Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Piala Dunia 2022

Mohammed Kudus Ubah Stereotipe Buruk Kampung Halaman, Pemain Timnas Ghana yang Kian Moncer

Inilah sosok Mohammed Kudus, pemain Timnas Ghana yang moncer di Piala Dunia 2022, kini ubah stereotipe buruk tentang kampung halamannya

Editor: Erlina Langi
Khaled DESOUKI / AFP
Gelandang Ghana Mohammed Kudus merayakan gol ketiga timnya selama pertandingan sepak bola Grup H Piala Dunia 2022 Qatar antara Korea Selatan dan Ghana di Stadion Education City di Al-Rayyan, barat Doha, Senin (28 November 2022). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Moncer di Piala Dunia 2022 Qatar, pesepak bola yang bergabung bersama klub Belanda, Ajax Amsterdam ini makin tersorot publik.

Pasalnya, sosok Mohammed Kudus, pemain Timnas Ghana tersebut ternyata lahir di daerah yang dapat dikatakan sebagai daerah yang rawan.

Kini Mohammed Kudus mulai mengubah stereotipe buruk tentang kampung halamannya.

Mohammed Kudus lahir di daerah Nima, Accra, Ghana, pada 2 Agustus 2000.

Mengutip dari Al Jazeera, wilayah Nima identik dengan kawasan geng kejahatan, dan penyalahgunaan narkoba.

Baca juga: Aroma Balas Dendam, Langkah Ghana Masuk Semifinal Piala Dunia Hancur Gegara Luis Suarez

Bek Ghana Mohammed Salisu (Kiri) merayakan gol pembuka dengan rekan setimnya gelandang Ghana Salis Abdul Samed selama pertandingan sepak bola Grup H Piala Dunia 2022 Qatar antara Korea Selatan dan Ghana di Stadion Kota Pendidikan di Al-Rayyan, barat Doha, Senin (28 November 2022).
Bek Ghana Mohammed Salisu (Kiri) merayakan gol pembuka dengan rekan setimnya gelandang Ghana Salis Abdul Samed selama pertandingan sepak bola Grup H Piala Dunia 2022 Qatar antara Korea Selatan dan Ghana di Stadion Kota Pendidikan di Al-Rayyan, barat Doha, Senin (28 November 2022). (AFP/JUNG YEON-JE)

Hingga sekarang, siapa pun yang lahir atau dibesarkan di daerah itu bakal dianggap sebagai seseorang yang buruk.

Dalam beberapa tahun terakhir ini, sejumlah warga sipil menentang stereotipe ini, termasuk Presiden Ghana Nana Akufo-Addo.

Sementara Kudus telah menggunakan sepak bola untuk 'menyinari' kampungnya.

Pria berumur 22 tahun tersebut menjalani masa kecilnya dengan bergabung ke klub sepak bola Strong Tower FC.

Saat di klubnya tersebut, ia mendominasi permainan dalam sebuah pertandingan dan menunjukkan kemampuan bawaan yang jarang dimiliki pemain seusianya.

Baca juga: Skenario Uruguay, Korea Selatan dan Ghana Dampingi Portugal, Lolos Babak 16 Besar Piala Dunia 2022

“Saya pertama kali melihat Kudus bermain di jalan, dan saya langsung melihat pemain bagus dalam dirinya,” kata Joshua 'Ayoba' Awuah, manajer Strong Tower, yang menemukan Kudus dan membawanya ke jalan menuju kejayaan.

“Saya mengundangnya ke tempat latihan saya, dan dia luar biasa sejak hari pertama,” kata Awuah.

“Saya menamainya 'yang terbaik di dunia'."

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved