Kecelakaan Lalu Lintas
Kecelakaan Maut, Bocah 7 Tahun Tewas, Jatuh dari Kereta Odong-odong lalu Terlindas Roda Belakang
Kecelakaan maut di Jalan Sekolahan, Desa Sengguruh, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi kecelakaan maut di Jalan Sekolahan, Desa Sengguruh, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Peristiwa kecelakaan tersebut melibatkan kendaraan kereta odong-odong.
Akibat kecelakaan tersebut seorang bocah meninggal dunia.
Baca juga: Hasil Liga Eropa Manchester United Singkirkan Barcelona Skor 2-1, De Gea Kritik Wasit soal Penalti
Baca juga: Gempa Bumi Terkini Guncang NTT Jumat Pagi, Magnitudo 4,0
Kecelakaan merupakan hal buruk yang selalu ingin dihindari setiap orang.
Mau itu dalam berkendara, bekerja ataupun aktifitas lainnya.
Namun walaupun kita sudah berhati-hati kecelakaan bisa tetap terjadi.
Karena kecelakaan memang tidak bisa diprediksi atau tak ada yang tahu kapan dan dimana kejadiannya.
Tapi kecelakaan juga banyak disebabkan oleh kelalaian pengendaranya atau hal lain.
Terkait hal tersebut seperti insiden kecelakaan berikut ini.
Bocah bernama Aidan Syam Julian (7), tewas setelah mengalami kecelakaan terjatuh dari kereta odong-odong atau kereta kelinci pada Rabu (22/2/2023).
Tubuh korban terlindas roda belakang odong-odong.
Kejadian jatuhnya anak yang masih duduk di bangku kelas 1 SD itu terekam CCTV salah satu rumah yang berada di area TKP di kawasan Jalan Sekolahan, Desa Sengguruh, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Rekaman video CCTV itu kemudian viral di media sosial.
Tampak saat kereta odong-odong melaju, korban yang duduk di gerbong tengah terguling ke jalan dan langsung terlindas oleh roda belakang kereta odong-odong itu.
Jatuh saat membenahi sandal
Paman Aidan Syam Julian, Budi Santoso, mengatakan, berdasarkan keterangan teman korban, insiden tersebut terjadi saat korban menunduk untuk membenahi sandalnya yang terlepas.
Diduga karena tubuh korban tidak seimbang, korban langsung tersungkur dan terguling ke jalan.
"Peristiwa itu terjadi pada sekitar pukul 12.00 WIB," ungkapnya saat ditemui di rumahnya, Kamis (23/2/2023).
Melihat kejadian tersebut, pengemudi roda empat yang berjalan tepat di belakang kereta odong-odong langsung berhenti dan menolong korban.
"Aidan langsung dibawa pengemudi kendaraan roda empat itu, bersama sopir odong-odong dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kepanjen, namun di tengah perjalan korban diduga telah meninggal," jelasnya.
Keluarga tidak tahu
Tidak ada luka berat secara fisik dari tubuh korban, hanya luka ringan di kedua lututnya.
Sebaliknya, ia diduga mengalami cidera dalam di bagian kepala.
"Kami selaku keluarga awalnya tidak tahu pasti penyebab kematian korban, hanya dikabari bahwa korban jatuh dan dilarikan ke rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit kami semua terkejut karena telah menemui korban sudah meninggal dunia," ujarnya.
Saat kejadian, kereta odong-odong sedang berkeliling melewati rute di area Kecamatan Kepanjen dan Kanigoro. Semua penumpang adalah anak-anak.
"Nah, saat itu odong-odong itu sudah berkeliling dan hendak menuju pulang," terangnya.
Sementara saat naik odong-odong, korban sendirian, tidak ditemani oleh keluarganya.
"Saat itu ayahnya sedang bekerja, dan ibunya tengah mengandung adik korban.
Sehingga tidak bisa ikut," tuturnya.
Pertama kali naik odong-odong
Saat peristiwa itu terjadi, korban baru pertama kali naik odong-odong.
Sejak kecil, ia tidak pernah ikut, meskipun odong-odong selalu lewat di depan rumahnya paling tidak 2 sampai 3 kali dalam sepekan.
Orangtua korban selalu melarang lantaran tidak bisa memantau korban secara langsung, juga khawatir dengan keamanan kereta odong-odong.
"Sebenarnya orangtua ananda ini selalu melarang untuk naik odong-odong, dan korban selalu patuh.
Namun, kemarin ibunya tidak tega karena selalu melarangnya, ketika ia merengek minta naik odong-odong.
Akhirnya ibunya pun terpaksa mengizinkan," ujarnya.
Atas kejadian itu, keluarga mengikhlaskan kepergian korban dan menganggap kejadian itu sebagai musibah.
"Sopir odong-odong sudah bertemu dengan kami dan siap bertanggung jawab," jelasnya.
Namun, keluarga berharap ada evaluasi terkait keamanan odong-odong untuk mengantisipasi kejadian serupa di kemudian hari.
Polisi lakukan penyelidikan
Kasi Humas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik menyebut, jajaran Sat Lantas Polres Malang akan menindaklanjuti kejadian tersebut.
"Nanti kami akan mengunjungi rumah korban untuk meminta keterangan atas kejadian itu, dan akan mencari sopir odong-odong untuk penyelidikan lebih lanjut," ujarnya.
Taufik memastikan bahwa kendaraan kereta odong-odong itu tidak memiliki izin operasional.
"Sedangkan kereta odong-odong ini tidak ada izin.
Semua kendaraan bermotor, apa pun bentuknya harus terverifikasi secara resmi di Samsat," pungkasnya. (*)
Telah tayang di Kompas.com
kecelakaan
kereta odong-odong
korban
bocah
meninggal dunia
Jalan Sekolahan
Desa Sengguruh
Kecamatan Kepanjen
Kabupaten Malang
Jawa Timur
Kecelakaan Maut di Gorontalo, Seorang Remaja 17 Tahun Tewas, Motor Ringsek |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut, Satu Orang Tewas Setelah Dua Sepeda Motor Bertabrakan |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut, Seorang Pria Tewas Korban Tabrak Lari Motor |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut, Seorang Pemuda Tewas, Korban Hendak Nyalip Lalu Jatuh Terpeleset dan Tertabrak Bus |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut, Seorang Kakek Tewas, Becak Motor Tertabrak Motor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.