Yasti Soepredjo Mokoagow Turun Bawa Bantuan untuk Korban Banjir di Manado Sulawesi Utara

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kota Manado kembali diterjang banjir dan longsor, Jumat 27 Januari 2023 lalu.

Sejumlah wilayah terendam banjir dan longsor terjadi di beberapa titik.

Akibatnya, ribuan orang terpaksa mengungsi. Sebagian bahkan kehilangan tempat tinggal.

Musibah itu menimbulkan keprihatinan banyak pihak. Satu di antaranya, sosok Yasti Soepredjo Mokoagow.

Mantan Bupati Bolmong 2017-2022 itu turut mengulurkan tangan kepada para korban bencana.

Yasti menggandeng Pengurus Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT), Yasti turun ke sejumlah titik di Manado yang terdampak bajir untuk menyerahkan bantuan kepada warga.

Ia menyerahkan bantuan bahan pokok kepada warga korban banjir, Selasa (31/01/2023).

Yasti memberikan bantuan di beberapa lokasi. Di antaranya, Masjid Awwal Fathul Mubiin Kampung Islam Tuminting dan kampung Cempaka Simpony Kelurahan Mahawu.

Di Kampung Islam Tuminting, selain menyerahkan bantuan 110 paket bahan pokok dan kain sarung, Yasti juga sekaligus menggelar doa bersama dan

Hampir 1000 paket bahan pokok diberikan mantan Anggota DPR RI tersebut kepada korban banjir.

Tidak hanya memberikan bantuan, Yasti turut memberikan dukungan moril kepada warga.

Ia minta mereka sabar atas musibah yang terjadi dan mendoakan semoga bencana banjir ini akan memberikan hikmah.

"Agar kita lebih waspada serta menjaga lingkungan alam agar tidak terjadi lagi pada waktu yang akan datang," kata Yasti.

Ia berharap, bantuan itu dapat meringankan beban para korban.

“Kami doakan saudara-saudara yang sedang diuji kesabarannya oleh Allah SWT melalui musibah ini dan semoga selalu dalam perlindungan dan pemeliharaan-Nya," kata Yasti.

Data kerugian materi banjir longsor Manado

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) merilis data kerugian materi akibat bencana banjir dan longsot di Manado, Sulawesi Utara.

Banjir dan longsor menyebabkan juga kerusakan bangunan.

Ratusan rumah mengalami kerusakan akbat banjir dengan tingkat yang berbeda.

Sebanyak 420 unit rumah warga mengalami rusak berat akibat banjir.

"Sedangkan 103 lainnya rusak sedang dan 448 rusak ringan," kata Abdul Muhari, Humas BNPB, Selasa (31/01/2023).

Kerusakan juga terjadi pada fasilitas umum, masing-masing satu unit, antara lain pasar, pemakaman warga, gereja, masjid, kantor kelurahan dan tempat pacuan kuda.

Sementara itu, tanah longsor mengakibatkan rumah rusak berat 33 unit, rusak sedang 59 dan 47 rusak ringan.

Pada fasilitas umum, satu unit masjid terdampak dan ruas jalan Adipura-Pandu terputus.

Tercatat 34 kelurahan atau desa yang berada di 9 kecamatan terdampak banjir.

Sembilan kecamatan itu, Kecamatan Singkil, Mapanget, Tikala, Tuminting, Wenang, Sario, Bunaken, Paal Dua dan Wanea.

Sedangkan tanah longsor berdampak di 22 kelurahan atau desa di 7 kecamatan.

Kecamatan terdampak berada di Kecamatan Tikala, Singkil, Wanea, Bunaken, Mapanget dan Wenang.

Sementara, korban jiwa akibat banjir dan longsor berjumlah 5 orang dengan rincian meninggal dunia akibat banjir 1 orang dan longsor 4 orang.

Selain korban meninggal, tanah longsor mengakibatkan seorang warga luka berat satu orang luka ringan.

Total warga mengungsi berjumlah 1.674 warga. Pengungsi tersebar di beberapa kecamatan.

Antara lain Kecamatan Bunaken 948 orang; Paal Dua 370 orang; Singkil 215 orang; Tikala 100 orang dan Wenang 41 orang.(ndo)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Baca juga: Enzo Fernandez Tinggal Diumumkan Resmi Jadi Pemain Chelsea, Pecahkan Rekor Transfer Liga Inggris

Baca juga: Kader PDIP Ditemukan Meninggal di Selokan Kawasan Pesanggrahan Jakarta Selatan, Ini Identitasnya