Memilih Damai
Hasil Survei Terkini: 3 Alasan Masyarakat Memilih Capres 2024, Populer di Media Sosial
Survei Litbang Kompas terbaru memotret alasan pemilih menentukan pemimpin nasional di Pemilu dan Pilpres 2024.
Misalnya, alasan memilih karena identitas suku atau agama tertentu.
Pun di kalangan anak muda, tak ada alasan pemilih menentukan pemimpin nasional dengan mendasarkan kesamaan agama atau pun suku.
"Dalam survei, hampir tidak ada karena alasan suku," katanya.
Sebaliknya, pemilih muda banyak menentukan pilihan berdasarkan kepopuleran di media sosial.
"Selain Ganjar, yang muncul di benak kalangan milenial adalah Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat),.
Keduanya memang aktif di medsos menurut mereka," katanya.
Sekalipun demikian, Yohan memprediksi isu primordial akan tetap muncul dalam pemilu, baik terkait hal agama, etnis, atau suku tertentu.
Walaupun demikian, hal ini tak akan efektif menarik pemilih.
"Isu primordial masih akan muncul, misalnya dengan alasan agama.
Namun, ini nggak akan efektif.
Berdasarkan survei, pemilih menentukan pemimpin jauh dari isu primordial," katanya.
Sebaliknya, hal ini justru akan memunculkan polarisasi antar masyarakat.
"Pasca pemilu 2019 hingg jelang pemilu 2024, isu polarisasi masih terus ada," katanya.
(Surya.co.id/Bobby)
Baca Berita Tribun Manado di sini
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id