Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gempa di Papua

Gempa Jayapura, 3 Rumah Sakit Terdampak, Pasien Dirawat di Luar Ruangan Mengeluh Kepanasan

Sebanyak 3 dari total 9 rumah sakit di Kota Jayapura terdampak gempa bumi magnitudo 5,4.

Editor: Erlina Langi
Tribun-Papua.com/Aldi Bimantara-Roy Ratumakin
Gempa Jayapura, 3 Rumah Sakit Terdampak, Pasien Dirawat di Luar Ruangan Mengeluh Kepanasan 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sejumlah pasien RSUD Jayapura masih bertahan di tenda pengungsian, pascagempa  Kamis (9/2/2023) sore.

Gempa bumi yang mengguncang Jayapura dengan kekuatan Magnitudo 5,4 tersebut mengakibatkan 3 dari total 9 rumah sakit di Kota Jayapura rusak.

Akibatnya, sehari pascagempa dahsyat tersebut, sejumlah pasien masih dirawat intensif di luar ruangan.

Para pasien korban gempa Jayapura yang dirawat tersebut mulai mengeluh kepanasan.

Baca juga: Gempa Jayapura, Jumlah Pengungsi Bertambah Jadi 2.136 Orang, di Entrop, BTN, Dok V dan Bhayangkara I

Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, dr Ni Nyoman Sri Antari saat ditemui Tribun-Papua.com di pelataran RSUD Jayapura, Jumat (10/2/2023).

"Untuk saat ini hingga Jumat, 10 Februari 2023, terdapat 3 dari 9 rumah sakit yang masih merawat pasien di luar ruangan atau tenda, yakni Rumah Sakit Provita, RSUD Jayapura, dan Rumah Sakit Marthen Indey," ungkapnya.

Wanita asal Bali itu menjelaskan, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan rumah sakit terdampak untuk penanganan pasien di tenda atau posko pengungsian.

"Diinformasikan pula untuk Rumah Sakit Dian Harapan dan Rumah Sakit Bhayangkara laporannya tidak ada pasien mengungsi ke luar," sebut Ni Nyoman.

Sementara untuk Rumah Sakit Marthen Indey, Ni Nyoman menuturkan hingga kini sebagian pasiennya masih dirawat di tenda pengungsian.

"Lalu untuk Rumah Sakit Angkatan Laut juga sudah di dalam ruangan pasiennya, begitu pula dengan Rumah Sakit Ramela dan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Abepura," tandasnya.

Serta untuk RSUD Abepura memang sempat pasien yang dirawat diungsikan ke luar ruangan untuk sementara, hanya saja per Jumat, 10 Februari 2023 hari ini telah dikembalikan ke dalam ruangan semuanya.

"Biar bagaimanapun dengan kondisi panas terik di dalam tenda pasti orang tidak nyaman, terlebih pasien yang sedang sakit tetapi untungnya ada disediakan juga kipas angin," tambahnya.

Ditanya soal instruksi khusus kepada pihaknya yang diterima dari PJ Wali Kota Jayapura, Ni Nyoman menyebutkan hanya diminta agar mengatur rekan-rekan di lapangan.

"Untuk kami PSC 119 sebagai layanan cepat tanggap darurat kesehatan akan bergerak di lapangan," imbuhnya.

Kemudian dikatakan Ni Nyoman, mobil puskesmas atau ambulans di wilayah kerjanya masing-masing dimaksimalkan pengoperasiannya karena masih ada pengungsi.

Ke depannya, Ni Nyoman mengatakan manajemen mitigasi bencana dari rumah sakit tentu harus disiapkan, termasuk penyediaan tenda darurat sebagai langkah evakuasi pasien.

"Berbagai upaya harus kita pikirkan karena lagi-lagi yang perlu diingat adalah kita tinggal di daerah yang rawan terhadap bencana, termasuk gempa bumi," tutupnya.

Baca juga: Gempa Bumi Hari Ini Sabtu 11 Februari 2023, 10 Kali Guncang Wilayah Indonesia, Berikut Info BMKG

Gempa Jayapura, Jumlah Pengungsi Bertambah Jadi 2.136 Orang
Gempa Jayapura, Jumlah Pengungsi Bertambah Jadi 2.136 Orang (Kolase (Tribun-Papua.com/Putri Nurjannah Kurita-Dok Humas Polresta Jayapura Kota))

Mengungsi Akibat Gempa, Pasien RSUD Jayapura di Tenda Penampungan Mengeluh Kepanasan

Pantauan Tribun-Papua.com, Jumat (10/2/2023), para pasien RSUD Jayapura yang diungsikan mulai merasa tidak nyaman karena panas terik saat siang hari.

Ada yang harus mengipas para keluarga mereka yang sedang dirawat dalam tenda pengungsian di pelataran RSUD Jayapura.

"Iya kami di sini sudah dari kemarin, dan kondisinya memang kami panas kalau siang begini di dalam tenda," kata salah satu pasien yang tidak ingin disebutkan namanya.

Sementara itu, Wakil Direktur RSUD Jayapura dr Andreas Pekey saat ditemui Tribun-Papua.com di lokasi Jumat (10/2/2023), membenarkan hal tersebut pula.

"Iya kami ada 50 sampai 60 persen dari total pasien yang masih bertahan di pelataran rumah sakit hingga hari ini, kami biasanya rawat sampai 200-an pasien jadi mungkin sekira puluhan hingga seratusan yang masih dirawat ditenda," katanya.

Ia tak memungkiri memang sebagian besar pasien mengeluhkan panas terik di dalam tenda saat siang hari.

"Namun kami memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya pasien, di mana yang dibawa masuk ke dalam ruangan atau gedung adalah pasien yang sebelumnya dirawat di ruangan dengan dinilai ketahanan gempa yang baik dengan skala tertentu," jelasnya.

Sehingga ia menginformasikan bahwasanya hingga saat ini, para pasien yang masih berada di pelataran RSUD adalah pasien yang dirawat pada ruangan atau gedung dengan tingkat kerawanan cukup tinggi terhadap gempa.

"Kami tidak ingin mengambil resiko, jadi kalau pasien yang sebelumnya dirawat di ruangan yang telah retak, atau merupakan gedung lama maka kami belum bisa masukkan ke ruangan," terangnya.

Lebih lanjut, Andreas merincikan sejumlah gedung RSUD Jayapura yang dinilai rawan ialah gedung operasi, ruangan ICU, obgyn, ruang anak, hingga ruang ortopedi dan IGD.

Baca juga: Gempa Terkini Pagi Ini Sabtu 11 Februari 2023 Baru Saja, Ini Data Magnitudo dan Lokasinya

"Tenda saat ini telah terpasang sekira 6 berasal dari BPBD dan Kemensos RI, kemudian listrik juga siap," katanya.

Ditanya soal kendala dalam merawat pasien di tenda, Andreas menyebutkan selain cuaca panas terik saat siang hari, tetapi ketika kondisi hujan di malam hari pula tentu membutuhkan pelindung termasuk selimut tebal bagi pasien.

"Kami masih terus menunggu informasi dari BMKG, kalau ada informasi bahwa kondisi aman baru kita kemudian berfikir untuk mengembalikan pasien ke ruangan," tegasnya.

Bahkan tak memungkiri, para pasien yang berada di ruangan RSUD Jayapura apabila terjadi gempa dahsyat, maka bukan tidak mungkin akan dilarikan ke luar pelataran.

Terakhir, pihaknya menginformasikan kepada masyarakat bahwasanya agar dapat memaklumi kondisi yang ada, sebab kemungkinan pelayanan akan terganggu.

"Tetapi yang penting kami upayakan pelayanan kepada gawat darurat dan lainnya kamu menyesuaikan," tandasnya.

(*)

Baca Berita Tribun Manado DI SINI

Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com/Aldi Bimantara

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved