Penemuan Mayat di Kalideres
Polisi Ungkap Bukti Baru Kasus 1 Keluarga Tewas di Kalideres, Ditemukan Buku Mantra Hingga Kemenyan
Simak update kasus satu keluarga tewas secara misterius di Kalideres berikut ini.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Update kasus satu keluarga tewas di Kalideres.
Pihak kepolisian masih terus melakukan penyidikan terhadap kasus satu keluarga tewas secara misterius ini.
Sejumlah penemuan demi penemuan ditemukan pihak kepolisian dan diungkap kepada publik.
Terbaru polisi menemukan bukti-bukti baru di TKP penemuan jenazah para korban.

Baca juga: Update Kasus Satu Keluarga yang Tewas Misterius di Kalideres, Dian Sering Hubungi Sosok Ini
Bukti-bukti baru tersebut berupa buku lintas agama, mantra, hingga kemenyan yang ditemukan di rumah para korban.
Berdasarkan penemuan bukti baru itu, diduga barang-barang tersebut digunakan salah satu korban tewas untuk melakukan ritual tertentu.
"Ditemukan juga buku-buku lintas agama, serta mantra, dan kemenyan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Selasa (29/11/2022).
Hengki menambahkan, salah satu korban yang adalah paman Dian bernama Budiyanto diduga kerap menjalani ritual.
Hal itu diketahui setelah ditemukan keidentikan terkait ritual tertentu sesuai keterangan saksi dan bukti-bukti di lokasi.
"Hal ini mengakibatkan ada suatu kepercayaan dalam keluarga tersebut bahwa upaya untuk membuat kondisi lebih baik atau mengatasi masalah yang terjadi dalam keluarga, dilakukan melalui ritual tertentu," ujar Hengki.
Polisi sebelumnya mengungkap sosok terakhir yang tewas dalam kasus kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat.
Dia adalah Dian Febbyana (42).
"Dugaan kuat yang meninggal terakhir adalah Dian, putri dari Rudiyanto dan Reni Margaretha," kata Hengki kepada wartawan, Sabtu (26/11/2022).
Hengki mengungkapkan, jasad Dian ditemukan di sebelah jenazah ibunya di sebuah kamar yang terkunci dari dalam.
"Dan pada saat di TKP, posisinya adalah di dalam kamar bersama jenazah ibunya yang sudah terjadi mumifikasi, namun terlihat terawat.
Maksudnya alas tidurnya rapi, kasurnya rapi.
Ada kain di bawah jenazah ibunya," ungkap dia.
"Jenazah Dian ada di sebelahnya sambil memeluk guling, dan kamar di kunci dari dalam," tambahnya.
Kulkas milik keluarga tewas di Kalideres berpintu empat (Tribun Jakarta)
Dalam kasus ini, terdapat empat korban yang ditemukan tewas membusuk pada 10 November 2022.
Keempatnya yaitu Rudyanto Gunawan (71) dan istrinya K Margaretha Gunawan (68), anaknya Dian Febbyana (42), dan ipar Budyanto Gunawan (69).
Jasad Rudyanto Gunawan dan istrinya K Margaretha Gunawan ditemukan di dua kamar berbeda.
Sedangkan Dian ditemukan tewas di lantai, dan korban Budyanto Gunawan ditemukan di sofa.
Kombes Hengki Haryadi mengatakan, ada satu korban yang diduga sudah tewas sejak Mei 2022.
Hal itu diketahui saat penyidik memeriksa tiga orang saksi yang merupakan mediator jual beli rumah dan pegawai koperasi simpan pinjam.
"Dia mengajak rekannya, sama-sama mediator penjualan rumah.
Baca juga: Dua Kejanggalan Kasus Penemuan Mayat 4 Orang Sekeluarga di Kalideres, Dian Sering Menangis
Nah saat itu, salah satu pemilik ataupun yang meninggal di rumah tersebut, atas nama almarhum Budiyanto ini menghubungi ke para saksi ini untuk menjual rumah tersebut," kata Hengki kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (21/11/2022).
Berdasarkan keterangan saksi, lanjut Hengki, Budiyanto sangat aktif menghubungi mediator jual beli rumah.
Namun, Hengki menyebut ada yang tidak lazim ketika Budiyanto hendak menjual rumah tersebut.
"Ada hal yang sangat tidak lazim di sini.
Pada saat ditemui mediator ini, (Budiyanto) langsung menyerahkan sertifikat asli," ungkap Hengki.
"Karena waktu sempat putus asa tidak ketemu pembelinya siapa yang ingin seharga Rp 1,2 miliar akhirnya dikembalikan sertifikat itu kepada almarhum Budiyanto ini.
Tetap ditolak, suruh pegang lagi," tambahnya.
Di dalam rumah tersebut, para saksi sudah mencium bau busuk.
Namun, Budiyanto berkilah hanya bau got.
"Kemudian ditanyakan ibu Reni ada di mana, "sedang tidur di dalam'," tutur Hengki.
Setelahnya, seorang saksi pegawai koperasi simpan pinjam menyalakan flash ke arah kamar Reni Margaretha.
Saksi itu terkejut hingga lari ke luar rumah.
"Pegawai koperasi simpan pinjam ini menghidupkan flash HP-nya.
Begitu dilihat langsung yang bersangkutan teriak takbir Allahu Akbar.
Ini sudah mayat di tanggal 13 Mei," kata Hengki.
Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com
Baca Berita Tribun Manado disini: