Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Advetorial

Hadir kembali: School On The Beach! Program Pendidikan Menjaga Ekosistem Pulau Terpencil

 No-Trash Triangle Initiative atau Yayasan Segitiga Non-Sampah bermitra bersama Seasoldier (LSM Indonesia) untuk meluncurkan kembali program pendidika

Editor: Aldi Ponge
Yayasan
Yayasan Segitiga Non-Sampah bermitra bersama Seasoldier (LSM Indonesia) untuk meluncurkan kembali program pendidikan konservasi laut inovasi mereka, "School On The Beach" . 

TRIBUNMANADO.CO.ID - No-Trash Triangle Initiative atau Yayasan Segitiga Non-Sampah bermitra bersama Seasoldier (LSM Indonesia) untuk meluncurkan kembali program pendidikan konservasi laut inovasi mereka, "School On The Beach" .

Awalnya diluncurkan pada tahun 2019, program ini sempat terhenti karena pandemi virus Corona yang memaksa sekolah-sekolah di Indonesia tutup selama hampir 18 bulan.

Program diluncurkan kembali pada, Sabtu 25 Maret di SMP Lihunu dan akan berlangsung selama sepuluh minggu, mengajarkan siswa tentang terumbu karang lokal, hutan bakau dan padang lamun serta biota laut lainnya.

Tujuan dari program ini adalah untuk menciptakan model yang dapat diadaptasi dan berkelanjutan yang dapat diluncurkan ke pulau-pulau kecil dan garis pantai Indonesia lainnya untuk mengatasi masalah sampah plastik dan membantu melestarikan Segitiga Terumbu Karang.

No-Trash Triangle Initiative (NTTI), bekerja sama dengan Seasoldier, dengan bangga mengumumkan peluncuran kembali "School On The Beach" , program pendidikan inovasi yang akan mengajarkan siswa sekolah menengah pertama di Pulau Bangka, Sulawesi Utara tentang lingkungan sekitar mereka dan pentingnya menjaga kebersihan laut kita. Program ini akan membahas topik-topik seperti terumbu karang, bakau, padang lamun, biota laut lainnya dan akan membawa siswa keluar kelas untuk mempelajari tentang ekosistem tersebut.

Yayasan Segitiga Non-Sampah bermitra bersama Seasoldier (LSM Indonesia) untuk meluncurkan kembali program pendidikan konservasi laut inovasi mereka,
Yayasan Segitiga Non-Sampah bermitra bersama Seasoldier (LSM Indonesia) untuk meluncurkan kembali program pendidikan konservasi laut inovasi mereka, "School On The Beach" . (Yayasan)

Program ini diluncurkan pada bulan Juli 2019 dan sukses besar. 28 siswa lulus sebagai Duta Laut di akhir rangkaian pelajaran School On The Beach. Kesadaran, antusias dan hasil dari anak-anak dan guru sangatlah positif. Perpaduan antara pembelajaran berbasis kelas dan kegiatan langsung seperti penanaman bakau, pembersihan pantai dan snorkeling menjadikan program yang berkesan serta menginspirasi semangat dan tindakan dari para peserta.

Setelah tahun 2019, sekolah-sekolah di Pulau Bangka ditutup selama hampir 18 bulan karena pandemi virus Corona, sehingga Inisiasi ini tidak dapat menjalankan program lanjutan yang dibutuhkan untuk mengedukasi anak-anak di pulau sampai bulan Maret 2023.

Yayasan Segitiga non Sampah telah mempersiapkan selama 12 bulan terakhir dan membangun kembali layanan pengelolaan sampah mereka, memperkuat hubungan mereka dengan kelompok masyarakat dan bisnis lokal. Berkat kemitraan mereka dengan resor lokal, Inisiatif ini dapat mendanai program pendidikan kedua dengan dukungan dari Aqueis dan CV Daur Sinar Gemilang.

Program ini telah dibina kembali dan bekerjasama dengan komunitas lokal sebagai pusat pembelajaran. Pelajaran yang diajarkan oleh pemuda pecinta lingkungan dari Seasoldier, yang akan bertindak sebagai mentor dan panutan bagi siswa SMP Lihunu. Semua peserta akan menerima sertifikat di akhir program untuk mengapresiasi secara resmi dan menjadikan status mereka sebagai Duta Laut.

Yayasan Segitiga Non-Sampah bermitra bersama Seasoldier (LSM Indonesia) untuk meluncurkan kembali program pendidikan konservasi laut inovasi mereka,
Yayasan Segitiga Non-Sampah bermitra bersama Seasoldier (LSM Indonesia) untuk meluncurkan kembali program pendidikan konservasi laut inovasi mereka, "School On The Beach" . (Yayasan)

Selain mengajar para siswa, NTTI telah bermitra dengan sekolah dan CV Daur Sinar Gemilang untuk mendaur ulang limbahnya dengan benar. Tempat sampah terpisah yang tepat telah disediakan untuk sekolah dan pengumpulan sampah telah diatur. Relawan dari kelompok siswa diberi tanggung jawab untuk memastikan bahwa teman sekelas mereka menggunakan tempat sampah dengan benar.


NNTI baru-baru ini memperluas solusi pengelolaan sampah ke pulau lain seperti Siladen dan Gangga dan bertujuan untuk memperluas program pendidikan School On The Beach, menjangkau sebanyak mungkin komunitas dalam upaya menghentikan polusi plastik dari sumbernya. NTTI percaya bahwa pendidikan adalah salah satu alat paling kuat yang dapat mereka berikan kepada generasi penerus, pembuat perubahan berikutnya.


Kepala sekolah SMP Jodi Umboh mengatakan, “Kami senang dengan adanya Yayasan Segitiga Non Sampah (NTTI) dan SEA Soldiers kembali untuk mengajarkan kepada siswa kami tentang pentingnya menjaga lingkungan mereka. Ini adalah bagian penting dari pendidikan mereka dan mudah-mudahan akan membantu melindungi Pulau Bangka untuk generasi mendatang”.

Pulau Bangka terletak di jantung Segitiga Terumbu Karang yang merupakan lingkungan laut paling beraneka ragam. Dikelilingi oleh terumbu karang yang indah dan berbagai kehidupan laut. Namun, seperti halnya di banyak pulau kecil di Indonesia, lingkungan yang indah ini terancam karena plastik di laut dan air yang tercemar. Yayasan Segitiga Non Sampah telah bekerja di Sulawesi Utara sejak 2017 untuk membuat program pengelolaan sampah dan keterlibatan masyarakat yang dapat direplikasi di pulau lain.


“Kami melakukan banyak pembersihan pantai dengan resor mitra kami dan kelompok komunitas lokal, tetapi dalam jangka panjang, kami ingin mencegah plastik mencapai lautan sejak awal”, kata Yayasan Segitiga Non Sampah (NTTI) . “Salah satu hal paling berdampak yang dapat kita lakukan untuk menghentikan polusi plastik pada sumbernya adalah mengedukasi generasi berikutnya tentang kerusakan yang ditimbulkannya terhadap lingkungan laut yang berharga depan mata mereka sendiri.”

Selain pendidikan, Yayasan Segitiga Non Sampah juga mendukung penelitian ilmiah dan inovasi sambil memimpin program pengumpulan sampah yang bekerja di empat lokasi di Sulawesi Utara.

Sejauh ini, NNTI telah mengumpulkan lebih dari 25,9 ton sampah dari Bangka, yang sebagian besar dikirim untuk didaur ulang atau diproses secara baik dan benar.

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved