Minut Sulawesi Utara
Hasil Investigasi Dishut Pemprov Sulut, Banjir Bandang Desa Klabat Minut Karena Ilegal Logging
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Utara Jemmy Ringkuangan menuturkan, ilegal logging berlangsung secara masif.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Jemmy Ringkuangan menengarai, banjir bandang di Desa Klabat, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), disebabkan ilegal logging.
Ilegal longing ini terjadi di kawasan hutan Gunung Klabat.
"Hasil investigasi yang dilakukan Kepala Kesatuan Pengolahan Hutan (KKPH), banjir bandang di Desa Klabat disebabkan oleh ilegal logging," kata Jemmy Ringkuangan, Selasa (21/2023).
Jemmy Ringkuangan menuturkan, ilegal logging berlangsung secara masif.
Bahkan, patroli rutin sering mendapat halangan.
"Ada oknum oknum perambah hutan yang terkoordinasi dengan baik, mereka saling terhubung satu sama lain," kata Jemmy Ringkuangan .
Jemmy Ringkuangan menyatakan, pihaknya akan menggiatkan patroli untuk kepentingan mitigasi.
Ini agar perambahan hutan tak meluas.
Bukan hanya di Klabat. Tapi di seluruh Sulut.
Jemmy Ringkuangan mewarning keras para oknum perambah hutan.
"Kami akan lakukan penindakan, proses hukum akan berjalan," kata Jemmy Ringkuangan.
Banjir bandang terjadi di Desa Klabat, Kecamagan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara, Sabtu (18/3/2023).
Menurut informasi, banjir terjadi sekitar pukul 14.20 Wita.
Banjir tersebut mengakibatkan sekitar lima rumah di Jaga 6 tertutup lumpur setinggi 30 cm.
Puing-puing pohon, kayu, dan material lainnya turut terbawa air.
Sembilan Rumah Rusak
Meski tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini namun sejumlah rumah warga mengalami kerusakan.
Camat Dimembe Ansye Dengah menuturkan, saat melihat lokasi bencana, dirinya langsung menelepon Bupati Minut, Joune Ganda.
"Tidak berselang lama, Joune Ganda tiba di lokasi. Kurang lebih beberapa jam setelah Joune Ganda tiba, bantuan sembako dan kesehatan langsung sampai di lokasi," terang Ansye Dengah pada Minggu (19/3/2023).
Ansye Dengah mengatakan, saat ini ia masih memantau pembersihan di lokasi bencana.
Kemudian, Ansye Dengah memberikan data warga terdampak ada sekitar 24 jiwa.
"Sesuai data dari hukum tua, ada sembilan rumah yang rusak. Dari sembilan kepala keluarga dengan total 24 jiwa," kata Ansye Dengah ketika dihubungi siang ini.
Menurutnya, dari 24 jiwa ini ada lima orang lanjut usia, satu ibu hamil, dan satu balita
"Bantuan dari Pemerintah Kabupaten Minut tadi malam sudah ada berupa sembako. Ada juga bantuan dari Provinsi Sulawesi Utara dan anggota dewan," sebutnya.
Ansye Dengah menyampaikan, saat ini maish ada pembersihan di lokasi.
"Selain pembersihan, di lokasi juga ada dapur umum," tutupnya. (Art/Fis)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.
| IDRIP - Bank Dunia Sidak Pusdalops di Minahasa Utara |
|
|---|
| Puluhan Ribu Warga GMIM Banjiri Minahasa Utara, 24 Jenis Kegiatan dan Lomba Digelar di Tiga Wilayah |
|
|---|
| Pedagang hingga Pengendara Keluhkan Sejumlah Titik di Jalan Soekarno Minut Rusak |
|
|---|
| Kisah Haru Saat Penyerahan SK P3K Minut, Opa Welly Beri Ciuman dan Buket Bunga untuk Sang Cucu |
|
|---|
| Polres Minut Ungkap Penimbunan BBM Subsidi di Minahasa Utara, Ribuan Liter Solar Diamankan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/pembersihan-di-desa-klabat-minut.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.