Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilpres 2024

Pantas PDI Perjuangan Deklarasi Calon Presiden Tahun Depan, Ternyata Ada Alasan Lain

Selain Puan, nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga meramaikan bursa capres dari PDIP.

Editor: Alpen Martinus
(KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)
Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Hingga saat ini belum deklarasikan calon presiden 

TRIBUNMANADO.CO.ID - PDI Perjuangan kini tengah menjadi perbincangan lantaran hingga kini mereka belum deklarasi calon presiden.

Meski sebenarnya mereka sudah ada kandidat yaitu Puan Maharani dan Ganjar Pranowo.

Namun mereka rupanya tak mau mengambil langkah cepat.

Baca juga: PDI Perjuangan Optimistis Sapu Bersih Pemilu, Pilpres dan Pilkada, Olly Dondokambey: Jangan Terlena

Capres 2024 dari PDIP Tinggal Tunggu Waktu Diumumkan Megawati. Ganjar Pranowo atau Puan Maharani.
Capres 2024 dari PDIP Tinggal Tunggu Waktu Diumumkan Megawati. Ganjar Pranowo atau Puan Maharani. (ANTARA/M Agung Rajasa)

Hal tersebut membuat masyarakat penasaran, khususnya para kader.

Sebab PDI Perjuangan sangat menjunjung tinggi keputusan ketua umum.

Artinya mereka sedang menunggu keputusan Megawati Soekarnoputri.

Kedua kandidat tersebut mempunyai keunggulannya sendiri.

Baca juga: PDI Perjuangan Pasti Pilih Ganjar Pranowo Jadi Capres 2024, Ini Penjelasan Pengamat Politik

Siapa yang menjadi capres dari PDIP? Jawabnya ada di Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.  Pastinya PDIP segera mengumumkan nama capres dalam waktu dekat.

Sudah ramai di publik, Puan Maharani menguat sebagai capres PDIP.

Ketua DPR RI itu paling disukai oleh kader PDIP dari berbagai daerah.

Bahkan baliho sosialisasi Puan Maharani sebagai capres dan presiden 2024 sudah ramai di sejumlah daerah.

Baca juga: Patuh ke Perintah Ketua Umum Jawaban Olly Dondokambey Soal Capres PDI Perjuangan

Selain Puan, nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga meramaikan bursa capres dari PDIP.

Ganjar yang diunggulkan berbagai lembaga survei elektabilitas capres dinilai paling didukung Presiden Joko Widodo yang juga kader PDIP.

Ketua DPP PDI-P Puan Maharani mengatakan, PDI-P secepatnya bakal mengumumkan capres pada Pilpres 2024.
Deklarasi capres dan cawapres PDIP akan dilakukan pada 2023.

“Secepatnya (deklarasi capres). Semua deg-degan ya menunggu calon (presiden) PDI-P,” kelakar Puan saat ditemui di Mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Sabtu (17/12/2022).

Dia tak menjelaskan secara terperinci tanggal deklarasi tersebut.

Ia hanya memastikan bahwa PDI-P mempunyai capres sendiri.

“Secepatnya (deklarasi) dan PDI-P punya calon. Tanggal, bulan, jam yang terbaik buat calon (presiden) PDI-P,” ujar Puan.

“Nanti kita tunggu tahun depan. Harus tahun depan, kalau enggak, keburu 2024,” sebut dia.

Puan juga menjelaskan alasan rapat kerja nasional (rakernas) PDI-P tak jadi dilangsungkan Desember ini.

Menurut dia, partai berlambang banteng itu ingin fokus mempersiapkan hari ulang tahun ke-50 yang jatuh pada 10 Januari 2023.

“Sebenarnya (rakernas) bukan di-hold, karena bulan Januari nanti, insya Allah tanggal 10 Januari PDI-P akan merayakan hari ulang tahun, kami fokus itu dulu,” kata Puan.

Adapun Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto, menyampaikan rakernas tak jadi dilakukan karena beberapa alasan.

Pertama, PDI-P mempertimbangkan konteks dan dinamika politik Tanah Air.

Kedua, PDI-P ingin fokus lebih dulu membantu pemulihan ekonomi masyarakat pasca-pandemi Covid-19 dan konstelasi politik global.

Jokowi Dinilai Lebih Ingin Dukung Ganjar

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno mengatakan, dukungan Jokowi terkait calon presiden (capres) 2024 belum tentu sama dengan capres yang kelak diusung PDI Perjuangan.

Menurut dia, sinyal restu Jokowi lebih mengarah ke kader PDI-P yang juga Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. "Jokowi terlihat lebih ingin mendukung Ganjar," kata Adi kepada Kompas.com, Jumat (16/12/2022).

Jokowi, kata Adi, sudah beberapa kali melempar kode dukungan buat Ganjar. Misalnya ketika Jokowi dan Ganjar sama-sama hadir dalam rapat kerja nasional (rakernas) relawan Pro Jokowi pada Mei lalu.

Saat itu, Presiden meminta relawannya tak terburu-buru soal pencapresan, kendati mungkin yang mereka dukung hadir dalam rakernas.

Sinyal dukungan juga kembali dimunculkan kepala negara dalam pidatonya di hadapan puluhan ribu relawan, akhir November lalu. Dalam forum itu, Jokowi menyinggung "pemimpin berambut putih", figur yang identik dengan Ganjar.

Menurut Adi, jika benar Jokowi mendukung Ganjar sebagai capres, ini bisa memengaruhi keputusan Megawati Soekarnoputri sebagai pimpinan tertinggi PDI-P.

"Sekalipun Mbak Mega itu sebagai figur yang menentukan capres PDI-P, tapi kalau ada suara lain, feedback, masukan muncul dari presiden, tentu jadi pertimbangan yang signifikan," ujarnya.

Adi pun menduga, hingga kini Megawati belum mengambil keputusan ihwal capres dan cawapres yang akan mereka jagokan pada Pemilu 2024.

Megawati disinyalir masih bimbang, hendak mencalonkan Ganjar yang elektabilitasnya besar, atau Puan Maharani sang putri mahkota.

Isu persaingan internal antara Ganjar dan Puan telah berembus sejak lama. Sejumlah elite PDI-P mengisyaratkan dukungannya buat putri Megawati itu.

Namun, pencapresan Puan tampaknya terganjal elektabilitasnya yang masih minim, hanya di kisaran satu persen, bahkan kurang.

Tingkat elektoral Ketua DPP PDI-P itu jauh tertinggal dari Ganjar yang dalam survei berbagai lembaga kerap bertengger di urutan pertama dengan elektabilitas tembus 30 persen.

Jika akhirnya Ganjar yang diusung, menurut Adi, PDI-P tidak hanya akan mengantongi restu Jokowi, tetapi juga partai-partai politik lainnya.

Sebab, nama Gubernur Jawa Tengah itu muncul dalam bursa pencapresan sejumlah partai.

Seandainya pun PDI-P urung memberikan kendaraan, Ganjar diprediksi bakal difasilitasi koalisi partai lain untuk melaju ke panggung pemilihan.

"Kalau Megawati dan Jokowi solid mengusung nama besar, punya elektabilitas, sebut saja Ganjar, maka penerimaan partai lain akan cukup kuat," kata Adi. Namun, lebih dari itu, pencapresan Pemilu 2024 masih jauh.

Pendaftaran capres-cawapres baru dibuka Oktober 2023. Oleh karenanya, kata Adi, PDI-P memilih tak buru-buru untuk mengumumkan jagoannya.

Seperti langgam PDI-P biasanya, Megawati diprediksi memainkan strategi "last minute" atau detik-detik terakhir dalam mendeklarasikan capres-cawapres mereka.

"PDI-P sedang mengalkulasi betul plus dan minusnya," kata dia. Sebagaimana diketahui, hingga kini PDI-P belum juga buka suara soal sosok capres yang akan mereka usung pada Pemilu 2024.

Nama capres PDI-P sempat digadang-gadang bakal dimunculkan dalam forum rakernas. Namun, terbaru, PDI-P menyatakan tak akan menggelar rapat kerja nasional tahun ini.

Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya batal menggelar rakernas karena dinamika politik terkini.

Selain itu, kata Hasto, partainya sedang fokus membantu masyarakat mengatasi kesulitan ekonomi akibat pandemi Covid-19 dan dampak konstelasi geopolitik. PDI-P, kata Hasto, juga tengah konsentrasi mempersiapkan ulang tahun partai ke-50 yang akan jatuh pada 10 Januari 2023. Bocorannya, akan ada kejutan dalam ultah PDI-P mendatang.

Namun, Hasto enggan memastikan apakah kejutan itu terkait pencapresan 2024 atau lainnya.

"Apakah dalam rakernas ibu ketum akan mengumumkan calon atau enggak, itu nanti dalam pertimbangan ketua umum untuk menetapkan," kata Hasto di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (14/12/2022).(*)

Artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved