Sulawesi Utara
Hujan Lebat Landa Sulawesi Utara, Terjadi Banjir dan Longsor, Ada Warga yang Dikabarkan Hanyut
Berikut ini sejumlah kejadian dampak cuaca ekstrem hujan lebat dan angin kencang di wilayah Sulawesi Utara Kamis 17 November 2022.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Waspada dampak cuaca ekstrem di wilayah Sulawesi Utara.
Sejak siang hingga malam ini Kamis 17 November 2022, hujan lebat masih mengguyur wilayah Manado dan sekitarnya.
Dilaporkan telah terjadi banjir dan longsor di sejumlah wilayah di Sulawesi Utara.
Ada warga yang dikabarkan hanyut.
Berikut info terkini dampak cuaca ekstrem di Sulawesi Utara:
1. Banjir di Jalan Pakowa Manado

Hujan lebat yang mengguyur sejak siang hingga malam ini mengakibatkan sejumlah wilayah di Manado alami banjir.
Salah satu yang dilaporkan adalah di Jalan Pakowa Lingkungan 5.
Jalan tak bisa dilewati kendaraan. Warga harus berjalan kaki.
Air sudah memasuki rumah warga.
Warga dengan alat seadanya yaitu ember dan sapu lidi melakukan pembersihan.
Rocky Sumakut salah seorang warga mengatakan air sudah masuk ke dalam rumah sejak pukul 16.00 Wita.
"Hujannya keras hingga menyebabkan air sungai meluap ke jalan," ujar Rocky Sumakut.
Rocky Sumakut menambahkan air sangat cepat meluber ke jalan.
"Cepat sekali naik airnya, karena memang daerah kami dekat sungai," kata Rocky Sumakut.
Lokasi ini kata Rocky Sumakut sudah menjadi langganan banjir.
"Kadang, walaupun tidak hujan, tapi air tetap naik.
Aliran sungai disini (kiriman air) dari daerah Desa Kembes dan Koka,"kata dia (Ren)
2. Longsor di Jalan Raya Tomohon - Manado

Hujan lebat juga mengakibatkan terjadinya longsor di wilayah Tomohon.
Tepatnya di Jalan Raya Tomohon - Manado.
Sempat menutu jalan akses Manado - Tomohon.
Kepala BPBD Tomohon Hengky Supit mengatakan pengendara disarankan agar menggunakan jalan alternatif Tomohon Manado.
"Disarankan untuk melalui jalur alternatif.
Saat ini sementara penanganan.
Jalan (hanya) dapat dilalui 1 arah. Sistem buka tutup," ujarHengky Supit.
3. Warga di Manado Dikabarkan Hanyut

Seorang warga bernama Kristian dikabarkan hanyut.
Kristian adalah warga Kelurahan Pakowa Lingkungan V Kecamatan Wanea Kota Manado Sulawesi Utara.
Kristian dikabarkan hanyut di sungai dan hingga kini belum ditemukan.
Kristian diketahui hanyut saat hujan deras terjadi dan menyebabkan arus deras di sungai.
Kronologinya, awalnya dua orang hanyut dari sungai.
Keduanya lantas tersangkut di sebuah jembatan.
Bersamaan dengan itu seorang lagi hanyut dan ditolong oleh Kristian.
Malangnya Kristian kembali hanyut bersama orang itu.
Dikabarkan bahwa orang yang ditolong Kristian kini selamat.
Sedangkan Kristian hingga Pukul 18.15 Wita belum ditemukan.
Warga terlihat panik.
Mereka berupaya melakukan pencarian sendiri.
Novri seorang diantaranya meminta agar tim SAR segera turun melakukan pencarian.
"Tolong ini teman kami belum ditemukan.
Kami mohon agar dia (Kristian) dapat dicari oleh tim SAR dan ditemukan. Kami mohon secepatnya," kata dia. (Art)
4. Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey Minta Warga Waspada
Gubernur Sulut, Olly Dondokambey mengatakan sesuai prakiraan cuaca kondisi ini akan berlangsung hingga Desember 2022.
"Saya imbau ke masyarakat ramalan cuaca sampai bulan Desember banyak gangguan.
Masyarakat yang tinggal di lereng gunung, tepi pantai, sungai lebih berhati-hati agar terhindar dari bencana alam," kata Olly Dondokambey Kamis (17/11/2022)
Langkah pencegahan sudah dilakukan, kata Gubernur Olly Dondokambey BPBD sudah turun sosialisasi kepada masyarakat khususnya di daerah berbahaya
"Kita sudah kasih tanda, partisipasi masyarakat paling penting di sini, agar supaya kita terhindar dari bencana," kata dia.
Saat hujan deras mengguyur di daerah Rawan saat malam hari jangan sampai tertidur lelap.
"Bersyukur bencana di Tondano terjadi siang hari, kalau malam hari lebih bahaya, jangan banjir bandang datang tengah malam kita lagi tidur. Kalau bisa menghindar dulu dari tempat terjadi bencana," ujarnya.
Banjir Tondano
Sebelumnya hujan deras mengguyur Minahasa sehingga menyebabkan Banjir bandang menerjang di Kelurahan Papakelan, Kecamatan Tondano Timur, Kabupaten Minahasa, pada Sabtu (5/11/2022)
Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Olly Dondokambey meninjau lokasi bencana banjir bandang Papakelan, Tondano Timur, Kabupaten Minahasa, Senin (7/11/2022).
Olly Dondokambey ditemani Asisten I Denny Mangala, Kepala BPBD Joi Oroh dan Kepala Bito Kesra Fereydy Kaligis pun langsung menyalurkan bantuan tanggap darurat, seperti matras, selimut, mie instan, biskuit kaleng, sabun mandi, dan lain-lain kepada korban Banjir.
Dari Data BPBD Sulut sebanyak 29 keluarga yang terdampak banjir bandang.
Tidak hanya bantuan tanggap darurat, Olly Dondokambey juga menyiapkan skema bantuan untuk perbaikan rumah bagi para korban.
Total dana sebesar Rp 615 juta siap dikucurkan
Adapun dari data BPBD Sulut sebanyak 7 rumah mengalami rusak berat. Korban akan menerima masing-masing Rp 10 juta.
Kemudian 18 rumah mengalami rusak sedang, korban bakal dapat kucuran Rp 5 juta.
Lalu 182 rumah mengalami rusak ringan, bakal mendapat kucuran Rp 2,5 juta
Gubernur Olly pada kesempatan ini mengucapkan turut berempati dengan bencana yang menimpa 249 Keluarha atau 205 rumah di Papakelan, Minahasa.
"Nanti bersama pemerintah kabupaten akan ditindaklanjuti penyebab terjadinya bencana banjir, dan langkah-langkah sebagai antisipasi bencana," Kata Gubernur Olly Dondokambey. (ryo)
Baca Berita Lainnya di: Google News
Berita Terbaru Lain di: Tribun Manado