Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Banjir di Manado

Korban Banjir di Manado Sulawesi Utara Mulai Diserang Stres Lantaran Rumah Rusak dan Berlumpur

Meski begitu, warga tetap dibantu oleh anggota TNI yang sudah sigap sejak beberapa hari lalu. 

Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
Tribunmanado.co.id/Ferdi Guhuhuku
Anggota TNI AD membantu warga Kelurahan Mahawu, Kecamatan Tuminting, Manado, Sulawesi Utara, bersih-bersih pasca banjir, Senin (30/1/2023). 

"Mereka stress karena rumah sudah banyak yang rusak dan dipenuhi lumpur," ucapnya. 

Fikran berharap pemerintah bisa hadir dengan masyarakat dalam situasi seperti ini. 

"Minimal datang dan lihat keadaan kami. Perbanyak personil karena kami tak bisa berbuat banyak," tandasnya.

Jumlah korban

Banjir dan tanah longsor di Manado mengakibatkan 5 orang meninggal.

Hal itu sesuai data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado.

Total korban longsor dan banjir Manado sebanyak 9.474 Jiwa atau 3.076 Kepala keluarga.

Jumlah ini terbagi atas korban terdampak banjir 9.382 jiwa atau 30.13 KK.

Sedangkan tanah longsor terdampak ke-92 jiwa atau 63 kepala keluarga.

Selain itu, BPBD mencatat ada sebanyak 1.021 Jiwa yang masih mengungsi akibat banjir Manado.

Mereka tersebar di 36 lokasi pengungsian di Kota Manado.

Selain itu tercatat lima korban meninggal dunia.

Terdiri atas 4 korban meninggal akibat bencana longsor di Kairagi weru lingkungan 2, Kecamatan Paal Dua.

Para korban diketahui bernama: Stansye Tomas sekeon (70thn), Jemmy Moniaga (56), Magdalena Soda(67), dan Frizenli Arabaan(8)

Sedangkan korban meninggal akibat banjir berjumlah satu orang yakni Agus Manumpil (62). Korban adalah adalah warga Kelurahan Pandu Lingkungan 3, Kecamatan Bunaken.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved