Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan Lalu Lintas

Kecelakaan Maut Pukul 16.03 WIB, 2 Orang Tewas di Tempat, Mobil Oleng Tabrak Pembatas lalu Terbalik

Kecelakaan maut di Jalan Caruban - Kertosono, Desa Bandungan, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Editor: Glendi Manengal
SURYAMALANG.COM/ISTIMEWA
Anggota Polres Madiun saat mendatangi TKP kecelakaan tunggal mobil Honda Jazz warna merah mengalami kecelakaan tunggal Di Jalan Tol Caruban - Kertosono KM 635.200 A, Desa Bandungan, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jumat (24/3/2023) 

TRIBUNMANADO.CO.ID -   Terjadi kecelakaan maut di Jalan Caruban - Kertosono, Desa Bandungan, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Peristiwa kecelakaan tersebut melibatkan kendaraan mobil.

Akibat kecelakaan tersebut dua orang meninggal dunia.

Baca juga: Prestasi Mentreng Nagelsmann Tetap Dipecat Muenchen, Tuchel Langsung Lawan Borussia Dortmund

Baca juga: Hasil Kualifikasi Euro 2024: Prancis Pesta Gol ke Gawang Belanda, Skuad Ronald Koeman tak Berdaya

Kecelakaan merupakan hal buruk yang selalu ingin dihindari setiap orang.

Mau itu dalam berkendara, bekerja ataupun aktifitas lainnya.

Namun walaupun kita sudah berhati-hati kecelakaan bisa tetap terjadi.

Karena kecelakaan memang tidak bisa diprediksi atau tak ada yang tahu kapan dan dimana kejadiannya.

Tapi kecelakaan juga banyak disebabkan oleh kelalaian pengendaranya atau hal lain.

Terkait hal tersebut seperti insiden kecelakaan berikut ini.

Kecelakaan di jalan tol Caruban - Kertosono berupa kecelakaan tunggal mobil Honda Jazz menelan 2 korban jiwa.

Kecelakaan maut di jalan tol itu tepatnya terjadi di Jalan Tol Caruban - Kertosono  KM 635.200 A, Desa Bandungan, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun.

Mobil Honda Jazz warna merah yang mengalami kecelakaan sampai dalam kondisi terbalik setelah menabrak beton median jalan.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Madiun Ipda Roni Susanto  menuturkan, peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (24/3/2023) sekitar pukul 16.03 WIB.

Ia memaparkan, semula kendaraan dengan nopol L 1005 MK itu berjalan dari arah barat ke timur, atau dari arah Jakarta tujuan Surabaya di lajur kanan.

Sesampai di TKP, tiba tiiba kendaraan mengalami selip roda.

"Kemudian oleng ke kiri menabrak pembatas, lalu oleng lagi dan menabrak median tengah," ujarnya, Sabtu (25/3/2023).

Setelah itu,  kendaraan berhenti dengan posisi terbalik di lajur kanan.

Saat kejadian cuaca sedang hujan. Situasi arus lalu lintas juga landai dan lancar.

"Mobil dikemudikan oleh Suganda (59) asal Kemayoran Jakarta Pusat, beserta penumpang Heni Setyowati asal Kecamatan Wiyung Kota Surabaya. Dua orang tersebut meninggal dunia di TKP," paparnya.

Pihaknya menafsir kerugian material sekira Rp. 50.000.000. Penyebab kecelakaan masih dalam proses penyelidikan.

"Tindakan yang telah dilaksanakan mendatangi TKP dan menolong korban. Melakukan pengaturan arus lalu lintas di TKP. Olah TKP dan mendokumentasi TKP," tandas Ipda Roni.

Hati-hati Berkendara di Tol saat Hujan

Berkendara di jalan memiliki risiko tersendiri. Terutama di jalan tol, mobil umumnya melaju dalam kecepatan cukup tinggi.

Jalan tol juga dibagi menjadi beberapa lajur, biasanya dua atau tiga lajur. Lajur paling kiri untuk kendaraan dengan kecepatan lambat, lajur berikutnya untuk berjalan sesuai dengan batas kecepatan, sedangkan lajur kanan digunakan untuk mendahului.

Perlu diingat, pengemudi sebaiknya tidak terus menerus berada di lajur kanan yang dipakai hanya untuk mendahului. Berkendara dalam kecepatan tinggi di lajur tersebut dapat membuat pengemudi susah mengantisipasi bahaya yang mungkin terjadi di depannya.

Misalnya, saat akan ada kendaraan yang berpindah lajur, atau berhenti secara tiba-tiba. Kecepatan yang tinggi membuat pengemudi tidak memiliki waktu yang cukup untuk mengurangi kecepatan ataupun menghindar.

Terlebih jika berkendara di jalan tol saat keadaan jalan basah atau saat musim hujan. Dalam hal ini, pengemudi harus lebih hati-hati lagi. Mengingat ada banyak bahaya yang mengintai; mulai dari jalan yang lebih licin hingga tingkat visibilitas yang menurun, terutama jika hujan deras.

Pakar safety sekaligus Training Director dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Sumarna menjelaskan, berkendara di jalan tol sendiri sudah memiliki bahaya yang tinggi.

"Berkendara di jalan tol saja bahayanya tinggi, ditambah hujan. Maka semakin besar bahayanya," ucap Sony saat dihubungi Kompas.com, Selasa (4/10/2022).

Ia menjelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pengemudi mobil yang berkendara di jalan tol saat hujan. Tujuannya adalah untuk sebisa mungkin mengurangi potensi terjadinya kecelakaan.

Pertama, pengemudi perlu menjaga kecepatan untuk menghindari potensi terjadinya aquaplaning. Untuk diketahui, aquaplaning merupakan kondisi slip, di mana roda melayang ketika melalui genangan air dalam kecepatan yang tinggi.

Selanjutnya kedua, pengemudi perlu menjaga jarak aman dengan kendaraan yang lain, sehingga ada ruang untuk mengantisipasi dan memiliki visibilitas yang luas. Selanjutnya, pengemudi sebaiknya menggunakan lajur yang paling aman, yaitu lajur kiri.

 
"Selalu berjalan di kiri. Lajur yang paling aman, karena kecepatan maksimalnya hanya 60 kpj," ucap Sony.

Sony melanjutkan, pengemudi bisa menyalakan lampu senja untuk membantu visibilitas pengemudi ke depan, serta membantu pengemudi di depannya tersebut sebagai patokan.

Pengemudi juga sebaiknya menghindari kebiasaan menyalip atau mendahului kendaraan lain di saat kondisi hujan. Ini dapat memperbesar potensi terjadinya kecelakaan.

"Di saat menyusul (dengan) kecepatan kendaraan di atas rata-rata, mudah slip akibat slipstream, crosswind, blindspot, dan lain-lain," ujar Sony.

Kemudian, jaga juga kondisi emosi yang stabil agar dapat berkendara dengan aman dan tidak mudah terpancing marah, yang dapat berakibat membahayakan diri dan pengguna jalan lain.

Terakhir, dari sisi kondisi kendaraan, pengemudi juga harus memperhatikan dan menjaga kondisi ban. Menjadi komponen utama yang bersentuhan langsung dengan aspal, kondisi ban harus prima agar memiliki grip yang baik khususnya saat melalui jalan yang basah.

"Jaga kondisi ban, baik pattern-nya maupun cek anginnya. Supaya grip-nya lebih baik ke permukaan jalan," ucap Sony.

Baca berita Tribun Manado lainnya di Google News

Telah tayang di SuryaMalang.com

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved