Piala Dunia 2022
Dokter Timnas Brasil Ungkap Kondisi Neymar, Bisa Main Lagi di Piala Dunia 2022?
Kemenangan timnas Brasil atas Serbia diwarnai dengan cederanya penyerang andalan mereka, Neymar.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kemenangan timnas Brasil atas Serbia diwarnai dengan cederanya penyerang andalan mereka, Neymar.
Kondisi Neymar pun kini menjadi perhatian.
Neymar dipastikan bakal absen hingga babak penyisihan grup Piala Dunia 2022 usai.
Baca juga: Profil Frenkie de Jong, Penyabet Gelar MOTM, Gelandang Timnas Belanda di Piala Dunia 2022 Qatar
Neymar didiagnosa mengalami masalah pada ligamen lateral ankle kaki kanannya.
Pada pertandingan melawan Serbia, Neymar tak dapat melanjutkan pertandingan.
Rekan Lionel Messi di PSG tersebut terpaksa ditarik keluar pada menit ke 80.
Neymar kemudian digantikan oleh winger Manchester United Antony.
Permainan keras Timnas Serbia menjadi faktor utama cederanya pemain milik Paris Saint-Germian itu.
Per catatan Sofascore, Neymar dilanggar sebanyak sembilan kali oleh pare pemain Timnas Serbia.
Catatan tersebut menjadi jumlah pelanggaran paling banyak kepada individu pemain di Piala Dunia 2022 ini.
Neymar terlihat menangis saat duduk di bangku cadangan Selecao (julukan Timnas Brasil).
Pun saat dirinya jalan masuk ke dalam lorong Lusail Stadium, pemain berusia 30 tahun itu berjalan pincang.
Ankle kaki kanannya pun terlihat membengkak dan harus dikompres dengan es batu.
“Pemeriksaan menunjukkan cedera ligamen lateral pada pergelangan kaki kanan Neymar,"
"Bersamaan dengan pembengkakan tulang kecil, dan cedera ligamen di pergelangan kaki kiri Danilo,” kata Dokter Timnas Brasil, Rodrigo Lasmar, dilansir Globo.com.
“Penting untuk tetap tenang dan mengevaluasi setiap harinya. Tujuannya adalah memulihkan mereka untuk sisa kompetisi,” katanya.
Sebagai pemain yang doyan melakukan dribel, Neymar memang menjadi makanan empuk bagi pemain lawan.
Di Piala Dunia 2018 lalu, eks pemain Barcelona itu juga mencatatkan rekor sebagai pemain yang paling sering dilanggar di babak fase grup.
Untungnya, kedalaman skuad yang dimiliki Tite membuat ia memiliki stok melimpah untuk mencari pengganti Neymar.
Nama-nama seperti Antony, Rodrygo, hingga Gabriel Martinelli menjadi pemain ideal sebagai pengganti ideal pemain yang bersinar bersama Santos FC itu.
Sejarah Jersey Timnas Brasil, Awalnya Bukan Warna Kuning
Timnas Brasil memiliki sejarah panjang di Piala Dunia.
Hingga saat ini Brasil menjadi pemegang terbanyak gelar juara Piala Dunia.
5 bintang terpasang di jersey timnas Brasil menandakan jumlah gelar juara Piala Dunia.
Timnas Brasil identik dengan jersey berwarna kuning.
Ternyata penggunaan jersey warna kuning timnas Brasil bukanlah tanpa sebab.
Dikutip dari historyofsoccer.info, Brasil pada awalnya menggunakan jersey berwarna putih dengan kerah berwarna biru.
Namun, setelah Brasil mengalami kekalahan 2-1 dari Uruguay di final Piala Dunia 1950, warna jersey ini dianggap tidak cukup patriotik.
Berawal dari hal itu, surat kabar yang berbasis di Rio, Correio da Manhã mengadakan kompetisi bagi para pendukung Selecao (julukan Timnas Brasil) untuk mengirimkan desain jersey sepak bola brazil terbaru yang menyerupai bendera negara.
Menurut surat kabar tersebut, lebih dari 300 desainer bersaing untuk membuat desain jersey.
Aturan kontes menetapkan bahwa desainer harus mempertimbangkan seluruh perlengkapan, termasuk jersey Brasil, celana pendek, dan kaus kaki.
Selain itu, desain pemenang yang dipilih dapat dipakai pada olahraga lain atas kebijaksanaan Pemerintah Brasil.
Ditetapkan juga bahwa kaus sepak bola harus mengandung simbol CBD (konfederasi sepak bola Brasil sebelum berganti nama menjadi CBF) dan tidak memiliki bendera nasional atau tulisan “Brasil”.
Pemenang kontes ini adalah Aldyr Garcia Schlee, remaja berusia 19 tahun dari Pelotas, Brasil Selatan.
Ia menghasilkan desain jersey dengan kombinasi kemeja kuning-hijau dengan celana pendek biru-putih.
Pada saat kontes, perancang jersey sepak bola Brasil yang baru itu sedang bekerja sebagai ilustrator untuk surat kabar lokal di Pelotas, dan Rio Grande do Sul.
Saat remaja, ia berlatih membuat sketsa sambil duduk di tribun stadion.
Namun, di final Piala Dunia 1958, Brasil tidak bermain dengan jersey kuning itu.
Telah diputuskan oleh FIFA bahwa Swedia, tim tuan rumah, akan mengenakan seragam resmi mereka (warna kuning).
Brasil kemudian memakai jersey berwarna biru untuk final tersebut, warna mantel St. Aparecida, santo pelindung Brasil.
Meskipun mereka memenangkan final 1958, Brasil baru mengangkat trofi piala dunia dengan jersey warna kuning keemasan itu pada tahun 1962.
Pada saat Piala Dunia 1970 tiba, kaus sepak bola Brasil yang baru sudah menjadi ikon setelah Seleção menaklukkan dunia secara berturut-turut antara tahun 1958 dan 1962.
Brasil kemudian kembali memenangkan Piala Dunia pada tahun 1994 dan 1998.
Telah tayang di Tribunnews.com