Dua Hal Ini yang Buat Bharada E Terpaksa Tembak Brigadir J, Pangkat Seperti Langit dan Bumi
Bahkan Eliezer menyebut rentang pangkatnya dengan Ferdy Sambo yang merupakan jenderal bintang dua itu bagaikan langit dan bumi.
Lantas Eliezer menjawab hanya dirinya dan Ferdy Sambo.
"Saat saya datang, ada Pak FS saja," katanya di dalam persidangan.
Kemudian Eliezer diperintahkan untuk duduk di sofa.
Setelah duduk di sofa, Ferdy Sambo mulai bertanya terkait peristiwa yang terjadi di Magelang.
Tak lama kemudian, Putri Candrawathi menghampiri dan duduk di samping suaminya Ferdy Sambo.
"Kemudian, baru dia (Ferdy Sambo) bilang Yosua sudah melecehkan ibu di Magelang. Dengar itu, saya kaget, takut karena posisi kami ajudan di Magelang," katanya.
Disebut Eliezer bahwa pada saat itu Putri dan Sambo sempat berbincang berdua dengan volume suara rendah.
Namun, dia mendengar bahwa Putri berbicara mengenai CCTV dan sarung tangan.
"Tidak jelas, Yang Mulia. Tapi saya ada dengar CCTV dan sarung tangan," kata Eliezer.
Kemudian dengan seksama, Eliezer pun memperhatikan cerita Ferdy Sambo soal pelecehan seksual terhadap Putri pada saat itu.
Meski demikian, di dalam hatinya tersimpan tanda tanya terkait cerita tersebut.
"Dalam hati saya, ini betul kah?" kata Eliezer.
Kemudian Ferdy Sambo terlihat marah sembari mengeluarkan kata-kata bahwa martabat keluarganya telah dinodai.
"Kemudian dia bilang, kurang ajar, dia (Brigadir J) menghina harkat dan martabat keluarga saya.' Dia emosi, nangis," ujarnya.
Sembari menangis, Ferdy Sambo pun mengucapkan kekesalan dan kemarahannya kepada Brigadir J.
"Dia (Ferdy Sambo) bilang memang harus dikasih mati anak itu," ujarnya.
Eliezer pun terdiam karena ketakutan.
Ditambah, saaat itu Ferdy Sambo menyuruhnya untuk membunuh Brigadir J.
"Dia bilang, nanti kau tembak Yosua, nanti saya jaga kamu," katanya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Ashri Fadilla)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com