Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gempa di Turki

Akhirnya Terungkap Penyebab Gempa Mematikan di Turki, Berada di Jalur Lempeng yang Sangat Berbahaya

Gempa ini ternyata merupaka gempa yang terkuat sejak gempa yang juga berkekuatan 7,8 Skala Richter meluluhlantakkan Provinsi Erzincan pada 1939

Penulis: Gryfid Talumedun | Editor: Gryfid Talumedun
Istimewa/HO
Sejumlah laporan media asing menyebutkan gempa bumi dahsyat yang melanda Turki ini sering terjadi karena Turki berada jalur gempa yang termasuk paling aktif di dunia. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Turki dan Suriah diguncang gempa dahsyat pada Senin (6/2/2023).

Bahkan ribuan orang meninggal dunia akibat gempa bumi besar bermagnitudo 7,8 yang mengguncang kedua negara bertetangga itu.

Gempa ini ternyata merupaka gempa yang terkuat sejak gempa yang juga berkekuatan 7,8 Skala Richter meluluhlantakkan Provinsi Erzincan pada 1939 dan sampai merenggut 30.000 nyawa.

Baca juga: UPDATE Gempa Turki dan Suriah: Korban Tewas 2.308 Orang, Diperkirakan Bisa Mencapai 10.000 Orang

Sejumlah laporan media asing menyebutkan gempa bumi dahsyat yang melanda Turki ini sering terjadi karena Turki berada jalur gempa yang termasuk paling aktif di dunia.

Terutama karena adanya dua patahan di Lempeng Anatolia.

Kedua patahan itu adalah Patahan Anatolia Utara yang membentang antara Lempeng Anatolia dan Lempeng Eurasia di sebelah utara daratan Turki, dan Patahan Anatolia Timur yang membentang di sepanjang Lempeng Arab hingga bagian tenggara Turki.

Hingga berita ini diturunkan, Korban tewas akibat gempa tersebut mencapai 2.308 Orang.

Gempa dahsyat tersebut telah menewaskan sedikitnya 1.498 orang di Turki dan 810 orang di Suriah

Lantas, apa yang menyebabkan gempa di Turki menjadi sangat mematikan?

Dikutip dari BBC, gempa di Turki berada di sekitar wilayah ketidakstabilan yang disebut sesar Anatolia Timur.

Sesar ini membentang dari barat daya ke barat laut perbatasan tenggara Turki.

Seismolog telah lama menyadari bahwa patahan ini sangat berbahaya, meski belum ada aktivitas signifikan selama lebih dari 100 tahun.

Namun sesar ini bertanggung jawab atas gempa bumi yang sangat merusak di masa lalu.

Secara khusus, pada 13 Agustus 1882, ketika itu menyebabkan gempa bumi berkekuatan 7,4 SR, jauh lebih kecil dari 7,8 yang tercatat hari ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved