Perampokan di Rumah Wali Kota Blitar
Fakta-fakta Baru Perampokan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Ada Orang yang Buka Pintu Gerbang
Simak fakta-fakta baru soal kasus perampokan di rumah dinas Wali Kota Blitar berikut ini.
Lalu mobil itu pun masuk dan pintu gerbang ditutup kembali oleh orang yang diduga penjaga rumah dinas.
Setelah itu, mobil pun diparkirkan sedangkan orang yang membukakan pintu gerbang memandu memarkirkan.
Terkait rekaman CCTV tersebut, Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono mengatakan peristiwa itu terjadi di pintu gerbang utama rumah dinas Wali Kota Blitar.
Argo juga menambahkan video itu masuk sebagai bahan penyelidikan.
"Iya, sebenarnya kami sudah mendapat video itu di hari pertama (peristiwa peramokan rumah dinas Wali Kota Blitar)," ujarnya dikutip dari Tribun Jatim.
"Sebetulnya itu (video rekaman CCTV) masuk dalam bahan kami. Tapi penyebaran di medsos, di sisi lain berpotensi mengaburkan jejak pelaku, karena sudah diketahui," tuturnya.
Pada perkembangannya, Argo menyebut pihaknya telah memeriksa 20 saksi di antaranya asisten rumah tangga (ART) rumah dinas, sopir, dan petugas piket jaga.
"Sampai dengan sore ini total sudah ada 20 saksi yang kami periksa. Kami juga menunggu hasil uji lab sidik jari di TKP dari Polda Jatim, karena yang mengerjakan dari Tim Polda Jatim," jelasnya.
Uang Disimpan di lemari
Santoso menjelaskan, saat para perampok menyekapnya, para pelaku memaksa untuk ditunjukkan lokasi brankas.
Bahkan menurut dia, istrinya sempat diancam akan ditelanjangi jika tidak segera menunjukkan brankas kepada para pelaku.
Namun, Santoso tidak bisa menunjukkannya lantaran memang di rumah dinas tidak ada brankas.
"Saya bilang ke pelaku, kalau mau ambil uang di lemari silakan. Lalu pelaku membuka lemari dan mengobrak-abrik isinya," katanya, Selasa (13/12/2022), dikutip dari TribunJatim.com.
Santoso melanjutkan penjelasannya, setelah menggasak uang sebanyak Rp 400 juta itu, pelaku juga mengambil perhiasan milik istrinya.
Termasuk kalung yang saat kejadian masih dikenakan Feti Wulandari.