Bitung Sulawesi Utara
Ribuan Perempuan Ikuti Bitung Kebaya on the Street, Dukung Kebaya Goes to UNESCO
Perempuan-perempuan di Bitung baru saja mengikuti itung Kebaya on the Street. Kegiatan tersebut merupakan bentuk dukungan Kebaya Goes to UNESCO.
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG – Sekitar 1.000 perempuan memadati Jalan Kompleks Perkantoran Wali Kota Bitung dan sebagian Jalan Sam Ratulangi, Bitung, Sulawesi Utara, Kamis (22/12/2022) sore.
Para perempuan tersebut terdiri dari TP PKK Bitung, Dekranasda, Dharma Wanita Persatuan (DWP), organisasi perempuan dari Forkopimda, perangkat daerah Kota Bitung, guru, kepala sekolah, lurah, camat perempuan, serta organisasi keagamaan dan kemasyarakatan.
Melaksanakan Bitung Kebaya on the Street, dalam rangka Hari Ibu ke-94 tahun 2022 dan mengkampanyekan Kebaya Indonesia Goes to UNESCO.
Sambil menggunakan kebaya, ribuan perempuan ini berjalan bak sedang jalan di cat walk peragaan busana atau fashion show.
Mengambil start dari depan tribun Lapangan Kantor Wali Kota Bitung, mereka berjalan dengan gemulai dan ayu ke panggung utara di depan Kantor Wali Kota Bitung, Jalan Sam Ratulangi Bitung.
Kemudian, ribuan perempuan berkebaya ini, dilepas secara resmi oleh Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri, dan disaksikan sejumlah Forkopimda Kota Bitung.
“Jadi berdasarkan penyampain, berani ada pejabat yang istrinya tidak ikut, tanggal 27 Desember 2022 dalam apel bapaknya pakai kebaya,” tegas Maurits Mantiri melepas Bitung Kebaya on the Street.
Peserta lalu berjalan sejauh ratusan meter, dan menyampaikan tag line ‘Bitung Kebaya on the Street’ sampai finish kembali di depan Tribun Lapangan Kantor Wali Kota Bitung.
Di Bitung Kebaya on the Street, para peserta menyempatkan diri berfoto di stand dengan latar belakang baliho bertuliskan ‘Bitung Kebaya on the Street untuk Mendukung Kebaya Goes to UNESCO.
Menurut Yeske Lumakeki, Humas Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Bitung, selaku pelaksana kegiatan, menyampaikan Bitung Kebaya on the Street adalah rangkain kegiatan memperingati Hari Ibu tahun 2022.
Baca juga: Gempa Bumi Malam Ini Kamis 22 Desember 2022, Baru Saja Guncang NTT, Info BMKG Magnitudonya
Baca juga: 26 Ucapan Selamat Hari Natal untuk Ibu Tercinta, dari Lubuk Hati Terdalam, dalam Bahasa Inggris
“Ini juga wujud dan bentuk dukungan Kebaya Goes to UNESCO dan diakui sebagai warisan budaya untuk dunia. Diikuti oleh seribuan orang perempuan berdasarkan absensi kehadiran,” kata Yeske.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Bitung, Rita Mantiri Tangkudung, mengatakan pihaknya mengundang seribuan orang perempuan hebat yang terdiri dari ibu-ibu dari kelurahan, kecamatan, guru-guru perempuan, dari instansi pemkot Bitung, TP PKK, DWP, Dekranasda, organisasi dari instansi vertikal perbankan, ibu-ibu Forkopimda dan lainnya.
“Karena kami melihat peserta sangat antusias dan luar biasa dari ibu-ibu dan perempuan, menggunakan kebaya, sudah datang dari beberapa jam sebelum waktu pelaksanaan dimulai. Kami Dekranasda Kota Bitung sebagai pelaksana bersyukur ternyata ibu-ibu di Kota Bitung masih suka berkebaya,” kata Rita Tangkudung.
Lanjut Rita, kebaya selain sebagai warisan budaya, juga sangat cantik, ayu, dan anggun ketika dikenakan oleh para perempuan termasuk ibu-ibu.
Sebelum pelaksanaan Bitung Kebaya on the Street, Dekranasda Bitung juga telah menggelar sosialisasi dengan pembicara I Wayan Wenten dan Donna Chira Ginting, dua orang pemenang lomba Dekranasda Desain Kain Motif Bitung dan pembicara dari Balai Batik.
