Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Nasional

Profil Try Sutrisno Mantan Wakil Presiden Indonesia yang Diberitakan Meninggal Dunia, Ternyata Hoaks

Ya mantan Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) Try Sutrisno, dikabarkan meninggal dunia.

Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
kolase Tribunmanado/ HO
Profil Try Sutrisno Mantan Wakil Presiden Indonesia yang Diberitakan Meninggal Dunia, Ternyata Hoaks 

TRIBUNMANADO.CO.ID -  "Innailahi wa inna ilaihi rojun telah meninggal Dunia Bpk Jendral Try sutrisno mantan wakil presiden RI. Mohon doanya semoga beliau diterima disisi-NYA .. Aamiin," demikian salinan pesan singkat yang beredar.

Ya viral di WhatsApp, Selasa (21/12/2022), kabar mantan Wapres RI, Try Sutrisno wafat atau meninggal dunia.

Ya mantan Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) Try Sutrisno, dikabarkan meninggal dunia.

Kabar mantan Wapres Try Sutrisno meninggal tersebar secara berantai melalui layanan pesan singkat WhatsApp (WA).

Kabar meninggalnya mantan Wapres Try Sutrisno dipastikan merupakan kabar bohong atau hoaks.

Kabar tersebut beredar melalui pesan berantai WhatsApp dan juga dibagikan di media sosial Facebook, antara lain, oleh akun ini, ini, dan ini.

Namun, kabar tersebut dibantah oleh Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Letnan Jenderal TNI Albertus Budi Sulistya. Budi mengatakan, kabar Try Sutrisno meninggal dunia adalah hoaks.

Profil Try Sutrisno Wakil Presiden Indonesia

Jenderal TNI (Purn.) H. Try Sutrisno (lahir 15 November 1935) adalah Wakil Presiden Indonesia ke-6 periode 1993–1998. Sebelum diangkat sebagai Wakil Presiden Indonesia, Try menjabat sebagai Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).

Riwayat Hidup

Try Sutrisno lahir pada 15 November 1935 di Surabaya, Jawa Timur. Ayahnya Subandi adalah sopir ambulans, dan ibunya Mardiyah adalah ibu rumah tangga. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Belanda kembali untuk mengklaim kembali Indonesia sebagai koloni mereka.

Try Sutrisno dan keluarganya pindah dari Surabaya ke Mojokerto. Ayahnya bekerja sebagai petugas medis untuk Batalyon Angkatan Darat Poncowati, memaksa Try Sutrisno untuk berhenti sekolah dan mencari nafkah sebagai penjual rokok dan penjual koran.

Pada usia 13, Try Sutrisno ingin bergabung dengan Batalyon Poncowati dan melawan tetapi tidak ada yang menganggapnya serius dan ia akhirnya dipekerjakan sebagai kurir.

Tugas Try Sutrisno adalah untuk mencari informasi ke daerah-daerah yang diduduki oleh tentara Belanda serta mengambil obat untuk Angkatan Darat Indonesia.

Akhirnya pada tahun 1949, Belanda mundur dan mengakui kemerdekaan Indonesia.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved