Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

MotoGP

Alasan Fabio Quartararo Tak Bisa Samai Rekor Marc Marquez, Ternyata karena Hal Ini

Menurut Quartararo, motor besutan Yamaha tak bisa diajak bersaing untuk rebut gelar juara dunia.

Editor: Ventrico Nonutu
(Yamaha Motor Racing)
Fabio Quartararo. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Fabio Quartararo punya keinginan untuk menyamai rekor Marc Marquez.

Namun keinginan itu bakal tak bisa terwujud.

Adapun alasan yang menghalangi terwujudnya impian Fabio Quartararo.

Baca juga: Jadwal Liga 1 Pekan ke-19, Ada Pertarungan Tim Papan Atas, Ini Lengkapnya

Performa motor tunggangannya menjadi penyebab.

Menurut Quartararo, motor besutan Yamaha tak bisa diajak bersaing untuk rebut gelar juara dunia.

Hal itu yang membuat Fabio Quartararo merasa tak bisa menyaingi The Baby Alien - julukan Marc Marquez, secara rekor.

Diketahui, saat ini Marcquez telah 6 kali menjadi juara dunia.

Sedangkan Quartararo baru sekali saja.

Padahal pembalap asal Prancis itu telah menekan kepada para insinyur Jepang untuk meningkatkan performa motor.

"Bagi saya M1 adalah motor bagus yang benar-benar kurang akselerasi dan tenaga," tutur Quartararo dilansir Motosan.

"Saya selalu menekan para insinyur Jepang karena jika kami dapat menghilangkan kelemahan itu."

"Kami akan memiliki kesempatan untuk berjuang demi kemenangan setiap akhir pekan," tambahnya.

Sayang harapan Quartararo untuk kompetitif di tiap balapan pudar gegara motor yang kurang mendukung.

"Saya pikir (awalnya) saya bisa hidup menjadi juara dunia enam kali seperti Márquez. Tapi jalannya sekarang sangat sulit," ujarnya.

Karena itu lah Quartararo merasa dia tak bisa mengejar rekor Marc Marquez.

Meski demikian Quartararo bertekad untuk memaksimalkan kinerja M1 meski diterpa berbagai masalah.

Tekadnya jelang bergulirnya musim baru MotoGP adalah ingin selalu di depan tanpa memperdulikan rekor.

Ibaratnya ketika dia hanya bermain PlayStasion (PS) tak masalah asalkan selalu menang.

"Balapan adalah hasrat saya, tetapi saya juga orang yang sangat kompetitif," ujarnya.

"Tidak masalah jika saya hanya bermain PlayStation atau kartu, saya selalu ingin menang," tuturnya.

"Itulah mengapa yang paling saya sukai dari balapan adalah kemenangannya, serta motornya sendiri."

Ambisi Quartararo nampaknya lahir setelah dirinya ditikung oleh Francesco Bagnaia (Ducati) pada perebutan gelar juara dunia 2022.

Di mana kala itu Quartararo merasa sangat kompetitif di paruh pertama MotoGP 2022.

Namun setelah jeda paruh musim performa Quartararo justru kendur.

Salah satu faktor yang membuat performa Quartararo memble adalah keganasan M1.

Menurut Quartararo, motornya makin lama kian tak kompetitif.

Hal itu yang membuat Quartararo cukup sulit menambah poin bahkan kembali naik ke podium saat balapan.

Namun beruntung pada akhirnya Quartararo masih memaksimalkan kemampuannya sampai akhirnya finish di urutan kedua.

Hanya saya dia harus merelakan mahkota juara direbut oleh Bagnaia.

Telah tayang di Tribunnews.com

Baca Berita Lainnya di Google News

Baca Berita Terbaru Tribun Manado KLIK INI

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved