Hari Juang Kartika TNI AD
10 Kata-kata Ucapan Selamat Hari Juang Kartika TNI AD, Sangat Cocok Dibagikan ke Media Sosial
15 Desember 2022 diperingati sebagai Hari Juang Kartika TNI AD, menjadi bagian untuk mengenang dan menghormati jasa-jasa para pahlawan.
Penulis: Erlina Langi | Editor: Erlina Langi
TRIBUNMANADO.CO.ID - Dalam rangka memperingati Hari Juang Kartika TNI AD tahun 2022 yang jatuh pada tanggal 15 Desember 2022, kata-kata ucapan di media sosial dapat mewakilkan rasa terima kasih kita akan perjuanagan para pahlawan sebelumnya.
Kegiatan ini menjadi bagian untuk mengenang dan menghormati jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur dalam membela dan memperjuangkan kemerdekaan NKRI.
Namun jika Anda bingung bagaimana untuk merangkai kata-kata ucapan tersebut
Berikut TribunManado rangkumkan 10 kata-kata ucapan selamat Hari Juang Kartika TNI AD.
Baca juga: Profil Grevo Gerung, Calon Rektor Unsrat yang Pupus Harapan Dikalahkan Berty Sompie

1. Selamat Hari Juang Kartika TNI AD. Jayalah selalu, Bangkitlah selalu, untuk Indonesia maju!
2. Perjuanganmu tak akan pernah sia-sia. Selamat Hari Juang Kartika TNI AD.
3. Indonesia jaya, TNI AD jaya. Selamat Hari Juang Kartika TNI AD 2022.
4. Bangkitlah menjadi lebih kuat, bangkitlah menjadi lebih kokoh. Selamat Hari Juang Kartika TNI AD
5. Maju bersama, bangkit bersama. Indonesia jaya, TNI AD jaya. Selamat Hari Juang Kartika TNI AD ke-77
Baca juga: Sosok Prof Berty Sompie Jadi Rektor Unsrat, Terpanggil untuk Memajukan Kampus
6. Selamat Hari Juang Kartika TNI AD. Jayalah selalu, jasamu tak akan pernah terlupakan.
7. Indonesia kuat bila bersatu. Selamat Hari Juang Kartika TNI AD.
8. Gugur di medan perang demi kedaulatan bangsa. Jayalah selalu TNI AD. Selamat Hari Juang Kartika TNI AD ke-77
9. Selamat Hari Juang Kartika TNI AD. Indonesia jaya bersama TNI AD yang semakin di depan.
10. Selamat Hari Juang Kartika TNI AD, maju bersama TNI AD, Indonesia lebih kuat
Itulah rangkumkan 10 kata-kata ucapan selamat Hari Juang Kartika TNI AD.
Sejarah Hari Juang Kartika TNI AD
Perjuangan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang dipimpin Jenderal Soedirman pada pertengahan Desember 1945 membuat tentara sekutu terjepit dan akhirnya mundur dari Ambarawa menuju Semarang.
Para pejuang RI melancarkan serangan seraya melakukan pengepungan ketat di semua penjuru kota Ambarawa.
Jenderal Soedirman sebagai pemimpin pasukan menegaskan perlunya mengusir tentara sekutu dari Ambarawa secepat mungkin.
Sebab sekutu akan menjadikan Ambarawa sebagai basis kekuatan untuk merebut Jawa Tengah.
Dengan semboyan ”Rawe-rawe rantas malang-malang putung, patah tumbuh hilang berganti”, pasukan TKR memiliki tekad bulat membebaskan Ambarawa atau dengan pilihan lain gugur di pangkuan ibu pertiwi.
Serangan pembebasan Ambarawa yang berlangsung selama empat hari empat malam dilancarkan dengan penuh semangat pantang mundur.
Dari tanggal 12 Desember hingga 15 Desember 1945, para pejuang tidak menghiraukan desingan-desingan peluru maut lawan.
Letusan tembakan sebagai isyarat dimulainya serangan umum pembebasan Ambarawa terdengar tepat pukul 4.30 WIB pada tanggal 12 Desember 1945.
Pejuang yang telah bersiap-siap di seluruh penjuru Ambarawa mulai merayap mendekati sasaran yang telah ditentukan, dengan siasat penyerangan mendadak secara serentak di segala sektor.
Seketika, dari segala penjuru Ambarawa penuh suara riuh desingan peluru, dentuman meriam, dan ledakan granat.
Serangan dadakan tersebut diikuti serangan balasan musuh yang kalang kabut.
Sekira pukul 16.00 WIB, Jalan Raya Ambarawa – Semarang berhasil dikuasai TKR dan pengepungan musuh dalam kota Ambarawa berjalan dengan sempurna.
Terjadilah pertempuran jarak dekat.
Musuh mulai mundur pada tanggal 14 Desember 1945.
Persediaan logistik maupun amunisi musuh sudah jauh berkurang.
Akhirnya, pasukan sekutu mundur dari Ambarawa sambil melancarkan aksi bumi hangus pada tanggal 15 Desember 1945, pukul 17.30 WIB.
Pertempuran berakhir dengan kemenangan gemilang dari TKR.
Benteng pertahanan sekutu yang tangguh berhasil direbut pasukan TKR.
Kemenangan pertempuran Ambarawa pada tanggal 15 Desember 1945 dan keberhasilan Panglima Besar Jenderal Soedirman ini kemudian diabadikan dalam bentuk monumen Palagan Ambarawa.
TNI AD memperingati tanggal tersebut setiap tahun sebagai Hari Infanteri.
Berdasar Keputusan Presiden RI No. 163/1999, Hari Infanteri kemudian diganti dengan nama Hari Juang Kartika.
(*)
Baca Berita Tribun Manado DI SINI