Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Kristen

Renungan Kristen, Amsal 10:11-12 Hidup Dalam Kasih, Jauhi Kebencian

Karena itu, pakailah mulut kita untuk selalu berkata benar, jauhi kebencian dan kefasikan, tetapi hiduplah selalu dalam kasih

Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
Pixabay.com
Renungan Kristen 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Saat memulai hari, anda disarankan untuk membaca dan merenungkan Firman Tuhan.

Itu sebagai terang dan pelita saat menapaki kehidupan.

Berikut rekomendasi Renungan Harian Kristen 3 Februari 2023

Baca juga: RENUNGAN HARIAN KELUARGA - Amsal 10:11-12 Jagalah mulutmu!

Hidup Dalam Kasih, Jauhi Kebencian denngan ayat referensi Amsal 10:11-12

"Akibat mulut, badan binasa." Demikian kata peribahasa. Mulut, ataupun lidah yang tak terkendali akan merusak seluruh anggota tubuh. Bahkan bisa membinasakan tubuh dan jiwa sekaligus.

Karena perkataan orang lewat mulutnya menunjukan prilaku hidupnya. Jadi mulut sangat menentukan keberadaan hidup kita baik di masa kini, maupun di masa yang akan datang bahkan sampai dalam kekekalan.

Sebab ucapan mulut atau perkataan kita adalah doa. Tetapi juga merupakan sikap hati dan pribadi kita yang sesungguhnya. Karena apa yang keluar umumnya berasal dari hati.

Baca juga: Renungan Harian, Mazmur 104:19, Semua Telah Diatur Oleh Allah

Mulut manusia bisa saja dipelintir untuk berkata dusta. Tapi pada akhirnya mulut akan kembali kepada "nuraninya," yakni berkata tentang apa kata hatinya. Sehingga dari mulut, kita mengatur dan menata kehidupan kita.

Itulah sebabnya, raja Salomo menasihati umat manusia agar menggunakan mulut untuk berkata tentang hal yang benar. Sebab jika dari mulut keluar perkataan yang benar, maka kita akan memeroleh hidup yang sesungguhnya. Karena mulut orang yang benar adalah sumber kehidupan.

Artinya, jika mulut kita memerkatakan hal yang benar, kita akan diberkati Tuhan. Sebab orang yang hidup dan berkata benar, disayang Tuhan.

Hidupnya dipenuhi berkat dan kasih karunia Allah. Karena itu mulut harus memerkatakan hal yang benar sesuai dengan apa yang kita lakukan. Dan kita harus melakukan apa yang benar sesuai dengan apa yang dikatakan oleh mulut kita yang berbicara benar dan tulus. Sebab ucapan atau perkataan kita adalah doa kita kepada Tuhan, sekaligus harapan hidup kita.

Baca juga: Renungan Harian, Yosua 1:9, Pentingnya Menguatkan dan Meneguhkan Hati

Sebaliknya, mulut orang fasik akan menyembunyikan kelaliman. Orang fasik selalu berusaha memelintir mulutnya untuk berkata tentang hal yang benar dalam kemunafikan. Tetapi, pada akhirnya mulut mereka akan mengakui tentang perkara sesungguhnya yang disimpan dalam hatinya. Mulut mereka yang fasik akan menghentar mereka pada kebinasaan.

Karena itu, Salomo menasihati agar manusia harus hidup dalam kasih, dan menjauhkan kebencian. Sebab orang yang setia hidup dalam kasih, akan diberkati. Sebab kasih kepada sesama dan kepada Tuhan, menutupi segala pelanggaran.

Sedangkan kebencian, akan menimbulkan pertengkaran. Orang yang hidup dalam kebencian memelihara permusuhan. Mereka akan menuai kehancuran dan kebinasaan dalam kehidupannya

. Itulah sebabnya, kita harus hidup dalam kasih dan memelihara mulut kita agar berkata tentang kebenaran. Bukan kemunafikan, kefasikan ataupun kelaliman.

Demikian firman Tuhan hari ini.

"Mulut orang benar adalah sumber kehidupan, tetapi mulut orang fasik menyembunyikan kelaliman.
Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala pelanggaran." (ay 10-11)

Jagalah mulut dan jagalah hati. Kendalikanlah lidah kita agar senantiasa terkontrol dan berbicara tentang hal-hal yang benar. Bukan dusta apalagi kelicikkan dan kedurhakaan.

Padukanlah pikiran, perkataan dan perbuatan kita dalam kontrol hati untuk melakukan kebenaran Allah. Menjauhi segala kebencian, tapi selalu berbuat kebaikan dan kebajikan, sesuai firman Tuhan. Dengan demikian, kita telah menggunakan mulut kita untuk hormat dan kemuliaan Allah.

Jangan memelihara kebencian. Kebencian adalah penyakit berbahaya yang mengakibatkan kelumpuhan hidup, terutama bagi diri sendiri. Ubahlah kebencian dengan cinta dan kasih.

Kasihilah semua orang, sebab dengan mengasihi sesama kita telah menghapus segala pelanggaran kita baik kepada sesama maupun kepada Tuhan. Sebab Yesus berkata, kasih adalah kegenapan hukum Taurat.

Karena itu kasih menutupi bahkanpun menghapus banyak dosa. Maka hiduplah dalam kasih dan jauhilah penyakit kebencian.

Karena kebencian adalah pembunuh. Setidaknya membunuh karakter diri sendiri dan juga orang lain. Kebencian hanya akan mencitrakan diri kita yang negatif karena akan melahirkan pertengakaran, percekcokan dan permusuhan.

Pakailah mulut kita berkata benar, agar mengalir sumber kehidupan bagi kita. Wujudkanlah kasih dalam segala hal, kepada semua orang. Sebab kasih akan menjadikan interaksi dan relasi dengan sesama akan terbangun baik.

Sehingga kita hidup berdampingan dengan rukun dan damai.

Jika kita hidup rukun dan damai, maka ke sanalah Tuhan memerintahkan mengalir berkat Tuhan.

Itu janji Tuhan yang tiada berubah dari dahulu, sekarang sampai selamanya. Semua pasti ditepati-Nya indah dan tepat pasa waktunya.

Karena itu, pakailah mulut kita untuk selalu berkata benar, jauhi kebencian dan kefasikan, tetapi hiduplah selalu dalam kasih, yakni mengasihi Tuhan dan sesma dengan tulus dan murni. Amin

 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved