksi selesai, dia pasti akan mengundang semua orang untuk mengunjungi villanya nanti.

Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com 

Baca Berita Lainnya di: Google News

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved