Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bolmong Sulawesi Utara

Sekda Bolmong Tahlis Gallang Buka High Level Meeting dengan Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Tahlis Gallang buka High Level Meeting bersama perwakilan Bank Indonesia

Penulis: Sujarpin Dondo | Editor: Chintya Rantung
Apin/Tribun Manado
High Level Meeting Pemkab Bolmong bersama perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara, Senin (27/02/2023). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Tahlis Gallang buka High Level Meeting bersama perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara, Senin (27/02/2023).

Kegiatan yang dilaksanakan di Ball room Hotel Sutanraja Kota Kotamobagu, turut dihadiri kepala-kepala dinas terkait di Pemkab Bolmong.

High level meeting tim percepatan dan perluasan digitalisasi daerah (TP2DD), tim pengendali inflasi daerah (TPID) Kabupaten Bolmong ini dilaksanakan untuk membahas inflasi jelang bulan suci Ramadhan tahun 2023.

Tahlis Gallang saat membuka kegiatan high level meeting mengatakan bahwa Bolmong memiliki luas wilayah terbesar dari 15 Kabupaten/Kota di Sulut.

"Dengan luas terbesar se Sulut tersebut, Bolmong terbagi atas 3 kategori yakni, daerah pegunungan, dataran penghasil padi sawah, dan wilayah pesisir," ucapnya.

Dari ketiga kategori tersebut, Tahlis menjelaskan bahwa Bolmong memiliki wilayah dengan sentra penghasil Holtikultura seperti sayur-sayuran, dan wilayah penghasil padi sawah hingga dikenal sebagai lumbung beras, dan wilayah penghasil tangkapan laut.

"Meski begitu, Bolmong masih merujuk harga pasar di Kota Kotamobagu untuk perhitungan asumsi inflasi dikarenakan belum adanya pasar modern di Bolmong," ucapnya.

Lanjut Tahlis, terkait TP2DD Pemkab Bolmong sudah menerapkan pembayaran non tunai serta berbagai aplikasi.

"Saat ini juga Bolmong juga sudah menerapkan SIPD," ucapnya.

Ditempat yang sama kepala perwakilan BI Sulut Andry Prasmuko, mengatakan terkait laju inflasi perlu dilakukan pencermatan lebih lanjut terkait harga pasar bahan-bahan pokok jelang bulan suci Ramadhan.

“Tidak masalah harga naik, karena pedagang juga perlu mencari untung. Namun harganya haruslah wajar,” ucap Andry.

Pengawasan harga bahan pokok, perlu dilakukan terus menerus untuk mencegah inflasi yang tinggi saat Ramadhan dan Idhul Fitri.

Dia juga menyinggung soal kemampuan daerah terutama ketersediaan jaringan, dalam penerapan TP2DD yang dibutuhkan adalah ketersediaan sarana terutama jaringan.

"Beberapa daerah yang pernah saya kunjungi, persoalan utama yang dihadapi adalah ketersediaan jaringan," ucapnya.

Untuk, itu dia meminta hal ini perlu dibahas bersama pemerintah daerah agar pengembangan dan perluasan digitalisasi daerah dapat terlaksana.

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Baca juga: Jull Takaliuang Minta Pemkot Manado Sulawesi Utara Giatkan Patroli Anak

Baca juga: Kecelakaan Maut, 2 Wanita Tewas, Berboncengan Lalu Tabrak Pembatas Jalan Hingga Tercebur ke Sungai

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved