Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gempa Cianjur

Gempa Cianjur Senin Siang, Guncangan di Darat dengan Kedalaman 10 Kilometer

Gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, Senin (28/11/2022). Guncangan di darat dengan kedalaman 10 kilometer.

Penulis: Frandi Piring | Editor: Frandi Piring
BMKG
Gempa di Cianjur Senin 28 November 2022, Siang. Guncangan di Darat dengan Kedalaman 10 Kilometer 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Info terkini gempa bumi kembali terjadi di Cianjur, Jawa Barat, Senin (28/11/2022).

BMKG mencatat, gempa Cianjur yang terjadi pada pukul 12:28 WIB siang ini berpusat di darat.

Kedalaman gempa 10 km dan dirasakan dengan skala III di daerah Cugenang.

Guncangan gempa berkekuatan magnitudo 2.3.

"#Gempa Mag:2.3, 28-Nov-22 12:28:49 WIB, Lok:6.82 LS, 107.07 BT (Pusat gempa berada di darat 7 km Baratlaut Kab. Cianjur),
Kedlmn:10 Km Dirasakan (MMI) III Cugenang #BMKG" lapor BMKG dalam unggahan akun twitter resmi @Infobmkg

Update tragedi gempa di Cianjur

Sebelumnya diketahui gempa bumi melanda wilayah Cianjur, Jawa Barat.

Gempa bumi terkini melanda di wilayah Kabupaten Cianjur, Jabar, Senin (28/11/2022) pagi.
Gempa bumi terkini melanda di wilayah Kabupaten Cianjur, Jabar, Senin (28/11/2022) pagi. (BMKG)

Gempa berkekuatan magnitudo 5,6 menyebabkan bangunan rusak hingga terjadi longsor.

Terkait hal tersebut ratusan orang dilaporkan meninggal dunia.

Bahkan ada beberapa yang belum ditemukan.

Hingga saat ini aparat masih terus mencari pada korban gempa di Cianjur.

Kabar terbaru masih ada 14 korban yang hilang akibat gempa Cianjur.

Pencarian korban oleh Tim SAR Gabungan difokuskan ke beberapa titik.

Berikut ini penjelasan soal pencarian para korban gempa Cianjur.

Tim SAR Gabungan melanjutkan pencarian korban pasca-gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, Minggu (27/11/2022).

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkan masih ada 14 korban hilang akibat gempa Cianjur hingga Sabtu (26/11/2022) sore.

Kini, pada hari ketujuh pasca-gempa, Tim SAR Gabungan melakukan proses pencarian korban di beberapa titik.

Berdasarkan tayangan Breaking News Kompas TV, Minggu (27/11/2022) pukul 11.10 WIB, Tim SAR Gabungan masih melakukan pencarian korban di wilayah Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.

Menurut Analisis Pencarian dan Pertolongan Basarnas, Joshua Banjarnahor, pencarian pagi ini, difokuskan ke tiga titik pencarian, meliputi Cijedil, Cicadas, dan area warung Shinta.

"Kita hari ini dibagi menjadi tiga worksite, RT.03 Desa Cijedil, Kampung Cicadas, dan area Warung Shinta," ucapnya di lokasi pencarian, Minggu (27/11/2022).

Selain tiga titik tersebut, Joshua menyebut, pihaknya akan tetap melakukan monitoring di titik lainnya.

Sementara itu, sejumlah kendala pun dialami Tim SAR Gabungan, termasuk kondisi cuaca.

"Kendalanya cuaca, cuacanya biasanya hujan di siang hari, tadi ada gempa susulan," ungkap Joshua.

Joshua mengatakan, pihaknya akan terus berupaya melakukan pencarian untuk menemukan korban terdampak gempa Cianjur.

Perkembangan terbaru berdasarkan laporan Jurnalis Kompas TV, terdapat satu jenazah yang ditemukan pada Minggu pagi.

Jenazah tersebut, lantas dibawa RSUD Sayang Cianjur untuk dilakukan proses identifikasi lebih lanjut.

"Sekitar jam 08.00 WIB, kami mengkonfirmasi Tim DVI Jabar, bahwa ada satu jenazah yang masuk ke bagian forensik RSUD Sayang ini untuk identifikasi," kata Reza Pratama di Posko DVI Polda Jawa Barat, RSUD Sayang Cianjur, Minggu pagi.

Penampakan dari udara bangunan Pesantren Al Mubarok yang amblas dan rumah warga yang terangkat akibat gempa Cianjur di Kampung Cisarua, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (26/11/2022). Akibat gempa bumi di kawasan Cianjur berkekuatan 5.6 magnitudo yang terjadi pada Senin, 21 November 2022, lebih dari 160 bangunan di kampung ini mengalami kerusakan sangat parah. Jalan utama di Kampung Cisarua juga mengalami keretakan, pergeseran, dan amblas. TribunnewsDepok.com/Alex Suban
Penampakan dari udara bangunan Pesantren Al Mubarok yang amblas dan rumah warga yang terangkat akibat gempa Cianjur di Kampung Cisarua, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (26/11/2022). Akibat gempa bumi di kawasan Cianjur berkekuatan 5.6 magnitudo yang terjadi pada Senin, 21 November 2022, lebih dari 160 bangunan di kampung ini mengalami kerusakan sangat parah. Jalan utama di Kampung Cisarua juga mengalami keretakan, pergeseran, dan amblas. TribunnewsDepok.com/Alex Suban (TribunnewsDepok.com/Alex Suban)

Sebagai informasi, ratusan orang meninggal pasca-gempa yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) lalu.

Hingga Sabtu (26/11/2022) pukul 17.00 WIB, jumlah meninggal mencapai 318 orang dan 7.729 orang luka-luka.

Kemudian, sebanyak 73.693 warga mengungsi di sejumlah titik pengungsian.

Menurut Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Mayjen TNI Fajar Setyawan, total jumlah korban hilang yang sebelumnya 24 berkurang menjadi 14 orang hingga Sabtu kemarin.

"Korban jiwa, meninggal dunia berjumlah 318 orang. Hasil pencarian hari ini (Sabtu), ada 8 jiwa per 17.00 WIB," katanya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube BPNB Indonesia, Minggu (27/11/2022).

Alat Berat Dikerahkan

Tim SAR Gabungan masih terus dilakukan hingga Minggu (27/11/2022) siang ini.

Kepala Kantor SAR Bandung, Jumaril selaku SAR Misson Coordinator, menjelaskan proses pencarian difokuskan di tiga titik.

"Area pencarian tetap dibagi menjadi tiga worksite yaitu worksite 1 Warung Sate Shinta, worksite 2 Cijedil, dan worksite 3 di Kampung Cicadas yang dilaporkan masih ada laporan warga yang hilang," katanya, dilansir TribunJabar.id.

Menurut Jumaril, strategi yang dilakukan dalam pencarian, dengan memaksimalkan semua personel yang ada baik internal basarnas ataupun potensi SAR atau relawan.

"Selain itu juga tim masih memberdayakan anjing pelacak untuk melakukan deteksi di tempat tempat yang dicurigai ada korban serta penggunaan life detector," ucapnya.

Startegi lainnya, lanjut Jumaril, tim SAR gabungan juga diharapkan bisa memaksimalkan alkon dan alat berat untuk dapat mengevakuasi warga yang hilang.

"Kendala yang dihadapi tim selama enam hari melaksanakan pencarian di lokasi yaitu terkait cuaca di lapangan serta gempa susulan masih terjadi sehingga riskan dan perlu hati-hati," kata Jumaril.

Dikatakan, Basarnas juga sudah menempatkan safety officer di setiap site untuk memantau pergerakan yang sekiranya membahayakan tim SAR gabungan.

"Kami juga telah mengimbau seluruh anggota tim SAR gabungan untuk memperhatikan kondisi fisik. Jika sudah lelah agar beristirahat."

"Kami didukung oleh tim medis, baik dokter atau perawat bagi seluruh tim SAR yang poskonya berada di Posko SAR Gabungan," jelas Jumaril.

Ikuti dan Baca Berita Tribun Manado di Google News

(TribunManado.co.id)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved