Jadi Tersangka, Mantan Anggota Polda Sulut Hendra Jacob Diduga Pakai Akun Mawar Hiram

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Hendra Jacob, yang merupakan mantan anggota Polri di Polda Sulut kini tersandung kasus pencemaran nama baik.

Berkas Hendra yang sebelumnya diproses oleh Polda Sulawesi Utara atau Polda Sulut kini sudah diserahkan ke Kejari Kotamobagu.

Namun, Hendra tidak ditahan oleh pihak Kejari Kotamobagu hanya berstatus sebagai wajib lapor.

Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Julest Abraham Abast ketika dikonfirmasi menerangkan proses hukum Hendra Jacob ini bisa disaksikan di persidangan.

"Nanti di persidangan saja, silahkan lihat di situ, semuanya akan terungkap" jawab Kabid saat dikonfirmasi Tribun Manado.

Namun muncul dugaan alasan polisi menjerat Hendra Jacob karena akun Facebook bernama Mawar Hiram.

Akun Mawar Hiram diduga dipakai Hendra Jacob untuk menulis postingan yang ditujukan kepada mantan Kapolres Bolmong AKBP Nova Surentu, serta Direskrimsus Kombes Pol Nasriadi.

Dalam postingan yang tersebar di beberapa grup media sosial, akun Mawar Hiram beberapa kali menulis jika Nova Surentu diduga kuat melakukan korupsi dana Dipa dan makan hak anggota. 

Propam mabes diminta harus segera ambil tindakan.

Akun Mawar Hiram juga menulis Nova Surentu rakus karena memotong hak anggota.

Bahkan dituding jika Nova Surentu polisi wanita bermental korup yang harus dibasmi demi terjaga nama baik Polri.

Sementara baru-baru ini, akun Mawar Hiram jug memposting jika Direskrimsus menerima setoran tambang Ilegal sebanyak Rp 250 Juta per bulan satu pengusaha.

Dia bahkan menuduh Direskrimsus Polisi bejat, yang suka memanfaatkan jabatan untuk memperkaya diri.

Bahkan akun Mawar Hiram menyebut jika Direskrimsus akan dicopot Kapolri.

Tanggapan Polda Sulut

Kabid Humas Polda Sulawesi Utara (Sulut) Kombes Pol Jules Abraham Abast mengklarifikasi postingan di media sosial tentang salah satu pejabat di Polda Sulut yang menerima setoran.

Abast mengatakan sejauh ini, Polda Sulut belum menerima laporan terkait adanya penyimpangan yang telah dilakukan oleh Dir Reskrimsus Polda Sulut. 

"Kami tegaskan bahwa, sejauh ini belum ada pembuktian yang mengarah adanya penyimpangan yang telah dilakukan oleh Dir Reskrimsus Polda Sulut, Kombes Pol Nasriadi,” ujarnya.

Ditegaskannya, kepada beberapa pemilik akun maupun group-group media sosial yang telah menyebarkan berita yang tidak benar, diharapkan dapat secepatnya memberikan klarifikasi terkait postingannya.

Dia menegaskan jika ada warga atau netizen yang merasa ada penyimpangan yang dilakukan oleh anggota atau personel Polda Sulut, silahkan membuat pengaduan baik secara online maupun bisa datang langsung ke kantor kami di Polda Sulut. 

"Warga berhak melaporkan ke Propam dan Itwasda Polda Sulut, nanti ada staf yang akan menangani, akan menerima (laporan).

Namun tentunya ini perlu proses, perlu akan ada penyelidikan sejauh ini untuk dapat dibuktikan,” kata Kombes Pol Jules Abraham Abast.

Pihaknya mengimbau warga masyarakat khususnya kepada netizen pemilik akun maupun group-group media sosial untuk tidak mudah percaya berita-berita yang disebarkan oleh orang-orang tertentu yang punya keinginan yang tidak baik ataupun yang tidak benar.

“Kami terus berusaha memperbaiki diri dalam melayani masyarakat, dan tentunya kami juga meminta kepada pihak-pihak tertentu untuk menghentikan kegiatan-kegiatan memposting berita-berita hoax maupun ujaran kebencian.

Ataupun pencemaran nama baik di media sosial tanpa didukung dengan bukti-bukti yang valid.

Dan bila memang benar anda memiliki bukti, silahkan datang ke kami, jangan berlindung di balik akun-akun palsu," jelasnya. (Ren)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

• Didominasi Sopir Truk, Antrean BBM Jenis Solar Masih Terjadi di SPBU Minsel Sulawesi Utara