Ledakan di Magelang
UPDATE Ledakan di Magelang: 1 Warga Tewas dan 3 Luka-luka, Diduga karena Bahan Baku Petasan
Penyebab ledakan masih didalami oleh kepolisian, namun dugaan sementara ledakan itu disebabkan karena bahan baku petasan.
Penulis: Gryfid Talumedun | Editor: Gryfid Talumedun
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kembali terulang ledakan hebat akibat petasan.
Kali ini terjadi di Kecamatan Kaliangkrik, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (26/3/2023).
Ledakan diduga bersumber dari bahan mercon di dalam salah satu rumah warga.
Baca juga: Kecelakaan Maut Pukul 18.05 WIB, Satu Pemotor Tewas, 2 Motor Alami Tabrakan Adu Banteng
Informasi yang diterima Tribun, seorang korban dilaporkan meninggal dunia akibat insiden tersebut.
Ledakan tersebut terjadi di dalam sebuah rumah sekira pukul 20.10 WIB.
Melansir Tribunnews.com, Penyebab ledakan masih didalami oleh kepolisian, namun dugaan sementara ledakan itu disebabkan karena bahan baku petasan.
Akibat ledakan seorang warga bernama Mufid (33) meninggal dan tiga warga mengalami luka-luka.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes M Iqbal Alqudusy, mengatakan para korban telah dibawa ke RSUD Magelang.
"Kejadian persis di Dusun Junjungan, Desa Giriwarno, Kecamatan Kaliangkrik."
"Diduga karena ledakan petasan atau mercon," ungkapnya, Senin (27/3/2023), dikutip dari TribunJateng.com.
Korban yang mengalami luka-luka yakni Nurhayah (41), Naela Janur (17), dan Nailatul (18).
Ledakan yang terjadi pada malam hari tersebut juga mengakibatkan lima rumah rusak berat dan enam rumah rusak ringan.
Kombes M Iqbal menambahkan, sejumlah aparat sudah diterjunkan ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk menyelidiki penyebab ledakan.
Aparat yang diterjunkan yakni tim Jibom Gegana Brimob Polda Jateng, Unit Inafis Polresta Magelang, dan Kabid Dokkes Polda Jateng Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti.
Selain itu, Kapolres Magelang, AKBP Ruruh Wicaksono dan sejumlah jajarannya telah berada di TKP.
"Tim berada di lokasi untuk melakukan sejumlah penyelidikan lebih lanjut," bebernya.
Sebelumnya, beredar video kondisi sejumlah rumah yang hancur setelah terjadi ledakan.
Dalam video yang diunggah di akun Instagram @magelang_raya para warga terlihat berada di pinggir jalan untuk melihat kondisi rumah yang hancur.
Suara ledakan terdengar hingga Kota Magelang, Kajoran, dan Mertoyudan.
Ledakan di Malang
Dua minggu lalu ledakan juga terjadi di Dusun Pulosari, Desa Sukosari, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Ledakan yang terjadi pada Sabtu (11/3/2023) malam itu menewaskan seorang warga bernama Ahmad Hasan Rifai (20).
Dalam melakukan olah TKP, aparat yang diterjunkan meliputi Penjinak Bom (Jibom), petugas Bidang Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur, dan petugas Satreskrim Polres Batu.
Kapolres Batu, AKBP Oskar Syamsuddin, mengatakan dalam proses olah TKP, petugas menemukan empat kantong berisi bahan baku petasan dengan total berat 2 kg.
Selain itu, ditemukan juga beberapa biji kembang api yang diduga menjadi penyebab ledakan.
“Dari hasil olah TKP petugas menemukan bubuk, secara teknis untuk nama dan lainnya nanti masih akan diperiksa oleh tim Labfor, hasilnya akan keluar kurang lebih 14 hari."
"Kemudian ada beberapa kembang api dan sendok kecil serta beberapa barang bukti lainnya,” paparnya, Minggu (12/2/2023), dikutip dari SuryaMalang.com.
Petugas juga menemukan dua buah lubang yang diduga sebagai titik ledakan.
Kedua lubang itu memiliki diameter dan kedalaman yang berbeda.
“Titik ledakan pertama diameter lebar 50 cm dengan kedalaman 11 cm."
"Titik kedua diameter 49 cm dengan kedalaman 11,5 cm,” sambungnya.
Berdasarkan keterangan dari sejumlah warga, korban meninggal sudah sering membuat petasan menjelang bulan puasa dan Idul Fitri.
Aktivitas pembuatan petasan ini rutin dilakukan korban setiap tahun.
“Berdasarkan keterangan, setiap tahun korban membuat petasan. Petasan itu digunakan sendiri dan juga masyarakat yang berada di lingkungan sini menjelang Ramadan."
"Jadi dugaan kami ini karena petasan. Tapi, untuk pastinya nanti masih menunggu uji Labfor,” bebernya.
Selain menewaskan seorang warga, ledakan yang terjadi pada malam hari itu mengakibatkan dua warga lainnya mengalami luka-luka, yakni M Riski Abdulah (14) dan Sarifuddin (11).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.