KTT G20 Bali
Profil Wishnutama, Sosok Dibalik Layar Jamuan Makan Malam KTT G20, Eks Menteri Jokowi
Simak sosok dan profil Wishnutama, sosok dibalik layar gala dinner KTT G20 yang spektakuler.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Konferensi Tingkat Tinggi G20 atau KTT G20 di Bali telah selesai diselenggarakan.
Salah satu acara yang membuat para pemimpin negara terkesan adalah acara gala dinner atau acara jamuan makan malam di Garuda Wisnu Kencana (GWK) pada Selasa, (15/11/ 2022) malam.
Suksesnya acara gala dinner ini tak lepas dari tangan dan otak kreatif seorang Wishnutama.
Para pemimpin dan delegasi negara G20 nampak larut dalam alunan musik dan tarian nusantara yang disuguhkan.
Salah satu yang nampak terpukau dengan acara itu adalah Presiden China Xi Jinping.
Presiden China Xi Jinping mendatangi Presiden Jokowi dan mengangkat dua tangannya ketika acara sudah berakhir.
Bahkan, ada suatu momen di mana Presiden Jokowi memanggil Wishnutama, karena Perdana Menteri India, Modi dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken penasaran siapa sosok di balik acara yang megah tersebut.
Lantas seperti apa sosok dari Wishnutama yang berhasil membuat acara megah di KTT G20 ini?
Wishnutama merupakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) saat masa awal kepemimpinan kabinet Jokowi.
Namun pada reshuffle kabinet, Jokowi mencopot Wishnutama sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf).
Ia kemudian digantikan oleh Sandiaga Uno yang merupakan rival Jokowi saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2022.
Wishnutama juga sempat menjadi Creative Director dari acara Opening dan Closing Ceremony Asian Games 2018.
Ia kembali didapuk Jokowi kembali sebagai Chief Organizer of Welcoming Dinner atau Gala Dinner KTT G20 di Bali.
Memiliki pengalaman di dunia hiburan. membuat Wishnutama berhasil memberikan suguhan apik dalam berbagai acara besar di Indonesia.
Profil Wisnutama
Wishnutama lahir di Jayapura, Papua pada 4 Mei 1976. Ia dikenal sebagai pendiri sekaligus CEO NET TV.
Wishnutama merupakan suami dari Gista Putri.
Sebelumnya, Wishnutama pernah menikah dengan wina Widodo dan Wina Natalia.
Wishnutama memiliki 5 anak, yaitu Muhamad Sabian Tama, Sakina Adjani Tama, Salvaditya Tama, Sultan Saladyne Tama, dan Salima Putri Tama
Kiprah
Wishnutama mulai bekerja di dunia pertelevisian pada tahun 1994, di stasiun TV Indosiar yang ketika itu masih dimiliki oleh PT EMTEK milik Eddy Kusnadi Sariaatmadja.
Saat bekerja di Indosiar, ia menjabat sebagai Supervisor On Air Promotion. Setahun berselang, ia pindah ke divisi produksi sebagai Production Assistant.
Karir Wishnutama semakin bersinar. Ia diangkat menjadi Production Manager dan melahirkan sejumlah program andalan di Indosiar sepert Pesta, Gebyar BCA, Patroli, Satu Jam Bersama, dan Saksi.
Tahun 2001, ia pindah ke Trans TV menjadi Kepala Divisi Produksi. Selang dua tahun, kariernya kembali menanjak menjadi Direktur Operasional.
Setahun berikutnya, ia menjadi Wakil Direktur Utama atau Managing Director.
Ia juga sempat menjadi Direktur Utama TV 7 yang kemudian berubah nama menjadi Trans 7.
Dua tahun kemudian, Wishnutama diangkat menjadi Direktur Utama Trans TV.
Program-program andalan yang diproduksinya selama di Trans Corp seperti Extravaganza, Dunia Lain, Termehek-Mehek, Opera van Java, On The Spot, dan Indonesia Mencari Bakat.
Penghargaan yang pernah ia raih baik skala nasional maupun Asia di antaranya Asian Television Award dan Panasonic Award.
Wishnutama juga meraih gelar The Best CEO in Indonesia 2010 pilihan majalah SWA dan Indonesia Marketing Champion 2015 for the Broadcast, TV Pay & Media sector pilihan MarkPlus.
Tahun 2013 ia mendirikan NET Mediatama Televisi.
Lima tahun berikutnya ia dipercaya untuk menjadi Creative Director atau Sutradara Kreatif dalam Opening and Closing Ceremony Asian Games 2018.
Selain aktif di bidang broadcasting, Wishnutama juga menyukai bidang musik. Ia membentuk dan menjadi pemain band Soulful Corp.
Pendidikan
SMP Tarakanita 5 Jakarta, Indonesia
Kooralbyn International School Queensland, Australia
International School Singapore
Norwich University – The Military College of Vermont, Navy ROTC, Amerika Serikat
Mount Ida College, jurusan Liberal Arts di Boston, Amerika Serikat
Emerson College, jurusan Komunikasi di Boston, Amerika Serikat
Karier
Production Assistant, New England Cable News, Amerika Serikat (1993)
Assistant Director On Air Promotion, WHDH-TV, INC. A CBS Affiliate, Amerika Serikat (1993–1994)
On Air Promo Supervisor, Departemen Programming, Indosiar (1994–1995)
Producer Director, Departemen Produksi, Indosiar (1995–1997)
Produser Eksekutif, Departemen Produksi, Indosiar (1997–1998)
Kepala Seksi Non-Drama, Departemen Produksi, dan Produser Eksekutif Departemen Pemberitaan, Indosiar (1998–1999)
Manajer Produksi, Indosiar (1999–2001)
Kepala Divisi Produksi dan Fasilitas, PT. Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) (2001–2004)
Direktur Operasional, PT. Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) (2004–2006)
Wakil Direktur Utama/COO, PT. Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) (2006–2008)
Direktur Utama/CEO PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (Trans 7) (2006–2008)
Direktur Utama/CEO PT. Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) (2008–2012)
Direktur PT. Agranet (detik.com) (2011–2012)
Komisaris PT. Televisi Anak Spacetoon (2012–2014)
Presiden Direktur/CEO PT. Net Mediatama Televisi (NET.) (2013–2019)
Advisory Board Members Asian Television Awards (2016–sekarang)
Creative Director (Sutradara Kreatif) Ceremonies Asian Games 2018 (2016–2018)
Ketua ATVNI (Asosiasi Televisi Nasional Indonesia) (2017–2019)
Komisaris Kumparan.com (2017–2019)
Dewan Penasihat Nasional Pramuka (2018–2023)[8][9]
Komisaris Tokopedia (2019, 2021-sekarang)
Komisaris Utama NET. (2019)
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (2019–2020)
Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (2019–2020)
Kisah Dibalik Layar Gala Dinner G20
Dalam jamuan makan malam KTT G20, kawasan GWK disulap sedemikian rupa menjadi tempat yang menakjubkan.
Dekorasi serba megah dipadukan sempurna, membentuk panggung sekaligus sarana terbaik untuk menampilkan sederet budaya Indonesia.
Berbagai elemen saling berkesinambungan, ia padukan menjadi satu hingga tercipta pertunjukan yang tak hanya megah.
Namun, juga berkesan baik bagi para tamu undangan, hingga masyarakat Indonesia yang melihatnya secara online.
Hal inilah yang kemudian menjadikan gala dinner KTT G20 begitu menarik perhatian.
Tak sedikit dari para tamu undangan memuji keberhasilan suguhan gala dinner.
"Kita ingin menampilkan bahwa budaya kita itu keragamannya luar biasa dan kita mampu mengemasnya dengan kekinian, dengan relevan, teknologi dan sebagainya," ujar Wishnutama, dikutip TribunTravel dari akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (17/11/2022).
"Ada aransemen musik dan lain sebagainya, tapi juga ada pop culturenya," lanjut Wishnutama.
Sebagai acara besar, Wishnutama mengatakan gala dinner di GWK Bali memerlukan persiapan yang cukup matang.
Hal tersebut berkaitan dengan tempat gala dinner yang memang berada di ruangan terbuka.
Alhasil mau tidak mau, cuaca dan kondisi alam sekitar memiliki pengaruh utama, mulai dari tahap sebelum hingga sesudah acara.
"Salah satu tantangan utama yang cuaca, ya, karena ini kan di tempat yang terbuka gitu dan membangun konstruksinya juga sangat tidak mudah," jelas Wishnutama.
"Kalian bisa lihat ya bagaimana membangun di atas tebing-tebing ini bukan hal yang gampang," tambah Wishnutama.
Wishnutama mengungkapkan, menyulap GWK sebagai panggung kesenian, bukanlah perkara yang mudah.
Tak sekadar memperhatikan desain, kemanan dari setiap elemen yang dibuat juga harus tetap aman dan nyaman untuk para tamu.
Memang terbilang cukup banyak memerlukan tenaga dan sumber daya.
Namun hal itu, bagi Wishnutama, sebanding dengan momen yang hanya bisa didadapatkan dalam kurun waktu 20 tahun sekali.
"Mesti pakai crane, musti pakai keamanan safety yang ekstra, instalasi yang sangat detail dan lain sebagainya," tutur Wishnutama.
"Tapi demi mewujudkan imajinasi di sini gitu, ya, effortnya sebegitunya, tapi memang balik lagi ini kan event yang mungkin cuma 20 tahun sekali terjadi," lanjut Wishnutama.
Atas dasar kerja keras itu, Wishnutama rupanya memiliki harapan besar.
Hal ini tentu saja agar para pemimpin dan delegasi negara-negara tamu kagum pada budaya Indonsia.
"Kita coba suguhkan agar para delegasi, para pemimpin ini juga perlu, selain terhibur, tidak sekadar terhibur mereka juga mesti mudah-mudahan bisa mengagumi juga budaya Indonesia, tapi ada juga elemen-elemen keindahan alam dan lain sebagainya," harap Wishnutama.
"Kadang-kadang yang menempel itu kan lebih yang sifatnya seperti ini, yang artistik, yang sifatnya kreatif gitu jadi memang menurut kita ini perlu dilakukan. Jadi bukan sekadar konferensi yang begitu aja dan lewat begitu saja, segala macam aspeknya bisa membuat mereka juga mengapresiasi penyelenggaraan G20 di Indonesia," tutup Wishnutama.
Baca juga: Tabur Garam 29 ton, Jokowi Ungkap Cara Panitia Modifikasi Cuaca Saat Gala Dinner KTT G20
Baca juga: Sosok Putu Ayu Saraswati, Bertugas Dampingi Delegasi KTT G20, Dipuji Joe Biden
Baca juga: Sosok Chef Arnold, Eks Juri MasterChef Indonesia yang Jadi Juru Masak di Gala Dinner KTT G20 Bali
Artikel ini tayang di TribunTravel.com Tribun-Timur.com
Baca Berita Tribun Manado disini:
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/Profil-Wishnutama-Sosok-Dibalik-Layar-Jamuan-Makan-Malam-KTT-G20-Eks-Menteri-Jokowi.jpg)