Gempa Bumi
Gempa Terkini Senin 5 Desember 2022, Guncang di Darat Wilayah Indonesia, Ini Info BMKG Magnitudonya
Diketahui gempa bumi melanda wilayah Mamasa, Sulawesi Barat, Senin 5 Desember 2022.
Penulis: Glendi Manengal | Editor: Glendi Manengal
TRIBUNMANADO.CO.ID - Info gempa bumi terkini di wilayah Indonesia pagi ini.
Diketahui gempa bumi melanda wilayah Mamasa, Sulawesi Barat, Senin 5 Desember 2022.
Berdasarkan info BMKG gempa tersebut berkekuatan magnitudo 3,0 berpusat di darat.
Sementara itu gempa berpusat pada kedalaman 10 kilometer.
Titik lokasinya ada di koordinat 2.86LS, 119.42BT.
Pusat berjarak 12 kilometer timur laut, Mamasa, Sulbar.
Berikut ini info gempa yang dibagikan BMKG.
"#Gempa Mag:3.0, 05-Dec-2022 05:00:42WIB, Lok:2.86LS, 119.42BT (12 km TimurLaut MAMASA-SULBAR), Kedlmn:10 Km #BMKG Disclaimer:Dlm bbrp menit pertama stlh gmp,parameter gmp dapat berubah dan boleh jadi blm akurat,kecuali tlh dianalisis ulang seismologist" tulis BMKG.
Baca juga: Hasil Piala Dunia 2022 Inggris vs Senegal, Three Lions ke Perempat Final Bakal Menantang Prancis
Baca juga: Sebut Ganjar Pranowo Pantas Jadi Calon Presiden PAN, Pernyataan Zulhas Ditanggapi Golkar
Detail gempa
Tanggal Waktu 4 Des 2022 22.42 UTC.
Waktu setempat di pusat gempa Senin, 5 Des 2022 pukul 6:00 (GMT +8).
Status Dikonfirmasi.
Besarnya 3.
Kedalaman 10,0 km.
Lintang/bujur pusat gempa 2.86°S / 119.42°E (Indonesia).
Antipoda 2,86°LU / 60,58°B.
Intensitas gemetar Guncangan lemah di dekat pusat gempa.
Sumber data primer EMSC (Pusat Seismologi Eropa-Mediterania).
Kota -kota terdekat:
54 km (34 mi) WNW dari Rantepao
64 km (40 mi) LU Polewali
88 km (54 mi) W of Palopo
91 km (56 mi) NNE Majene
130 km (81 mi) LU Parepare
156 km (97 mi) NNW dari Sengkang
Cuaca di pusat gempa pada saat gempa Awan mendung 14,7°C (58 F), kelembapan: 95 persen, angin: 0 m/s (1 kts) dari ENE.
Perkiraan energi seismik yang dilepaskan 2 x 10 9 joule (554 kilowatt jam, setara dengan 0,477 ton TNT).
Penjelasan soal Skala MMI
Perlu diketahui, MMI adalah singkatan dari Modified Mercalli Intensity. Di laman bmkg.go.id, Skala Mercalli adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi yang diciptakan oleh seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli pada tahun 1902.
Skala Mercalli terbagi menjadi 12 pecahan berdasarkan informasi dari orang-orang yang selamat dari gempa tersebut
dan juga dengan melihat serta membandingkan tingkat kerusakan akibat gempa bumi tersebut.
Oleh itu skala Mercalli adalah sangat subjektif dan kurang tepat dibanding dengan perhitungan magnitudo gempa yang lain.
Oleh karena itu, saat ini penggunaan Skala Richter lebih luas digunakan untuk untuk mengukur kekuatan gempa bumi.
Tetapi skala Mercalli yang dimodifikasi, pada tahun 1931 oleh ahli seismologi Harry Wood dan Frank Neumann masih sering digunakan terutama apabila tidak terdapat peralatan seismometer yang dapat mengukur kekuatan gempa bumi di tempat kejadian.
I MMI: Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.
II MMI: Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI: Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI: Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI: Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI: Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI: Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI: Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI: Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI: Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI: Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI: Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.
(TribunManado.co.id)