Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kebakaran di Bitung

Cerita Warga Pasar Tua Bitung Sulawesi Utara saat Kebakaran, Tak Sempat Selamatkan Iphone

Rinny Potabuga seorang perempuan yang keseharian mengurus rumah tangga menceritakan peristiwa bencana kebakaran yang melanda rumahnya.

tribunmanado.co.id/Christian Wayongkere
Cerita Warga Pasar Tua Bitung Sulawesi Utara saat Kebakaran, Tak Sempat Selamatkan Iphone 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - “Ma Cepat keluar, kebakaran, kebakaran. Ma Kebakaran” ujar Rinny Potabuga (47) warga Pasar Tua Bitung Tengah, Sulawesi Utara, menirukan ucapan sang anak saat peristiwa kebakaran, Sabtu (31/12/2022).

Rinny Potabuga seorang perempuan yang keseharian mengurus rumah tangga menceritakan peristiwa bencana kebakaran yang melanda rumahnya.

Empat rumah terbakar, di lingkungan IV RT 09, Kelurahan Bitung Tengah Kecamatan Maesa Kota Bitung atau tepatnya di Pasar Tua belakang Taman Kesatuan Bangsa (TKB), Jumat (30/12/2022) sekitar pukul 22.30 Wita.

Saat itu, ia bersama sejumlah anggota keluarga yaitu anak, cucu yang masih kecil, orang tua perempuan, anak laki-laki dan anak tertua sedang tidur didalam kamar.

Awalnya, merasakan hawa panas di balik tembok beton rumahnya. Lalu mengetahui rumah disekitarnya telah terbakar dari anaknya bernama Fadli.

Waktu itu, Fadli sedang keluar kamar untuk pergi buang air kecil. Dan terdengar bunyi seperti petasan. 

Dan melihat atap dari seng, di rumah yang terbakar sudah melayang kesana kemari.

“Saat keluar, melihat banyak kepulan asap ternyata terjadi terbakar,” kata Fadli.

Mengetahui telah terjadi kebakaran, Rinny dan sangat keluarganya belum langsung ke luar rumah.

Mereka mesti bangunkan sejumlah anak dan cucu-cucu yang sedang tidur pulas.

Ketika bangun dari tidur, beberapa anggota keluarga diselimuti kebingungan. 

“Bahkan, saat saya keluar hampir meninggalkan sang cucu lainnya yang ada di dalam rumah, sehingga harus masuk lagi untuk menyelamatkan sang cucu keluar tanpa menggunakan sandal,” cerita Rinny.

Ia pun hendak mengambil calengan tambungan, namun sudah tidak bisa karena suhu sudah panas di dalam rumah.

Beruntung berkas atau dokumen penting berhasil diselamatkan, namun tidak dengan barang berharga seperti uang Rp 2 juta, hp iphone tak terselamatkan bersama barang berharga lainnya.

Pasca kejadian kebakaran ini, Rinny berharap bantuan ada yang bantu membangun rumah  yang terbakar, meski sederhanya yang penting bisa untuk di huni lagi karena tidak ada rumah sama sekali selain rumah yang terbakar.

Warga lainya Nurhayati Welua (49) saat kejadian sedang berada di depan rumah menjaga cucu yang sedang bermain-main.

“Sempat dengar bunyi seperti petas-petasan, dan saat dilihat api sudah membesar,” cerita Nurhayati.

Ia sempat berpikir kalau rumahnya yang terbakar, sehingga hendak pergi melihat namun sudah dilarang warga lainnya yang memadamkan api. 

Rumah Nurhayati yang di huni 10 jiwa alam kebakaran di bagian atap dan harus di robohkan agar api tidak merembet ke rumah lainnya.

“Saat kejadian berada di luar rumah dan keluarga lainnya sedang di masjid,” tandasnya.

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini

 

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved