Band Radja Disekap dan Diancam
Update Kasus Grup Band Radja Dapat Ancaman Pembunuhan: LPSK Koordinasi dengan Kemenlu
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) segera berkomunikasi dengan pihak Kemenlu untuk memonitor kasus ancaman yang diterima band Radja.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Grup Band Radja mengaku menerima perlakuan tidak mengenakkan setelah sukses menggelar konser di Larkin Arena Indoor Stadium Johor, Malaysia, Sabtu (11/3/2023) lalu.
Saat kembali ke Indonesia Ian Kasela cs mengaku trauma karena disekap dan menerima ancaman pembunuhan.
Oleh karena itu, grup band Radja mendatangi kantor Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Selasa (14/3/2023) siang.
Mereka mengajukan permohonan perlindungan.

Baca juga: Ian Kasela dkk Kaget, Band Radja Diancam Dibunuh Setelah Konser di Malaysia
LPSK menerima permohonan perlindungan yang diajukan grup band Radja tersebut.
Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu mengatakan keputusan menerima permohonan perlindungan tersebut dilakukan setelah pihaknya bertemu dengan Radja pada Selasa (14/3) sore.
Dalam pertemuan dihadiri Ian Kasela, Moldy, dan Seno tersebut LPSK mendengar langsung kronologis kasus ancaman pembunuhan usai Radja tampil di Johor, Malaysia.
"Mereka mengalami kekerasan berupa intimidasi dari orang-orang di sana, dan itu bagian dari penyelenggaraan konser yang mengundang raja pada malam itu," kata Edwin, Selasa (14/3/2023).
Pihak Radja pun sudah melaporkan kasus ancaman pembunuhan mereka alami kepada pihak kepolisian setempat di Malaysia untuk melakukan proses hukum berjalan.
Atas laporan tersebut pihak kepolisian di Malaysia sempat mengamankan dua orang yang terlibat, namun karena diduga adanya jaminan kedua orang tersebut dilepaskan.
Menurut LPSK, Radja sebagai aset negara Indonesia patut mendapat jaminan keamanan, sehingga mendorong Kementerian Luar Negeri Indonesia untuk turut memastikan proses hukum.
"Tentu butuh jaminan bawa agar mereka menghibur masyarakat di Malaysia tidak akan kemudian berdampak terhadap keamanan mereka," ujar Edwin.
Edwin menuturkan proses penegakan hukum penting karena termasuk satu cara memulihkan trauma Ian, Moldy, dan Seno yakni dengan memastikan para pelaku dihukum.
LPSK menyatakan akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk memastikan proses hukum terhadap pelaku berjalan sesuai hukum di Malaysia.
"Kita berharap kementerian luar negeri dan kedutaan yang ada di Malaysia dan konsultan jenderal kita di Johor bisa memonitor kasus hukum tersebut," tuturnya.
Baca juga: Detik-detik Band Radja Disekap di Ruangan Sempit di Malaysia, Ian Kasela: Kami Diancam akan Dibunuh
Kronologi Band Radja Disekap dan Dapat Ancaman Pembunuhan
Para personil Radja mengaku selesai manggung, Radja tiba-tiba didatangi puluhan orang di sebuah ruangan.
Di dalam ruangan itu, Ian Kasela dkk disekap dan diancam akan dibunuh oleh sekelompok orang berperawakan seperti orang India.
Padahal Radja sendiri sebenarnya sukses menggelar konser yang diselenggarakan oleh Majestic Johor.
Ian Kasela, vokalis Radja, sama sekali tak tahu alasan mereka disekap dan diancam setelah sukses menghibur fans mereka di konser tersebut.
Namun, dari selentingan ucapan emosional orang yang melakukan penyekapan, Ian menilai ada kesalahpahaman antara si empunya acara dan event organizer. Personel Radja kena imbas.
Dari ucapan orang tersebut, menurut Ian, bandnya dianggap menolak untuk tampil.
"Saat kejadian, kami tidak tahu (alasan) sama sekali, cuma memang terlontar kata-kata dia di tengah keemosian dia, 'You bikin malu, tak mau konser, tak mau show' gitu," kata Ian ditemui bersama personel Radja lainnya di Mabes Polri, Senin (13/3/2023).
Ian merasa heran. Sebab, ia bersama kawan-kawannya baru saja menghibur fans di acara yang digelar Tourism Johor.
Di dalam benak, Ian Kasela kala itu rasanya ingin menjelaskan bahwa ia bersama bandnya tidak seperti yang diucapkan. Sebab, mereka baru saja sukses menghibur fans dalam konser.
Namun, hal itu urung terlontar dari mulutnya karena kadung terintimidasi. Ian Kasela ketakutan.
"Sementara gue rasanya mau bilang, 'tenang dulu dong bro, apa yang lu bilang? Kalau lu bilang begitu, terus yang tadi konser siapa? Setan? Hantu? Tapi kan kita nggak bisa ngomong kan kayak kita mau ngomong dibentak. Kita dibilang nggak mau konser, terus tadi siapa yang konser," lanjut Ian.
Padahal konser di Johor sukses, tapi personel Radja diperlakukan buruk
Ian Kasela menyebut konser Radja Negeri Johor Majestic Tourism Johor berlangsung sukses. Mereka menghibur fans secara maksimal.
Tak hanya itu, Ian dkk juga meladeni permintaan foto dan video.
"Alhamdulillah kemarin sudah berhasil, sukses, lancar, pecah banget," terang Ian Kasela.
Namun, bukannya mendapat apresiasi, mereka malah menerima perlakuan tak menyenangkan.
Ian Kasela melampiaskan kekecewaannya terhadap pihak Tourism Johor.
"Bukan terima kasih yang kami dapatkan setelah acara sukses, setelah mereka terhibur, setelah kami berikan penampilan yang terbaik, Tapi malah cacian, makian, bahkan sampai ancaman membunuh terhadap kami," keluh Ian.
Para personel Radja pun merasa lebih dari diintimidasi pada saat itu.
"'Jika Radja datang lagi, jika Radja ada di Kuala Lumpur, ada di Johor, di Malaysia, mati'. (Ini) lebih dari intimidasi," ucap Ian.
Bahkan, pada saat kejadian, personel band Radja disekap di sebuah ruangan dan dikunci serta dijaga oleh beberapa bodyguard.
Hal tersebut membuat mereka tak bisa berbuat apa-apa lantaran merasa ditekan.
Mereka pun diperlakukan dengan sangat buruk.
"Memang ditekan, kita tidak bisa berbuat apa-apa."
"Dalam ruangan sempit, diisi oleh bodyguard yang banyak, bodyguard-nya dia."
"Dua orang memperlakukan kami dengan sangat biadab," ucapnya.
Namun, pihak Tourism Johor tak ingin bertanggung jawab selaku penyelenggara acara.
"Tourism Johor tidak mengambil tindakan, bahkan lepas tangan."
"Jadi dia anggep ini urusan event organizer, sementara ini acara Tourism Johor."
"Sudah jelas 'Radja Konser Tourism Johor'," beber Ian.
Trauma
Ian Kasela, vokalis radja, trauma setelah mengalami penyekapan dan menerima ancaman pembunuhan di Johor, Malaysia.
Sebelum kejadian itu, Ian selalu menyambut siapa saja yang ingin berfoto dengannya.
"Gua selalu welcome buat sambut orang mau foto nggak pernah takut," ujar Ian Kasela di Mabel Polri Jakarta Selatan, Senin (13/3/2023).
Namun, perlakuan tak menyenangkan di Johor, membuatnya ketakutan ketika ada orang yang memintanya foto bareng.

Ia pun menceritakan pengalaman saat Radja berada di Kuala Lumpur, Malaysia.
"Waktu itu kita ke KL empat jam lebih, kita paham driver capek begitu istirahat dan isi bensin di sana ketemu sama mobil sedan isinya anak muda, tiba-tiba berempat turun," tutur Ian.
"Waktu itu gue ke toilet, mungkin empat orang ini mengenal kita lalu mengejar lari mau foto. Gue yang habis traumatik, dia bilang 'bang Ian mau foto' karena trauma fisik mereka kayak India tinggi kurus gue reflek coba menepis," jelasnya.
Ia juga menceritakan pengalamannya saat berada di bandara.
"Di airport ada yang mau foto gua juga masih agak takut. Bahkan pas di rumah sampai kebawa mimpi trauma gua gila banget," bebernya.
Kecewa pelaku pengancaman dibebaskan
Setelah melapor, belakangan personel Radja kembali merasakan kekecewaan. Sebab, dua pelaku pengancaman pembunuhan terhadap mereka di Johor, Malaysia, dibebaskan.
Diberitakan sebelumnya, grup band yang digawangi oleh Ian Kasela, Moldy, dan Seno disekap dan diancam akan dibunuh ketika selesai tampil di Johor Bahru, Malaysia.
"Kejadiannya di Malaysia tapi pagi dapat informasi ternyata dua pelaku itu sudah diperiksa. Tadi pagi ternyata dia dilepas," kata Ian saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (13/3/2023).
Menurut Ian Kasela, kedua pelaku pengancaman pembunuhan itu membayar denda yang diminta oleh pemerintahan Johor Bahru.
"UU yang berlaku di sana jika mampu bayar, mereka dilepas sebagai jaminan," ujar sang vokalis.
Hal itu lantas membuat Radja semakin takut karena kedua pelaku masih berkeliaran.
Radja pun meminta Polri memberikan perlindungan kepada keluarganya agar tidak terjadi hal-hal yang dikhawatirkan.
"Kami diarahkan ke Mabes Polri untuk (meminta) diberikan perlindungan ke keluarga dan anak istri kami," kata Ian.
Selanjutnya, Radja diminta untuk mendatangi Interpol demi melanjutkan kasus ini.
Artikel tayang di TribunJakarta.com Tribunnews.com
Baca berita lainnya di: Google News
Baca Berita Tribun Manado Terbaru : di sini
Populer Sulut: Info Pemadaman Listrik Hari Ini hingga Terungkapnya Penimbunan BBM Subsidi di Minut |
![]() |
---|
Peringatan Dini Hari Ini Kamis 9 Oktober 2025, BMKG: Sejumlah Wilayah Cuaca Ekstrem Hujan dan Angin |
![]() |
---|
Chord Lagu Kucinta Yesus - LGLP Kids |
![]() |
---|
Chord Lagu Semua Terbuka di Hadapanmu - Priskila |
![]() |
---|
Info PLN 5 Titik Lokasi di Bitung Siap-siap Mati Lampu, Kamis 9 Oktober 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.