Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Banjir di Manado

BNPB Kucur Dana Bantuan Rp 2,5 M untuk Korban Bencana Banjir Longsor Manado dan Sangihe

BNPB Pusat mengucurkan bantuan untuk korban bencana banjir di Manado dan korban longsor di beberapa daerah di Sulawesi Utara salah satunya Sangihe

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Chintya Rantung
IST
BNPB mengalokasinan dana untuk korban banjir di Manado dan Sangihe Sulawesi Utara 

TRIBUNMANADO.CO.ID -  Akibat Bencana banjir di Manado Sulawesi Utara Jumat (27/1/2023) kemarin.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengucurkan bantuan untuk korban bencana banjir dan longsor di Manado, Sulawesi Utara.

Bantuan yang akan diberikan dalam bentuk Dana Siap Pakai (DSP) dan logistik.

BNPB mengalokasinan dana sebesar Rp 2,5 miliar untuk Pemprov Sulut, Kota Manado dan Pemkab Sangihe.

Abdul Muhari, Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB megatakan, bantuan itu akan diserahkan simbolis oleh Kepala BNPB ketika berada di Manado.

"Bantuan ini untuk mempercepat penanganan tanggap darurat banjir longsor di Manado. Selain itu membantu penanganan di Sangihe," katanya, Sabtu (28/01/2023).

Adapun bantuan DSP untuk Kota Manado adalah sebesar Rp 500 juta dan logistik senilai Rp 250 juta.

Sedangkan untuk peralatan meliputi 2.000 selimut, 1.000 matras, 1.000 terpal, 25 tenda ukuran 3x4 dan 25 tenda ukuran 4x4.

Selain Manado, BNPB juga memberikan bantuan untuk Pemprov Sulut.

Bantuan DSP untuk Provinsi Sulawesi Utara adalah sebesar Rp 700 juta dan logistik senilai Rp 300 juta.

Sedangkan untuk peralatan meliputi selimut 3.000 lembar, matras 3.000 buah, terpal 3.000 unit, tenda ukuran 3x4 sebanyak 50 buah dan tenda ukuran 4x4 sebanyak 50 buah.

BNPB juga memberikan dukungan DSP kepada Pemerintah Kabupaten Sangihe untuk operasional dan penanganan banjir sebesar Rp 500 juta dan logistik senilai Rp 250 juta.

Sedangkan peralatan meliputi 2.000 selimut, 1.000 matras, 1.000 terpal, tenda ukuran 3x4 sebanyak 25 buah dan tenda ukutan 4x4 sebanyak 25 buah.

Kepala BNPB Bertolak ke Manado Pastikan Penanganan Darurat Banjir dan Longsor

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto bertolak ke Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara pagi ini, Sabtu (28/01/2023).

Kunjungan Kepala BNPB ke kota Tinutuan guna melihat langsung situasi dan kondisi terkini pascabanjir juga longsor.

Sekaligus untuk memastikan penanganan darurat bencana di sana berjalan dengan baik dan mengutamakan keselamatan masyarakat.

"Kami dari BNPB akan menuju ke Manado untuk melihat langsung seperti apa kondisi terkini sekaligus guna memastikan penanganan darurat ini dilakukan dengan baik dan mengutamakan keselamatan masyarakat. Karena itu adalah hukum yang tertinggi," ujar Suharyanto.

Setibanya di Manado, Kepala BNPB dijadwalkan akan melaksanakan rapat koordinasi bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara beserta Forkompimda.

Pertemuan itu akan membahas percepatan penanganan darurat bencana dan antisipasi menghadapi cuaca ekstrem serta potensi bencana yang lainnya.

Usai melangsungkan rapat koordinasi, Kepala BNPB beserta rombongan dan segenap Pemerintah Daerah setempat dijadwalkan meninjau lokasi terdampak dan memberikan bantuan berupa Dana Siap Pakai (DSP) beserta bantuan lain berupa logistik dan peralatan, sesuai kebutuhan dasar warga terdampak.

Dalam kunjungan ke Manado, Kepala BNPB didampingi Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setiawan, Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB Zaherman Muabezi, Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat (DSDD) BNPB Rustian, Kapusdalops BNPB Bambang Surya Putra, Plt. Kapusdatinkom BNPB Abdul Muhari, Tenaga Ahli BNPB serta jajaran lainnya

Lima Korban Meninggal

Bencana banjir di Kota Manado yang terjadi pada Jumat 27 Januari dilaporkan telah merendam kurang lebih 400 rumah di 34 desa/kelurahan dan 9 kecamatan.

Banjir dengan tinggi muka air yang berkisar antara 80-300 sentimeter itu telah berdampak pada 3.013 KK atau 9.382 jiwa dan merenggut satu korban jiwa.

Sementara itu peristiwa tanah longsor telah berdampak pada 63 KK dan terbagi di beberapa titik di 22 desa/kelurahan dan 7 kecamatan.

Petaka tersebut juga menelan empat korban jiwa, satu luka berat dan dua lainnya luka ringan. Rumah rusak ada sebanyak 53 unit termasuk 1 tempat ibadah.

Di samping itu, banjir dan longsor juga memaksa 1.021 jiwa mengungsi di beberapa titik.

Adapun pengungsian di Kecamatan Tikala sebanyak 209 jiwa, Kecamatan Paal 2 ada 261 jiwa, Kecamatan Tuminting ada 50 jiwa, Kecamatan Singkil sebanyak 460 jiwa dan Kecamatan Wanang ada 41 jiwa.

Sebagai upaya percepatan penanganan darurat bencana banjir dan longsor, Pemerintah Kota Manado telah menetapkan status keadaan darurat dengan nomor 27/KEP/B.06/BPBD/2023 tertanggal 27 Januari 2023.

Dalam surat keputusan yang ditandatangani oleh Wali Kota Manado Andrei Angouw itu telah ditetapkan periode status keadaan darurat sejak tanggal 27 Januari 2023 hingga 2 Februari 2023.(ndo)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Baca juga: Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto Bertolak ke Manado Pastikan Penanganan Darurat Banjir dan Longsor

Baca juga: BREAKING NEWS, Diduga Arus Pendek, 1 Rumah Warga di Kelurahan Mahawu Manado Sulawesi Utara Terbakar

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved