Kasus Penikaman Polisi
Sosok Aiptu Ruslan yang Tewas Ditusuk Bawahannya, Ternyata Berniat untuk Umrah Februari 2023
Niat Aiptu Ruslan menjalankan ibadah umrah pada Februari 2023 tak bisa dipenuhi seiring dengan kematiannya akibat ditusuk sesama polisi
Ia menerangkan, pelaku dan korban sebelum kejadian kemarin, sudah pernah cekcok.
Namun saat itu dilerai petugas di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Riau. Tempat korban bertugas.
"Sudah beberapa bulan (lalu kejadiannya), pelaku tidak senang ditegur. Tapi urusan itu kita serahkan ke kepolisian (agar ditangani) seadil-adilnya," ujar Nanda.
Anaknya Bercita-cita Jadi Polisi
Sementara itu, anak dari Aiptu Ruslan, Gana Rian Pratama (21), ternyata bercita-cita jadi anggota Polri.
Ia bertekad meneruskan cita-cita ayahnya.
"Almarhum waktu saya umrah sebulan lalu, beliau (Aiptu Ruslan) meminta doa bagaimana anaknya Gana Rian Pratama, dapat mengikuti tes (polisi)," ucap Nanda ditemui usai pemakaman almarhum.
"Kemarin sudah tes 2 kali gagal. Mudah-mudahan ini menjadi perhatian khusus Bapak Kapolda Riau. Kami mohon Pak Kapolda dengan sangat, mohon diprioritaskan anak beliau," sambungnya.
Diuraikan Nanda, almarhum Aiptu Ruslan merupakan anak kesembilan dari sepuluh orang bersaudara.
Almarhum meninggalkan seorang istri dan dua pasang anak.
Aiptu Ruslan meninggal dunia di usia 47 tahun.
Kepergian Aiptu Ruslan, menyisakan duka mendalam bagi pihak keluarga, sanak saudara, kerabat, dan rekan-rekannya sesama anggota polisi.
Nanda Sazali mengungkapkan, Aiptu Ruslan merupakan sosok yang begitu peduli, baik dengan orang tua, keluarga, sanak saudara, dan teman.
"Kalau ditanya Ruslan polisi, maka orang akan tahu dia ini sosok yang selalu menjaga silaturahim. Baik di kampung beliau di Kubu, Rohil. Kalau di Pekanbaru ini ada di Tanjung Palas, kemudian di Dumai, Bengkalis. Beliau sosok yang cukup menjalin silaturahim dan peduli sesama," sebut Nanda.
Dipaparkan Nanda, kepergian almarhum menjadi pukulan berat bagi pihak keluarga.