Kasus Pembacokan
Motif Penganiayaan Eks Ketua Komisi Yudisial, Pelaku Tak Kenal dengan Korban, Ini Alasannya Beraksi
Simak motif pelaku lakukan aniaya kepada Eks Ketua Komisi Yudisial Jaja Ahmad Jayus dan anaknya, Rahmi Dwi Utami berikut ini.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus pembacokan yang dialami mantan Ketua Komisi Yudisial, Jaja Ahmad Jayus dan anaknya, Rahmi Dwi Utami memasuki babak baru.
Pelaku pembacokan kini telah ditangkap pihak kepolisian, Rabu (29/3/2023).
Sang pelaku pun diinterogasi.
Pelaku pun membuat sejumlah pengakuannya hingga didapati motif pelaku beraksi.

Diberitakan sebelumnya, kedua korban dibacok saat berada di kediamannya di Komplek GBA 2 Blok F, Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (28/3/2023) sekira pukul 15.00 WIB.
Senjata tajam celurit dan sejumlah rekaman CCTV dijadikan polisi sebagai barang bukti untuk mengungkap pelaku pembacokan.
Kurang dari 24 jam, pelaku yang bernama Aditya (35) ditangkap di tempat kerjanya.
Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan pelaku berkerja sebagai sales roti.
"Tersangka pekerja swasta, merupakan sales roti," paparnya, Rabu (29/3/2023), dikutip dari TribunSolo.com.
Motif kasus ini karena pelaku ingin menguasai harta korban.
Keduanya tidak saling kenal dan Jaja Ahmad Jayus dijadikan korban karena terlihat sudah lansia.
Ketika dihadirkan dalam konferensi pers, pelaku mengaku sudah berniat mencari korban sejak Selasa (28/3/2023) pukul 11.00 WIB.
"Muter-muter sampai di situ (TKP) sudah jam 15.00, saya muter keliling-keliling aja, sempat ke Baleendah, Bojongsoang dan masuk ke Ciganitri," ungkap pelaku.
Setelah menentukan rumah Jaja Ahmad Jayus sebagai target perampokan, pelaku masuk ke dalam rumah secara diam-diam.
Korban pertama yang dibacok yakni anak Jaja Ahmad Jayus, Rahmi Dwi Utami.
Ketika aksinya diketahui Jaja Ahmad Jayus, pelaku melayangkan celurit ke arah mantan Ketua Komisi Yudisial.
"Jadi pas begitu sudah dengar, si Bapaknya di tangga turun, di situ saya berasumsi saya udah ketahuan."
"Saya udah enggak sadar, dan akhirnya saya menyerang dengan membacok," jelas Aditya.
Pelaku mengaku dalam keadaan gelap mata ketika melakukan pembacokan terhadap kedua korban.
Kini pelaku telah ditangkap dan akan mempertanggung jawabkan perbuatannya di depan hukum.
Motif Pelaku
Terungkap identitas pelaku pembacokan terhadap mantan Ketua KY itu bernama Aditya, pria berumur 35 tahun.
Sementara motif Aditya membacok Jaja dipicu masalah utang yang menjerat dirinya.
Diketahui, tersangka sebelumnya menaggung utang di tempat kerjanya.
Aditya tidak menyetorkan hasil penjulan roti selama dua minggu sebanyak kurang lebih Rp 8 juta rupiah.
Tersangka awalnya menjual handphone-nya dan menggadaikan HP milik keponakannya demi melunasi utang.
Saat itu, ia memperoleh uang sebanyak Rp 3,5 juta.
Namun jumlah tersebut belum bisa menutup utang-utangnya.
Pada akhirnya Aditya gelap mata dan merencanakan aksi pencurian.
"Untuk motif setelah kita mengamankan tersangka kami kaitkan dengan alat bukti di TKP bahwa tersangka ini motifnya adalah melakukan pencurian dengan membawa senjata tajam. Sehingga sudah ada niat melakukan pencurian dengan kekerasan," beber Kusworo.
Baca juga: Kronologi Eks Ketua Komisi Yudisial Dianiaya, Berhasil Selamatkan Diri, Berlumur Darah
Kata Tetangga yang Menolong Korban

Tetangga Jaja Ahmad Jayus, Dion (59) mengatakan kondisi rumah korban sedang sepi saat kejadian.
Ia mengaku dikagetkan dengan teriakan warga yang panik ketika melihat kondisi Jaja Ahmad Jayus terluka.
"Kebetulan saya ada ambulans, untuk penanganan pertama itu saya bawa dua-duanya ke rumah sakit terdekat, yaitu rumah sakit Mayapada," paparnya, Selasa (28/3/2023).
Dion menjelaskan para warga menemukan Jaja Ahmad Jayus dan anaknya dalam keadaan berlumuran darah.
"Penuh darah, sudah lemas, karena mungkin bisa kehabisan darah kalau telat ditolong," imbuhnya.
Diduga korban sempat melakukan perlawanan sehingga mengalami luka bekas celurit di kepala dan di leher.
"Tangannya sudah tidak bisa bergerak (kedua korban). Mungkin tangkisan dari celurit itu," bebernya.
Dion mengaku sempat mendengar suara dari Jaja Ahmad Jayus ketika dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans.
"Bicara ke saya bahwa celurit itu ada di sekitar dapur," tandasnya.
Hingga kini, pelaku pembacokan belum tertangkap karena langsung melarikan diri setelah melakukan aksinya.
Menurutnya, pelaku hanya beraksi seorang diri dan warga yang sempat mengejarnya merasa takut karena pelaku membawa senjata tajam.
"Tapi mengacungkan senjata tajam, jadi mungkin pada takut," katanya.
Dion mengungkapkan tidak ada barang yang hilang di rumah korban sehingga diduga bukan kasus perampokan.
Kondisi rumah yang sepi semakin membuat pelaku leluasa melakukan aksinya.
"Kondisi rumah saya gak lihat persis, kayanya enggak ada barang yang ilang."
"Kebetulan di rumah pas kejadian berdua (Mantan Ketua Komisi Yudisial dan anaknya Tami), ibunya lagi ngedosenin," tandasnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJabar.com/Luthfi Ahmad)
Baca juga: Update Kasus Penganiayaan Eks Ketua Komisi Yudisial dan Anaknya: Pelaku Ditangkap Polisi
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Baca Berita Lainnya : Google News
Baca Berita Tribun Manado di sini
Geng Motor Makin Brutal, Anggota Polisi Bripka Sugiono Dianiaya dari Belakang oleh 5 Remaja |
![]() |
---|
Terjerat Hutang, Sales Roti Nekat Aniaya Eks Komisi Yudisial Jaja Ahmad Jayus dan Anaknya |
![]() |
---|
Update Kasus Penganiayaan Eks Ketua Komisi Yudisial dan Anaknya: Pelaku Ditangkap Polisi |
![]() |
---|
Kronologi Eks Ketua Komisi Yudisial Dianiaya, Berhasil Selamatkan Diri, Berlumur Darah |
![]() |
---|
Profil Jaja Ahmad, Eks Ketua Komisi Yudisial Korban Pembacokan, Punya Moto soal Peradilan Bersih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.