Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bursok Anthony Marlon

Segini Total Harta Bursok Anthony Marlon, Pegawai yang Tuding Sri Mulyani Lindungi Perusahaan Bodong

Sebelumnya Bursok Anthony Marlon menyebut Menteri Keuangan Sri Mulyani membekingi dua perusahaan bodong.

Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
kolase Tribunmanado/ HO
Bursok Anthony Marlon 

Sosok Bursok Anthony kini membuat publik bertanya-tanya siapakah dia.

Terungkap bahwa ternyata sosok ini merupakan salah satu dari sekian ribu pekerja di bawah Sri Mulyani.

Namun, Bursok Anthony menjadi salah satu pegawai yang memberikan penilaiannya secara terbuka terkait keputusan sang Bu Menkeu.

Sebuah surat dikirimkan oleh Bursok Anthony Marlon yang ditujukan kepada Sri Mulyani dan Drijen Pajak Suryo Utomo.

Selain itu Bursok Anthony Marlon juga menuding Sri Mulyani melindungi perusahaan bodong.

kolase foto Bursok Anthony Marlon dan Sri Mulyani
kolase foto Bursok Anthony Marlon dan Sri Mulyani (kolase Tribunmanado/ HO)

Tuding Sri Mulyani Lindungi Perusahaan Bodong

Sebelumnya Bursok Anthony Marlon menyebut Menteri Keuangan Sri Mulyani membekingi dua perusahaan bodong.

Menurut Bursok, aktivitas kedua perusahaan bodong tersebut mencurigakan namun memiliki rekening virtual di 8 bank, baik bank pemerintah maupun bank swasta dalam negeri.

Padahal kedua perusahaan tersebut tidak memiliki NPWP dan tidak terdaftar di Dirjen AHU Kementerian Hukum dan HAM.

Kedua perusahaan yang dimaksud Bursok adalah PT Beta Akses Vouchers dan PT Antares Payment Method.

Bursok yang diwawancarai Tribun Medan pada Rabu (1/3/2023) menyatakan, tindakan Menteri Sri Mulyani melarang pejabat hidup mewah dan membubarkan klub motor di DJP pajak adalah tindakan sembrono.

Menurutnya, Menkeu Sri Mulyani merusak citra Direktorat Jenderal Pajak.

"Saya sebetulnya menulis surat itu terkait dengan berita seputar Mario Dandy yang dikait-kaitkan dengan orangtuanya dan dikatikan lagi dengan Direktorat Jenderal Pajak. Nah, itu saya lihat Ibu Menteri begitu cepat merespons hal ini, sampai nama baik DJP hancur," kata Bursok.

Sri Mulyani, menurut Bursok, menunjukkan respons sangat berbeda saat dirinya melaporkan aktivitas aneh dua perusahaan bodong di Indonesia, yang tak memberikan kontribusi pajak untuk negara.

Bursok pun menaruh curiga terhadap Sri Mulyani maupun pimpinan Ditjen Pajak. Bursok bertanya-tanya mengapa laporannya tentang aktivitas PT Beta Akses Vouchers dan PT Antares Payment Method, tidak digubris sama sekali.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved