Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

BACAAN ALKITAB

BACAAN ALKITAB HARI INI - Yesaya 40: 22 Dia Duduk di Atas Bulatan Bumi

Meskipun "awan dan kekelaman ada sekeliling Dia, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya." Dan akan hal ini segenap penduduk alam semesta

Penulis: Aswin_Lumintang | Editor: Aswin_Lumintang
zoom-inlihat foto BACAAN ALKITAB HARI INI - Yesaya 40: 22 Dia Duduk di Atas Bulatan Bumi
Timesofisrael.com
Nabi Yesaya, dalam sebuah ilustrasi

Rabu, 7 Desember

Ayat Inti: Yesaya 40: 22
TRIBUNMANADO.CO.ID - "Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi yang penduduknya seperti belalang: Dia yang membentangkan langit seperti kain dan memasangnya seperti kemah kediaman!"

”Ia yang memerintah di dalam surga adalah pribadi yang dapat melihat akhir dari awalnya---yang di hadapannya terpampang rahasia-rahasia masa silam dan yang akan datang, dan yang jauh di balik segala laknat, kegelapan dan kehancuran yang telah diakibatkan oleh dosa, dapat melihat wujud dari pada maksud-maksud-Nya yang penuh kasih dan berkat itu.

Kisah Nabi Yesaya, Penasehat Raja Hizkia yang Miliki Pengaruh Keagamaan hingga Panggilan Kenabian
Kisah Nabi Yesaya, Penasehat Raja Hizkia yang Miliki Pengaruh Keagamaan hingga Panggilan Kenabian (Ist)

Meskipun "awan dan kekelaman ada sekeliling Dia, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya." Dan akan hal ini segenap penduduk alam semesta baik yang setia ataupun yang tidak setia, satu waktu akan mengerti. "Gunung Batu, yang pekerjaan-Nya sempurna, karena segala jalan-Nya adil, Allah yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan benar Dia.”_ ~Alfa dan Omega, jid. 1, hlm. 34.

”Allah adalah Bapa kita, yang mengasihi dan memelihara kita sebagai anak-anak-Nya; Dia juga adalah Raja Agung dari alam semesta. Kepentingan-kepentingan kerajaan-Nya, adalah juga kepentingan-kepentingan kita, dan kita harus bekerja untuk membangunnya.”_~Khotbah di Atas Bukit, hlm. 123.

”Menguduskan nama Tuhan memerlukan kata-kata yang diucapkan dengan rasa hormat yang dengannya kita menyatakan Yang Mahatinggi. "Nama-Nya kudus dan dahsyat." Dalam sikap apa pun sekali-kali kita tidak boleh menganggap enteng gelar atau nama panggilan Tuhan.

Baca juga: RENUNGAN HARIAN KELUARGA Yesaya 7:13 – Jangan Melelahkan Allah

Baca juga: Renungan Harian Kristen, Ulangan 31:6 TB: Beriman pada Janji Tuhan

Dalam doa kita memasuki kamar audiensi Yang Mahatinggi: dan kita harus datang ke hadapan-Nya dengan perasaan hormat. Malaikat-malaikat menutupi wajah mereka di hadapanNya. Kerubin dan serafim yang bercahaya dan suci mendekati takhta-Nya dengan rasa hormat yang sungguh-sungguh. Berapa banyak lagi kita makhluk yang terbatas dan berdosa harus datang dengan sikap hormat di hadapan Tuhan, Pencipta kita!”_~Khotbah di Atas Bukit, hlm. 121.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved