Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Liga 1

Dua Nama Disebut Kandidat Pelatih Baru Persikabo 1973, Pernah Latih Klub yang Sama

Djadjang Nurdjaman harus pergi di putaran kedua Liga 1 karena hasil kurang maksimal Persikabo 1973 di sistem bubble.

Editor: Alpen Martinus
Tribunnews/Jeprima
Foto tim Persikabo1973 saat akan melawan Persik Kediri pada pertandingan Liga 1 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Selasa (20/12/2022). Hingga wasit meniup pluit panjang babak pertama kedua tim belum mencetak gol sehingga skor imbang 0-0. (Tribunnews/Jeprima) 

TRIBUNAMANADO - Persikabo 1973 langsung mengambil langkah cepat pasca raihan kurang maksimal di Liga 1.

Satu di antara yang terkena dampak dari hasil kurang maksimal tersebut adalah didepaknya pelatih Djajang Nurdjaman.

Persikabo 1973 pun kini sedang mencari pelatih pengganti.

Baca juga: Persib Bandung Gagal Bawa Pulang Tiga Poin di Liga 1, Tembok Pertahanan Persikabo 1973 Terlalu Kuat

Miljan Radovic mantan pelatih Persib Bandung
Miljan Radovic mantan pelatih Persib Bandung (diolah tribun manado/alex)

Hal tersebut harus secepatnya dilakukan lantaran Persikabo 1973 harus melakoni putaran Liga 1.

Beberapa nama yang digadang akan menjadi pelatih pengganti.

namun ada dua yang menjadi kandidat kuat, yaitu Miljan Radovic dan Robert Alberts.

Mereka berdua rupanya bukan orang baru di dunia sepakbola tanah air.

Baca juga: Prediksi Persikabo 1973 vs Persib Laga Liga 1 Indonesia 2022, Maung Bandung Dijagokan Menang

Robert Alberts
Robert Alberts (ISTIMEWA)

Keduanya ternyata pernah melatih Persib Bandung.

Djadjang Nurdjaman harus pergi di putaran kedua Liga 1 karena hasil kurang maksimal Persikabo 1973 di sistem bubble.

Robert Alberts merupakan pelatih yang menukangi Persib Bandung sebelum era Luis Milla.

Sedangkan Miljan Radovic merupakan mantan pemain Persib Bandung di era Liga 1 musim 2011/2012, sekaligus mantan pelatih di tahun 2019 silam.

Baca juga: Jadwal Pertandingan Liga 1 Hari Ini, Ada Dewa United vs Persebaya dan Persikabo 1973 vs Persib

Peforma Djadjang Nurdjaman

Pria kelahiran Majalengka membawa Maung Bandung memenangkan Liga 1 Indonesia tahun 2014 hingga Piala Presiden tahun 2015.

Ketika itu Maung Bandung diisi oleh pemain berkulitas seperti Firman Utina, Atep dan Eka Ramdhani.

Kini ketika menukangi Persikabo 1973 Djadjang sebenarnya mampu membawa timnya tampil impresif.

Sebelum penerapan sistem bubble, Persikabo 1973 tampil sangat trengginas.

Skuad asuhan Djadjang Nurjaman pernah menjungkalkan Persebaya, Persis Solo dan juga juara bertahan Bali United.

Namun setelah masuk sistem bubble, Laskar Padjajaran bak kehabisan bensin.

Faktor padatnya jadwal mungkin sangat berpengaruh bagi energi pemain.

Pemain harus dipaksa merampungkan enam laga di sisa waktu 19 hari kompetisi.

Hal ini berat bagi Laskar Padjajaran karena tak memiliki kedalam skuad yang mentereng seperti klub lainnya.

Robert Rene Alberts

Wajahnya mungkin tak asing bagi dunia Sepak Bola Indonesia.

Pelatih berkebangsaan Belanda ini pernah menukangi PSM Makassar, Arema Indonesia dan Persib Bandung di era 2010-an.

Prestasi terbaiknya ketika mengantarkan Arema Indonesia menjuarai Liga 1 Indonesia pada musim 2009/2010.

Akhirnya PSM Makassar memboyongnya untuk melatih Juku Eja di musim 2010/2011.

Hanya berjalan satu tahun, Robert Rene Alberts langsung hijrah ke negeri Jiran, Malaysia.

Bersama Serawak FA, pria berumur 68 menukangi selama lima musim.

Juku Eja kembali memboyongnya di musim 2015/2016.

Menempuh tiga musim lamanya barulah Maung Bandung mendapati giliran untuk memakai jasanya.

Pria kelahiran Amsterdam tersebut menukangi selama empat musim.

Setelah itu Maung Bandung lebih memilih untuk ditukangi oleh eks pelatih Timnas Indonesia, Luis Milla.

Persikabo 1973 mungkin menilai Robert Rene Alberts sudah mengenal medan permain di Liga 1.

Dengan demikian akan memudahkan untuk beradaptasi untuk mendongkrak peforma tim.

Miljan Radovic

Pelatih ini pernah memberikan jasanya ketika bermain untuk Maung Bandung di musim 2011/2012.

Setelah itu dirinya mengambil masa pensiun dan menjalani krusus kepalatihan.

Barulah ketika di musim 2019 Radovic kembali sebagai pelatih di Maung Bandung.

Hanya berjalan tiga bulan lamanya, pelatih kebangsaan Montenegro tersebut di putus kontrak.

Tindakan itu diambil Manajemen pasca hasil minor di Piala Presiden 2019 silam.

Selebihnya karir kepalatihannya banyak dihabiskan untuk klub di Montenegro.

FK Decic Tuzi dan FK Sutjeska Niksic pernah ditukanginya.

(Tribunnews.com/Bayu Panegak)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved