Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Natal 2022

Ibadah Malam Natal GMIM Imanuel Bahu Sulawesi Utara: Hadapi Natal dengan Kerendahan Hati dan Syukur

Rangkaian perayaan Malam Natal berawal dari kolom masing-masing. Jemaat kolom 1-28 memulai prosesid dari kolom masing-masing. 

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Rizali Posumah
tribun manado/fernando lumowa
Ibadah Malam Natal Jemaat GMIM Imanuel Bahu, Sabtu (24/12/2022). 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Jemaat GMIM Imanuel Bahu, Wilayah Manado Barat Daya (MBD), Kota Manado, Sulawesi Utara, merayakan Malam Natal dengan beribadah bersama di gereja, Sabtu 24 Desember 2022.

Rangkaian perayaan Malam Natal berawal dari kolom masing-masing.

Jemaat kolom 1-28 memulai prosesid dari kolom masing-masing. 

Usai pujian dan doa, jemaat pawai berjalan bersama ke gereja. Mereka membawa lilin, lampion atau obor. 

Tiba di gereja, jemaat diterima Ketua Wilayah MBD, Pdt Henry Raymond Kuhon MTh, Ketua BPMJ Imanuel Bahu, Pdt Adeleida Kuhon Tampi STh dan BPMJ. 

Tercatat, 613 anggota jemaat hadir dalam ibadah yang dipimpin Pdt Sonny Berty Krisen MTh. 

Jemaat, dari Anak Sekolah Minggu (ASM), Remaja, Pemuda, Wanita/Kaum Ibu dan Pria Kaum Bapa berbaur bersama dalam sukacita. 

Ibadah berlangsung khidmat yang turut diwarnai atraksi band pemuda, dance dan solo ASM serta rebana banner Remaja. 

Pdt Sonny Krisen dalam khotbahnya mengingatkan jemaat tentang peristiwa Betlehem dua millenium lampau. 

Ia mengacu pembacaan Alkitab dari Injil Lukas 2:8-20

Tokoh utama dalam peristiwa itu ialah para gembala.

Mereka dipakai Tuhan untuk mengabarkan sukacita Natal.

Selain Yusuf dan Maria, para gembala mendapatkan berkat. 

"Dari mereka kita belajar tentang kerendahan hati.

Gembala adalah kelompok masyarakat yang berada di lapisan bawah struktur sosial Bangsa Israel," kata Pdt Krisen. 

Ia mengingatkan jemaat merayakan Natal dengan penuh kesederhanaan. 

"Jangan sampai kita terjebak pada aktivitas kesibukan persiapan materi, tampilan lahiriah tapi lupa mempersiapkan hati," katanya. 

Katanya, hanya dengan punya hati yang mengucap syukur, jemaat bisa merasakan damai sejahtera.

"Jangan sampai damai sejahtera kita hilang. Belajarlah kepada gembala di Padang Efrata.

Mereka tak berpunya tapi mau melaksanakan perintah Tuhan dan mengabarkan sukacita Natal," kata Pdt Krisen. (ndo) 

Baca berita lainnya di Google News

Berita terbaru Tribun Manado klik di sini

Natal di Manado Sulawesi Utara Bernuansa Kerukunan 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved