Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Apa Itu

Apa Itu Ergopohobia? Muncul saat Beraktifitas, Ada yang Bisa Sangat Takut Bekerja

Ergophobia merupakan kondisi yang membuat orang memiliki kecemasan berlebih dan tidak masuk akal terhadap pekerjaan.

Editor: Glendi Manengal
Istimewa
Foto Ilustrasi cemas 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seperti yang diketahui dalam kehidupan kita sering merasa takut.

Apalagi saat pertama kali bekerja.

Terkait hal tersebut pasti dipenuhi rasa cemas dan khawatir bahkan tidak tau akan melakukan apa nantinya.

Rasa cemas dan takut yang berlebihan justru membuatmu minder dan nggak percaya diri.

Kamu akan merasa paling kecil diantara semuanya padahal tidak juga.

Tapi lama-kelamaan kita dapat menghadapi ketakutan.

Terkait hal tersebut biasa disebut dengan Ergopohobia.

Lantas apa arti dari Ergopohobia? berikut penjelasannya.

Baca juga: Demi Konten Ria Ricis Dihujat usai Ajak Moana Main Jetski di Laut Tanpa Pelampung, Kini Minta Maaf

Mengapa ada yang sangat takut bekerja?

Bisa jadi orang yang malas bekerja mengidap ergophobia.

Mengutip dari WebMD, ergophobia merupakan kondisi yang membuat orang memiliki kecemasan berlebih dan tidak masuk akal terhadap pekerjaan.

Kondisi ini bisa terjadi akibat campuran dari ketakutan gagal menyelesaikan pekerjaan, berbicara di depan umum, bersosialisasi dengan rekan kerja.

Tanda-Tanda Ergopohobia:

- Menghindari pekerjaan atau tempat kerja

- Ketakutan atau kecemasan berlebihan terhadap tempat kerja maupun pekerjaan

- Sadar bahwa ketakutan yang dirasakan tidak masuk akal namun sulit mengendalikannya

- Sakit perut

- Berkeringat

- Sakit kepala

- Sesak napas

- Serangan panik

- Tubuh terasa nyeri

- Peningkatan detak jantung

Faktor Pemicu Ergophobia Adalah:

- Genetik

- Pengalaman traumatis

- Cerita dari orang yang diperlakukan tidak baik di pekerjaan

Cara Mengatasi Ergophibia

1.Relaksasi

Terapkan teknik relaksasi meliputi yoga, meditasi hingga olahraga

2.Konsumsi Obat

Konsultasikan dengan dokter untuk mendapat resep obat antidepresan dan kecemasan

3.Terapi Pemaparan

Penderita akan dipaparkan dengan pemicu ketakutan supaya kepekaan terhadap ketakutannya berkurang

4.Terapi Kognitif

Ahli kesehatan mental akan mengidentifikasi apa yang menjadi pemicu ketakutan

Telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved