Kejari Sangihe Terapkan Hukuman Restitusi Bagi Terdakwa Pelecehan, 1 Kasus Berhasil

TRIBUNMANADO.CO.ID – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kepulauan Sangihe berhasil realisasikan hukuman restitusi atau ganti rugi bagi terdakwa Pelecehan seksual dibawah umur.

Hal itu dibenarkan Kepala Seksi Pidana Umum (Kasi Pidum) Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe, Ahmad Habibi Maftuhkan SH kepada media Tribunmanado.co.id, Kamis (23/2/2023).

Maftuhkan menjelaskan, awal tahun 2023 Kejari Sangihe telah melakukan terobosan dengan mengupayakan adanya Restitusi, dan sementara berjalan ada 2 perkara, yang dikabulkan upayanya oleh majelis hakim.

"Seperti perkara insial RD selaku terpidana, dirinya telah melakukan pembayaran biaya Restitusi. Jadi biaya Restitusi atau hukuman pidana Restitusi, adalah ganti kerugian baik sifatnya materi maupun inmaterial dari terdakwa kepada korban,” katanya.

Dia pun menjelaskan, dengan adanya pembayaran Restitusi bukan berarti tuntutan hukuman pidana terhadap terdakwa dihilangkan.

Pidana pokok dari terdakwa tetap dijalankan, dan yang bersangkutan tetap akan dipenjara di Lapas Kelas II B Tahuna.

“Jadi kita tidak berfokus pada hukuman Pidana saja. Tetapi juga memberikan apa yang menjadi hak-hak dari para korban, memulihkan korban pada sedia kala,” pungkasnya.

Diketahui penuntutan Restitusi sudah ada sejak tahun 2014, selain untik memberikan efek jera dan menekan terjadinya kasus pelecehan seksual, Restitusi juga sebagi bentuk upaya pengembalian kerugian yang dialami korban.(nel)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Baca juga: BREAKING NEWS, Satu Rumah Warga di Motoboi Besar Kotamobagu Sulawesi Utara Terbakar

Baca juga: Jadwal Pertandingan Liga Inggris, Pemuncak Klasemen Arsenal akan Melawan Leicester City Hari Ini