Gempa di Turki
Bantuan Indonesia ke Turki, BNPB Kirim 47 Personel INASAR, Berangkat Sabtu 11 Februari 2023
Tim Indonesia Urban Search and Rescue atau INASAR siap diberangkatkan ke Turki besok Sabtu 11 Februari 2023. 47 personel gabungan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Hari ini Jumat (10/2/2023) di kantor Pusat Basarnas telah dilakukan prosesi pelepasan tim untuk membantu korban gempa di Turki.
Ada 47 personel yang masuk dalam Tim Indonesia Urban Search and Rescue atau INASAR.
INASAR akan diberangkatkan ke Turki pada besok Sabtu (11/2/2023).

Sebelum berangkat ke Turki Tim INASAR diberikan arahan.
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi menyampaikan bahwa INASAR akan diberangkatkan dari Landasan Udara Halim Perdana Kusuma, sekira Pukul 09.00 WIB.
Tim INASAR akan diberangkatkan menggunakan satu unit helikopter jenis hercules dan satu unit pesawat Boeing.
"1 Hercules dan 1 Boeing," kata Henri.
Tidak hanya personel dari INASAR yang mengikuti upacara pelepasan, tapi juga terlihat tim K-9.
Personel Gabungan
Dijelaskan Henri, 47 orang dalam Tim INASAR tersebut merupakan personel gabungan.
"42 (personel) dari kita (Basarnas). Kemudian 4 dari K-9," jelasnya.
Menurut Henri, tim anjing pelacak K-9 akan sangat bermanfaat membantu proses pencarian.
"Karena ini sudah sempat (digunakan) di kejadian kemarin, di Cianjur," jelasnya.
Selain itu, Henri menuturkan, ada satu personel dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, yang akan ikut bersama Tim INASAR ke Turki.
"Kemudian, 1 orang dari RSCM. Berkualifikasi dokter," ucapnya.
Lanjut Henri, keseluruhan 47 personel itu merupakan tim inti yang berada di bawah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Tim inti itu di bawah kendali BNPB.
Di dalamnya juga kita ada Basarnas, BNPB, ada dari kesehatan, sosial itu ikut semuanya," sebutnya.
Tim Indonesia Gunakan Alat Canggih
Kepala Basarnas (Kabasarnas) Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi berharap ada keajaiban dalam proses pencarian dan evakuasi yang dilakukan tim INASAR.
Hal itu dikarenakan waktu pencarian yang akan dilakukan tim INASAR telah melebihi golden time atau 3x24 jam pascagempa terjadi.
"Jadi kemungkinan orang yang di bawah reruntuhan 3 hari itu masih bisa hidup. Kenapa 3 hari? Karena 3 hari itu orang tidak makan, tidak minum, itu bisa mampu bertahan," kata Henri, saat ditemui di kantor pusat Basarnas, Jumat (10/2/2023).
Ia mengungkapkan, Basarnas berkualifikasi internasional dan memiliki peralatan canggih. Salah satunya, yakni alat pendeteksi gerak.
"Nah dalam 3 hari itu kita memiliki alat pendeteksi gerak. Dan gerak yang dideteksi itu gerak jantung. Bahkan orang diam atau pingsan pun ini masih terdeteksi alat tersebut," jelas Henri.
Mengingat proses pencarian yang dilakukan telah melebihi golden time. Henri berharap ada keajaiban dalam proses pencarian dan evakuasi yang dilakukan pihaknya.
"Nah karena ini sudah lewat 7 hari. Ya kita berharap ada keajaiban untuk masih bisa menemukan (korban)." ( Tribunnews.com )
Baca Berita Lainnya di: Google News
Berita Terbaru Tribun Manado: Klik Link
Gempa di Turki, Basarnas Kirim 47 Personel Bantu Operasi SAR |
![]() |
---|
Kabar Terkini Turki dan Suriah Pasca Gempa, Memasuki Hari Kelima, 21.051 Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Kata Ahli Tentang yang Terjadi di Turki, Ungkap Terkait Gambar Bangunan yang Rusak karena Gempa |
![]() |
---|
4 Orang Dirawat di Rumah Sakit, Ratusan Akan Dievakuasi ke Ankara, Kabar WNI di Turki Pasca Gempa |
![]() |
---|
Kabar WNI di Turki Pasca Gempa 7,8 SR, Ada 500 Orang Tinggal di Area Gempa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.