Kasus Pembunuhan
Ibu dan Bayi 9 Bulan Tewas, Ternyata Korban Dihabisi 2 Remaja Cuma karena Knalpotnya Bising Ditegur
Entah apa yang ada di pikiran dua orang remaja di Riau hingga tega menghabisi nyawa
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebelumnya diketahui terjadi pembunuhan Inhu, Provinsi Riau.
Dimana korbannya ada dua orang.
Yakni Ibu dan anaknya tewas mengenaskan.
Baca juga: Konsumsi Miras di Malam Natal, Resmob Polres Minahasa Tangkap Pembunuh di Remboken Sulawesi Utara
Ternyata kedua korban dibunuh oleh remaja.
Padahal korban hanya menegur pelaku karena suara kenalpot.
Ibu dan bayinya yang masih berusia 9 bulan dihabis oleh dua remaja.
Bahkan pembunuhan tersebut sempat direkayasa.
Disebut sebagai korban pemerkosaan.
Baca juga: Gempa Terkini Sore Ini Senin 26 Desember 2022, Baru Saja Guncang di Darat, Info BMKG Magnitudonya
Entah apa yang ada di pikiran dua orang remaja di Riau hingga tega menghabisi nyawa seorang ibu dan bayinya yang masih berusia 9 bulan.
Jasad ibu berinisial A (45) ini ditemukan di semak-semak, sementara bayinya ada di dalam karung tak jauh dari lokasi ibu ditemukan.
Pemicu pelaku berinisial F (15) dan NA (17) melakukan pembunuhan karena sakit hati kepada suami korban yang kerap menegor soal knalpot.
Kematian A dibuat seakan-akan tewas karena rudapaksa.
Aparat kepolisian berhasil mengungkap kasus itu dan membekuk dua orang pelaku pembunuhan pada Jumat (23/12/2022).
Kapolres Inhu, AKBP Bachtiar Alponso yang memimpin ekspos pengungkapan kasus pembunuhan tersebut.
Kapolres menyampaikan kejadian pembunuhan terjadi pada Rabu (21/12/2022).
Pada saat ekpos yang dilakukan oleh Polres Inhu, Sabtu (24/12/2022), disampaikan bahwa pelaku pembunuhan berjumlah dua orang yang masih remaja.
Keduanya kompak melakukan pembunuhan karena kesal sering dimarahi oleh suami korban.
"Pelaku sakit hati karena sering dimarahi suami korban, jika teman temannya datang bawa motor dengan knalpot suara besar sehingga menganggu tidur anak korban yang masih bayi," ujar Alponso.
Berdasarkan pengakuan para tersangka, diketahui bahwa pelaku membunuh para korban dengan dua perlakuan.
"Pelaku berinisial F menghabisi nyawa korban atas nama Artia di belakang rumahnya dengan cara memukul kepalanya dengan besi bekas shock breaker sepeda motor sebanyak satu kali dan memukul bagian lehernya sekali sehinngga korban terkapar di tanah dengan kepala berdarah tak berdaya," terang Alponso.
Pelaku berinisial F juga mengikat leher korban dengan karet ban memastikan korban meninggal dunia.
F sempat membersihkan darah di kepala korban dengan air yang ada di dalam ember berwarna kuning.
Setelah memastikan korban meninggal dunia, pelaku menyeret mayat korban ke semak-semak yang berada tak jauh dari rumah.
Di sana pelaku juga membuka celana dalam korban dan mengembangkan kedua kaki korban dan menaikan baju korban seolah-olah korban dirudapaksa.
"Hal itu dilakukan pelaku sekan-akan korban menjadi korban perkosaan," ujar Kapolres.
Sedangkan pelaku lainnya, berinisial NA membunuh bayi Artia dengan memasukkan mayat bayi ke dalam karung yang sudah disediakan oleh pelaku F sebelumnya dari rumah.
"Mayat bayi tersebut dibuang oleh pelaku NA ke semak-semak tak jauh dari mayat ibunya," ungkap Alponso.
Saat ini kedua pelaku sudah diamankan aparat kepolisian.
Selain itu polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti satu batang besi shock breaker dan barang bukti lainnya yang digunakan pelaku untuk membunuh korban.
Telah tayang di TribunPekanbaru.com