Piala Dunia 2022
Apa Itu Kuda Hitam? Istilah yang Kini Disandang Timnas Maroko, Punya Arti Berbeda dengan Underdog
Sebutan kuda hitam sangat kental di Piala Dunia 2022 usai Timnas Maroko memulangkan Portugal.
Penulis: Gryfid Talumedun | Editor: Gryfid Talumedun
TRIBUNMANADO.CO.ID - Apa itu Kuda Hitam dan Underdog?
Sebutan kuda hitam sangat kental di Piala Dunia 2022 usai Timnas Maroko memulangkan Portugal.
Singa Atlas baru saja kembali membuat kejutan gelaran Piala Dunia 2022.
Maroko kini menjadi tim Kuda Hitam yang bisa melenggang ke babak semifinal Piala Dunia 2022.
Maroko menapak semifinal usai menyingkirkan Portugal.
Baca juga: Jadwal Semifinal Piala Dunia 2022: Argentina vs Kroasia dan Prancis vs Maroko

Maroko menang 1-0 atas Portugal berkat gol Youssef En-Nesyri pada menit ke-42.
Hasil ini membuat Maroko mejadi tim Afrika pertama yang lolos ke semifinal Piala Dunia.
Lantas apa itu Kuda hitam?
Kuda hitam adalah sebutan yang umum digunakan dalam pertandingan atau kompetisi olahraga termasuk sepak bola.
Selain kuda hitam atau dark horse, istilah lain yang juga kerap muncul dalam sebuah kompetisi adalah underdog.
Mengutip situs web Britishcouncil.org, antara underdog dan kuda hitam memiliki makna berbeda.
Underdog adalah orang atau tim yang tidak diunggulkan dalam kompetisi olahraga.
Underdog juga berarti peserta yang tidak pernah dipikirkan oleh siapa pun akan memenangi kompetisi.
Salah satu kisah underdog dalam olahraga, khususnya sepak bola, adalah Leicester City pada kompetisi teratas Liga Inggris, Premier League, musim 2015-2016.
Pada musim tersebut, tidak ada yang menyangka bahwa Leicester bakal tampil sebagai juara Premier League.
Saat itu, Leicester adalah tim yang tidak diunggulkan alias underdog.
Namun nyatanya, mereka sukses membalikkan prediksi dengan tampil sebagai juara.
Sementara itu, sebutan kuda hitam ditujukan kepada orang atau tim yang kekuatannya tidak diketahui.
Tim dengan kekuatan yang tidak diketahui oleh banyak pihak itu kemudian mengejutkan dengan meraih kemenangan atau melakukan lebih baik dari apa yang diharapkan semua orang.
Sebagai contoh adalah Leeds United di kompetisi Premier League musim ini.
Berstatus sebagai tim promosi, skuad besutan Marcelo Bielsa itu dianggap sebagai kuda hitam.
Hasilnya, Leeds menduduki peringkat ke-9 klasemen akhir Liga Inggris 2020-2021.
Dalam perjalanannya, mereka mampu menumbangkan tim-tim top semisal Manchester City dan Tottenham Hotspur.
Asal-usul istilah kuda hitam
Asal-usul sebutan kuda hitam yang akhirnya diadaptasi dalam olahraga hingga saat ini masih diperdebatkan.
Namun, mengutip Irish Times, salah satu versi mengaitkan kemunculan istilah kuda hitam dengan kisah seorang Amerika pada abad ke-19.
Orang tersebut dikisahkan berkeliling dengan menunggang kuda berwarna hitam yang tampak biasa-biasa saja.
Namun, kuda tersebut ternyata bisa berlari lebih cepat dari para pesaingnya. Oleh karenanya, ia memenangi sebagian besar balapan kuda yang ia ikuti.
Berkat "kuda hitam" miliknya, orang tersebut berhasil mengumpulkan banyak uang hadiah dari berkeliling Amerika.
Kisah tersebut kemudian ditulis oleh Perdana Menteri Inggris yang juga merupakan seorang penulis, Benjamin Disraeli (1804-1881).
Dalam novelnya yang berjudul The Young Duke pada 1831, Disraeli menulis, "Seekor kuda hitam yang tidak pernah terpikirkan, dan yang bahkan tidak pernah diamati oleh St James, bergegas melewati tribune dalam kemenangan besar."
Berawal dari tulisan Benjamin Disraeli, istilah "kuda hitam" kemudian digunakan untuk menggambarkan orang atau tim yang kemampuannya tidak begitu dikenal (bukan tim favorit) dalam sebuah kompetisi, tetapi bisa meraih kesuksesan.
(Tribunmanado.co.id/Gry)
Baca Berita Tribun Manado disini: https://bit.ly/3BBEaKU