Mafia Solar di Manado
Modus Baru Mafia Solar di Manado Sulawesi Utara
6000 per liter dijual 11 ribu. Cuan besar diperoleh. Kendaraan yang memodifikasi bagiannya agar dapat memuat lebih banyak.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Lebih dari itu, antrean menggerus pendapatan sopir.
Migi mengaku pendapatannya berkurang jauh.
"Biasa sebulan dapat Rp 5 juta, kini hanya Rp 3 juta karena waktu sudah terpotong. Tak hanya saya rugi, tapi eignaar (pemilik, -red) kendaraan ini juga merugi," katanya.
Ia meminta pemerintah agar mencari solusi dari masalah tersebut.
Dia bahkan tak keberatan jika BBM solar dinaikkan harganya hingga Rp 9 ribu per liter.
"Asalkan ada penambahan kuota dan mudah diperoleh," katanya.
Daniel, sopir lainnya, mengatakan antrean solar membuat sopir dirugikan lahir dan batin.
Ia mengaku pendapatannya turun drastis.
"Dari Rp 6 juta per bulan tinggal Rp 3 juta. Lantas bagaimana hidup kini dengan Rp 3 juta?" katanya.
Antrean solar juga menggerus kesehatannya.
Kolesterolnya meningkat.
"Saya sering pusing," katanya. (Art)
• Pelatih Portugal Pilih tak Tanya soal Manchester United ke Cristiano Ronaldo, CR7 Curhat ke Teman
• Peringatan Dini Besok Jumat 25 November 2022, Info BMKG Waspada Hujan Petir
• Hari Maleo Sedunia, Anak-anak di Bolsel Sulawesi Utara Ikut Lomba Mewarnai