Kasus Dugaan Penganiayaan
Anak Perwira Polisi Aniaya Teman Bimbelnya, Kombes Minta Berdamai, Begini Respon Orangtua Korban
Seperti beberapa kasus lain, setelah terpublikasi ke media massa, polisi berpangkat komisaris besar (kombes) yang anaknya diduga menganiaya teman
Karena peristiwa itu, ibu korban, Yusna melaporkan dugaan tindakan kekerasan yang dialami anaknya ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Yusna selaku ibu korban mengatakan setelah kasus ini mencuat di media massa, pelatih bimbel berupaya memediasi untuk berdamai.
Selain itu, orang tua pelaku yang berpangkat Kombes sudah meminta maaf dan berharap mereka berdamai.
Namun Yusna mengaku menolak damai dan ingin kasus penganiayaan anaknya tetap diproses hukum.
Ia menolak secara tegas kasus pemukulan anaknya itu diselesaikan secara kekeluargaan.
"Sebelum media nasional ngangkat kasus ini, kami tidak ada diajak mediasi dari pihak bimbel maupun orangtua terlapor," kata dia.
"Baru ada setelah sudah tershare di media. Kita jawab secara normatif. Kita selesaikan melalui hukum," lanjut Yusna.
Menurutnya, orang tua terlapor pun telah menyampaikan permohonan maaf melalui aplikasi perpesanan pada Rabu (16/11/2022) kemarin.
"Ya, sudah ada dihubungi sama bapak terlapor. Kita tetap ingin melanjutkan secara hukum," kata dia.
"Kalau damai kita tidak mau damai biar ada efek jera. Karena ini bukan sekali dua kali dia melakukannya," sambungnya.
Menurut Yusna, saat ini kakak korban menjalani pemeriksaan oleh penyidik karena saat kejadian berada di lokasi.
"Pemeriksaan hari ini ditanya apakah melihat kejadian itu. Kan betul-betul mendampingi dia. Jadi, betul-betul ada di tempat," ujar dia.
"Mulai dari dipukulin di mobil di tempat parkir di lapangan. Soal kronologi kejadiannya seperti apa dan siapa saja yang melihat," sambungnya.
Kronologi: Dituduh Sembunyikan Topi Pelaku
Menurut Yusna, anaknya dianiaya karena dituduh menyembunyikan topi.