Rangkaian Prosesi Pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Godono, Akan Pakai 10 Kereta Kuda
Artinya, ngunduh mantu adalah ketika orang tua mendapatkan seorang menantu saat menikahkan anak laki-lakinya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Prosesi pernikahan Erina Gudono dan Kaesang Pangarep diprediksi akan panjang.
Berdasarkan infomasi paling kurang tiga hari lamanya.
Ada sejumlah prosesi yang akan dilaksanakan, di antaranya adalah ngunduh mantu.
Baca juga: Erina Gudono Bantah Sebarkan Undangan Pernikahan Digital, Sudah Beredar Banyak
Persiapan pernikahan Kaesang dan Erina sudah 100 persen.(Instagram)
selain itu panitia juga menyiapkan sejumlah hiburan.
Namun yang akan menarik perhatian nanti adalah gelaran ngunduh mantu tersebut.
Prosesi penyambutan mempelai perempuan berdasarkan adat jawa.
Pesta pernikahan ini diperkirakan bakal besar dan meriah.
Baca juga: Ternyata Ini Alasan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Pilih Menikah di Tanggal 10 Desember 2022
Prosesi ngunduh mantu bakal mewarnai pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono.
Sebelumnya diberitakan TribunSolo.com, Rumah Dinas Wali Kota Solo Loji Gandrung dan Pura Mangkunegaran akan menjadi lokasi pelaksanaan prosesi pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono.
Proses pernikahan tersebut akan dilangsungkan Minggu (11/12/2022).
Pemakaian Loji Gandrung dan Pura Mangkunegaran sebagai lokasi pernikahan Kaesang dan Erina disampaikan langsung Erick Thohir.
Pria yang juga kini menjabat Menteri BUMN tersebut menyampaikan bila Loji Gandrung akan menjadi lokasi untuk menyelenggarakan prosesi adat.
Baca juga: Ini Tanggal Pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, Sudah 100 Persen
Sementara untuk Pura Mangkunegaran, itu akan digunakan untuk tasyakuran menerima para tamu.
"Ngunduh mantu di Loji Gandrung baru naik kereta ke sini (Pura Mangkunegaran)," jelas dia.
"Tentu adat istiadat kita hormati di sini," tambahnya.
Erick mengatakan bila beberapa kereta kuda telah disiapkan untuk membawa pengantin dan keluarga untuk sampai ke Pura Mangkunegaran.
"Ada kurang lebih 9-10 kereta. Pengantin menyapa, masyarakat beraktivitas normal," terang dia.
Selain itu, akan ada 9 titik pertunjukan yang tersebar di sepanjang rute kirab dari Loji Gandrung menuju Pura Mangkunegaran.
"Hiburan masyarakat musik lokal. Musisi rakyat mesti diangkat supaya dikenal. Ini menjadi bagian bagaimana komunitas dilibatkan," tuturnya.
Dia berharap perhelatan ini dapat membentuk kesadaran masyarakat akan kekayaan budaya di Indonesia.
"Ini bagian dari pembelajaran pembangunan kultur dan budaya mempromosikan sejarah kita," tuturnya.
Apa Itu Ngunduh Mantu?
Melansir Tribun Palu, ngunduh mantu merupakan prosesi penyambutan kehadiran mempelai wanita sebagai anggota keluarga baru di keluarga mempelai pria.
Ngunduh mantu berasal dari kata bahasa jawa, yakni ngunduh yang berarti panen dan mantu artinya menantu.
Artinya, ngunduh mantu adalah ketika orang tua mendapatkan seorang menantu saat menikahkan anak laki-lakinya.
Prosesi ngunduh mantu merupakan acara yang sakral dalam pernikahan adat Jawa.
Pasalnya, pesta pernikahan dilakukan oleh pihak keluarga wanita.
Sehingga keluarga mempelai wanitalah yang mempunyai hajat, dan untuk keluarga pria hanya bisa mengikutinya saja, oleh karena itu, ngunduh mantu ini tidak wajib dilakukan.
Untuk dapat diakui dalam suatu status sosial, maka pihak mempelai pria menyelenggarakan pesta pernikahan.
Rangkaian Tradisi Ngunduh Mantu
Prosesi upacara ini diawali dengan kedua pengantin dan orangtua pengantin wanita beserta rombongannya hadir di rumah besan atau mertua.
Orangtua pengantin pria lantas menyambut kehadiran orang tua pengantin perempuan dan rombongannya. Biasanya diiringi dengan musik Gendhing Boyong Pengantin.
Kemudian ibu dari pengantin pria akan melingkarkan kain motif Sidomukti di kedua bahu mempelai.
Orangtua pengantin pria dan wanita saling berjabat tangan dengan iring-iringan Gendhing Boyong Basuki.
Kedua mempelai diiringi oleh orangtua keduanya menuju ke pelaminan yang dilanjutkan dengan sungkem.
Sungkem dilakukan anak dengan bersimpuh di kaki orang tua untuk mengucapkan terima kasih dan meminta maaf.
Pengantin lantas kembali duduk di pelaminan dan diapit oleh kedua orangtua. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com