Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Manado Sulawesi Utara

Stephen Tong Kembali ke Manado Sulawesi Utara Pimpin KKR Natal, Catat Waktu dan Tempatnya

Stephen Tong akan kembali menyambangi Manado. Di Manado ia akan memimpin KKR Natal 2022 di MCC Manado. Ia diperkirakan datang pekan depan.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.co.id/HO
Pendeta Stephen Tong akan pimpin KKR Natal 2022 dengan tema Kristus Sang Pembelah Dunia. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Penginjil besar dunia, Pdt Stephen Tong, kembali sambangi Manado, Sulawesi Utara.

Stephen Tong akan memimpin KKR Natal 2022 di MCC Manado Jumat (9/12/2022) pukul 18.30 Wita. 

Humas Panitia Natal 2022 STEMI Manado, Yohanes Rumengan, menuturkan kunjungan kali ini adalah yang kedua di Manado pada tahun ini.

"April lalu Stephen Tong memimpin Kebaktian Paskah di Tomohon dan Manado," katanya, Minggu (4/12/2022). 

Menurut Yohanes, tema KKR Natal adalah Kristus Sang Pembelah Dunia. 

Lewat tema itu, Stephen Tong hendak membangkitkan umat dan gereja di Manado hingga seisi kota diberkati.

"Melalui momentum Natal ini ada satu pesan untuk warga Manado, berharap dapat membangunkan umat, membangunkan gereja dan memberkati kota Manado melalui pesan Natal yang akan dibawakan oleh hambanya,” kata dia. 

Sebut Yohanes, pesan Natal Stephen Tong akan membawa pemahaman kepada makna Natal yang sesungguhnya.

Natal bukanlah seremoni tapi Injil yang dikumandangkan. 

"Natal adalah bagaimana ada Injil yang dikumandangkan. Damai Natal membawa berita Natal yang sejati yakni Yesus Kristus Sang Pembelah Dunia," katanya. 

Yohanes mengajak warga Manado berbondong-bondong datang ke MCC untuk mendengar firman Tuhan yang disampaikan hamba-Nya, Stephen Tong

Ungkap Yohanes, Manado punya tempat khusus di hati Stephen Tong

Hal itu berkaitan dengan pesan Ketua Sinode GMIM, AZ Wenas.

"Sewaktu datang ke Manado pada tahun 1967, pak Tong masih berusia 17 tahun. Saat ia berenang di Manado, Wenas memintanya agar tidak melupakan Manado saat sudah jadi penginjil," kata dia. 

Catatan Tribunmanado.co.id, kedatangan Stephen Tong di Manado selalu menciptakan momen unik, menarik, dan bernas. 

Pada tahun 1971, KKR Stephen Tong di Stadion Klabat mencetak sejarah. 

Sebanyak 60 ribu orang hadir.

Hampir separuh kota hadir, menyebabkan goncangan di Manado.

Banyak tempat hiburan dan miras yang tutup. 

Kemudian, pada KKR tahun 2000-an, Stephen Tong mengumandangkan sesuatu yang menggoncang Manado

"Saya minta anak muda Manado. Jangan mau dikirim ke luar daerah jadi pelacur. Stop ekspor pelacur. Eksporlah hamba Tuhan," kata dia. 

Kemudian pada kebaktian Paskah 2022, Stephen Tong menantang warga Manado untuk kembali pada Injil yang sejati. 

Stephen Tong menunjukkan semangat dari seseorang yang sangat patuh pada Injil dengan tetap bertahan di hujan, kendati usianya sudah 82 tahun. 

Profil Stephen Tong

Siapa umat Kristen Indonesia tak kenal Stephen Tong?

Stephen Tong adalah tokoh Teologi Kristen Reformed dunia.

Khotbahnya telah menjangkau seluruh dunia.

Pemikirannya tajam, membela teologi Alkitabiah Calvinisme dan mengkritik teologi kemakmuran. 

Manado adalah tempat yang kerap dikunjungi Stephen Tong.

Dalam setiap khotbahnya di Manado, Tong kerap mengatakan hal ini. 

Baca juga: Isi Surat Cinta Fans Ferdy Sambo, Syarifah Berharap Bisa Jadi Istri Kedua Suami Putri Chandrawathi

Baca juga: Jadwal Piala Dunia 2022 Malam Ini: Perancis vs Polandia dan Inggris vs Senegal

"Saya minta anak muda Manado. Jangan mau dikirim ke luar daerah jadi pelacur. Stop ekspor pelacur. Eksporlah hamba Tuhan," kata dia. 

Tong berharap Manado dapat memproduksi hamba Tuhan yang dikirim ke seluruh Indonesia untuk mengajarkan injil.

Stephen Tong adalah seorang pendeta Kristen yang dilahirkan di Xiamen, Provinsi Fujian, China.

Ia kemudian menjadi warga negara Indonesia dan saat ini tinggal di Jakarta.

Sejak usia 17 tahun telah dipanggil untuk menjadi penginjil.

Ia adalah salah satu tokoh teologi Reformed terkemuka di dunia.

Ia sering mengadakan seminar-seminar di seluruh dunia secara teratur setiap tahun.

Ia juga mendirikan Stephen Tong Evangelistic Ministries International (STEMI) dan anggota International Consultants of the Lausanne Committee of World Evangelization.

Selain seorang pendeta, ia juga seorang komposer, konduktor, seniman, dan arsitek.

Pdt Stephen Tong selama 25 tahun mengajar teologi dan filosofi di Seminari Alkitab Asia Tenggara di Malang dan saat ini mengajar di Sekolah Tinggi Teologi Reformed Injili Internasional (STTRII) di Jakarta yang ia dirikan.

Ia telah menulis lebih dari 75 buku.

Pada tahun 1990 ia mendirikan Gereja Reformed Injili Indonesia (GRII), termasuk sebuah seminari, Institut Reformed, Jakarta Oratorio Society, departemen literatur, dan pusat penerjemahan teologi, serta pusat aktivitas-aktivitas evangelistik, seminar, dan konseling.

Pada tahun 1996 Pdt Tong mendirikan Reformed Institute for Christianity and 21st Century di Washington D.C., Amerika Serikat.

Ia dikenal sebagai pengritik keras gerakan karismatik, new age movement, postmodernism, seni kontemporer, psikologi, budaya barat, budaya timur, filosofi, dan Teologi Kemakmuran.

Sebagai pendeta, ia memiliki pengetahuan luas di bidang seni, musik, filsafat, sejarah, dan arsitektur.

Foto sendiri  Yohanes Rumengan
Humas Panitia Natal 2022 STEMI Manado, Yohanes Rumengan.

Ia telah menulis banyak lagu gereja, menulis banyak buku rohani dan merancang beberapa bangunan gereja.

Seminar-seminarnya diadakan di berbagai kota di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya; dan di kota-kota mancanegara seperti di Cambridge (Massachusetts Institute of Technology), Hong Kong (China Graduate School of Theology), Taiwan (China Evangelical Seminary), Singapura (Trinity Theological College), Westminster Theological Seminary, Regent College, Columbia University, University of California at Berkeley, Stanford University, University of Maryland, dan Cornell University.

Ia menyampaikan kotbah dalam bahasa Indonesia, Mandarin, dialek Fujian, dan Inggris.

Pendidikan

Stephen Tong memperoleh gelar Bachelor Degree in Theology  dari Seminari Alkitab Asia Tenggara (SAAT) di Malang, Indonesia, di mana ia kemudian melayani di fakultas dan mengajar teologi dan filsafat selama 25 tahun.

Pada tahun 1985, Stephen Tong dianugerahi gelar doktor kehormatan dalam kepemimpinan dalam penginjilan Kristen dari La Madrid International Academy of Leadership di Manila, Filipina.

Pada bulan Mei 2008, ia menerima gelar kehormatan Doctor of Divinity dari Westminster Theological Seminary, Philadelphia, USA.

Karier musik

Selain sebagai pendeta, Stephen Tong juga dikenal sebagai salah satu konduktor musik.

Sejak kecil, ia memiliki sensitivitas yang sangat tinggi terhadap segala bentuk seni, termasuk musik, lukisan, arsitektur, dan seni pahat.

Ia mengamati dan mempelajari seni-seni tersebut sejak kecilnya secara otodidak.

Ia telah menciptakan musik sejak usia 16 tahun dan memimpin oratorio sejak umur 17.

Sejak saat itu, ia telah memimpin oratorio dan musik gerejawi baik di Seminari Alkitab Asia Tenggara maupun gereja-gereja yang ia layani.

Pada tahun 1986 ia mendirikan Jakarta Oratorio Society yang melakukan penampilan di Jakarta dan di kota-kota besar lainnya di Indonesia, Singapura, Kuala Lumpur, Hong Kong, Taiwan, dan Malaysia.

Konser-konser tersebut dihadiri oleh ribuan orang dan mendapatkan sambutan yang positif.

Baca juga: Rekomendasi 25 Ucapan Selamat dan Harapan Natal untuk Sahabat dalam Bahasa Inggris

Baca juga: Mendikbudristek Nadiem Makarim: 320 Ribu Guru Honorer Bakal Diangkat Jadi PPPK

Ia memecahkan rekor pada 1985 dengan menarik 27 ribu pengunjung pada konser di tujuh kota (Malang, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Solo, Bandung, dan Jakarta) untuk memperingati seratus tahun J.S. Bach dan G.F. Handel.

Konser tur tersebut menuai banyak pujian dari berbagai kritikus dan pecinta seni.

Salah satu mimpinya yang baru terwujud adalah pendirian Katedral Mesias di Jakarta pada tahun 2008, tepatnya di gedung Gereja Reformed Injili Indonesia pusat.

Penyelesaian gedung tersebut diliput secara khusus oleh jurnalis mancanegara, termasuk dari Reuters dan Wall Street Journal.

Pada bulan Desember 2008, Stephen Tong kembali membuat rekor dengan menarik 9 ribu pengunjung ke pagelaran musik lengkap Messiah oleh Handel di Katedral Mesias.

Ini adalah rekor penampilan musik klasik terbesar di Indonesia.

Pendeta Stephen Tong
Pendeta Stephen Tong (Kolase/Istimewa/Net)

Dalam acara tersebut Stephen Tong memimpin 200 orang lebih anggota koor dan orkestra Jakarta Oratorio Society.(*)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved