Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

 BACAAN ALKITAB

 BACAAN ALKITAB HARI INI Ayub 1:13-22 Tidak Dapat Dirampas

Dalam film The Prince of Egypt, Musa mendatangi Firaun, menuntutnya melepaskan bangsa Israel dari perbudakan.

Penulis: Aswin_Lumintang | Editor: Aswin_Lumintang
phinemo.com
Musa diutus Tuhan untuk memimpin bangsa Israel 

 Ayub 1:13-22
"TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN." (20b)

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dalam film The Prince of Egypt, Musa mendatangi Firaun, menuntutnya melepaskan bangsa Israel dari perbudakan. Firaun malah bersikeras semakin menindas mereka. Harun digambarkan gentar dan meminta Musa menghentikan misinya.

Musa menjawab, "Memang benar, Firaun memiliki kekuasaan. Ia dapat mengambil makananmu, rumahmu, kemerdekaanmu bahkan nyawamu. Namun, ada satu hal yang tidak dapat diambilnya darimu: imanmu. Percayalah, karena kita akan menyaksikan keajaiban Allah."

Musa melarikan diri dari hadapan Firaun dan tiba di tanah Midian
Musa melarikan diri dari hadapan Firaun dan tiba di tanah Midian (www.jw.org)

Tampaknya ada hal-hal yang tidak dapat diambil dari diri seseorang. Kebenaran ini terlihat pula dalam kisah pencobaan Ayub. Ia ditimpa penderitaan yang tak kepalang tanggung. Malapetaka beruntun mendatanginya: ternak dan para penjaganya sebagian dirampas orang Syeba (ay. 14-15),

sebagian disambar api dari langit (ay. 16), dan sebagian lagi dirampas orang Kasdim (ay. 17). Tidak berhenti di situ, sepuluh anaknya juga direnggut darinya: mereka mati sekaligus tertimpa rumah (ay. 18-19). Namun, ada yang tidak dapat dirampas dan tidak bisa direnggut dari dirinya: imannya. Di tengah deraan penderitaan tersebut, ia memilih untuk sujud dan menyembah Allah (ay. 20).

Saya tidak yakin dapat setabah Musa dan Ayub jika menghadapi ancaman atau kemalangan beruntun. Bisa jadi saya gagal mempertahankan iman saya dan meragukan kebaikan Allah. Namun, saya bersyukur karena di dalam Yesus Kristus, saya memiliki Imam Besar, yang dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan saya, dan menyediakan pertolongan pada waktunya (Ibr. 4:15-16).
----------------------------------------------
Saudara & sobatku yg kekasih
Kemalangan dan keberuntungan bukan ukuran, jadikanlah Allah dalam Yesus Kristus sebagai pusat hidup bagaimanapun kondisi kita.
========================

• Dalam situasi pelik, pilihan yang tepat terkadang bukanlah merasionalisasi keadaan, melainkan menerimanya sebagai fakta hidup, tanpa berputus asa.
Ada pengharapan kepada rancangan TUHAN yang indah, sekalipun hidup ini misteri dan kita tidak berdaya untuk mencegah apa yang akan terjadi di depan.
• Pencobaan dan pergumulan janganlah membuat kita kecewa dan berpaling dari Allah.

~ Bertahan dalam pengharapan bahwa Allah tidak tinggal diam, Allah peduli dan terus bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita yang percaya, sehingga akan membuat kita mampu bersyukur. (1 Tes 5:18)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved