Berita Sulawesi Utara
Cengkih dan Pala Masih Jadi Komoditas Andalan Sulawesi Utara
Kepala Dinas Perkebunan Sulut, Jettij Roring menyampaikan, Pengembangan komoditi cengkih dan pala ini terus dikembangkan di Provinsi Sulut.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Cengkih dan Pala, termasuk komoditi andalan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Kepala Dinas Perkebunan Sulut, Jettij Roring menyampaikan, Pengembangan komoditi cengkih dan pala ini terus dikembangkan di Provinsi Sulut.
Cengkih misalnya luasannya hampir menyebar di wilayah kabupaten/kota di Sulut.
Pemerintah saat ini terus melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi.
Kita tingkatkan hasil komoditi dengan layan yang ada, kemudian memperluas lahan yang ada," kata dia kepada tribunmanado.co.id, Selasa (6/12/2022).
Selain itu, program peremajaan Tanaman perkebunan ini terus dilakukan.
"Sebab itu Dinas Perkebunan selalu menyiapkan bantuan bibit tanaman perkebunan, cengkih dan pala beberapa di antarannya, ada juga kelapa, kopi, dan kakak," katanya.
Apalagi saat ini sektor perkebunan menjadi primadona pemerintah, setelah ada Pandemi Covid 19.
Pemerintahan Gubernur Olly Dondokambey juga terus menggaungkan Program Mari Jo Bakobong, maka di sektor perkebunan Pala dan Cengkih juga mendapat perhatian khusus mengingat tanaman ini sudah lama menjadi komoditi andalan Sulut, bahkan di ekspor.
Belakangan memang cengkih belum ada panen raya seperti di tahun-tahun lampau
"Sejak 2020 belum ada panen raya, karena cuaca banyak hujan, bunga cengkih itu biasanya jatuh," Kata dia.
Namun Cengkih tetap bisa dipanen oleh petani meski tidak dalam skala panen raya, harganya pun kata Roring masih bagus meski ada penurunan sedikit.
Sementara Komoditi Pala, Sulut memiliki hasil pala kualitas terbaik dunia.
Tanaman Pala ini menyebar utama di Pulau Siau, Kabupaten Siau Tagulandang Biaro, menyebar ke Sangihe dan Talaud.
Pala juga sudah berkembang baik di wilayah daratan utama seperti di Minahasa dan Minahasa Utara.
"Kita kembangkan juga di Bolmong Raya," kata dia.
Harga Pala dari tahun ke tahun tetap stabil, sehingga pengembangan tanaman ini tetap mendapat perhatian prioritas petani.
Adapun menyimak data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, perkembangan luasan lahan perkebunan Pala dan Cengkih cenderung stabil.
Cengkih di tahun 2014 ditanam di lahan total 76.599,81 Hektare.
Dalam perkembangannya tahun ke tahun cenderung stabil, meski ada sedikit penurunan luasan, di tahun 2021 turun jadi 72.424 Ha.
Sementara Tanaman Pala luasannya meningkat cukup pesat tahun 2014 dicatat seluas 18.724,24 hektare. Trennya meningkat, hingga tahun 2022 mencapai 30.532,39 Hektare.
Luas Tanaman Cengkih di Provinsi Sulawesi Utara
2014 - 76.599,81 Ha
2015 - 76.525,24 Ha
2016 - 76.632,01 Ha
2017 - 74 935,98 Ha
2018 - 75.668,99 Ha
2019 - 75 371,39 Ha
2020 - 74.606 Ha
2021 - 71.424 Ha
Luas Tanaman Pala di Provinsi Sulawesi Utara
2014 - 18.724,24 Ha
2015 - 18.964,06 Ha
2016 - 19.414,58 Ha
2017 - 23.375,27 Ha
2018 - 20.200,74 Ha
2019 - 26.132,73 Ha
2020- 29.692 Ha
2021 - 30.532 Ha
Data BPS Sulut.
• YCAB Gelar Talkshow Kaum Muda Cakap Digital di Kampus IAIN Manado Sulawesi Utara